Peranan Keterampilan Berbicara PENGARUH MODEL ACTIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IV SD NEGERI GEDONGKIWO YOGYAKARTA.

21 belajar mengajar diarahkan untuk meningkatkan keterampilan berbicara secara terpadu, fungsional, dan kontekstual. Artinya, setiap materi yang diberikan selalu dikaitkan dengan usaha peningkatan keterampilan berbahasa menyimak, membaca, dan menulis dan pengetahuan bahasa kosakata dan struktur. Selain itu, agar pengajaran bersifat fungsional dan kontekstual maka materi yang diberikan berupa bahan pengajaran yang betul-betul bermakna dengan melibatkan siswa baik fisik maupun mental. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan keterampilan berbicara tidak hanya sebatas penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain. Keterampilan berbicara menyangkut berbagai unsur-unsur baik kebahasaan maupun non kebahasaan. Guru sebagai pendidik perlu memperhatikan unsur-unsur tersebut sebagai evaluasi serta tolak ukur keberhasilan pembelajaran keterampilan berbicara di kelas. Keterampilah berbicara pada penelitian ini dikhususkan pada keterampilan berbicara siswa Sekolah Dasar khususnya kelas IV.

2. Peranan Keterampilan Berbicara

Menurut Haryadi dan Zamzani 1996:57, keterampilan berbicara berhubungan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Kegiatan berbicara senantiasa diikuti dengan kegiatan menyimak. Kedua kegiatan tersebut tidak terpisahkan dan fungsional bagi komunikasi, baik komunikasi antarindividu maupun komunikasi sosial. Seseorang yang memiliki keterampilan menyimak dengan baik biasanya akan menjadi pembicara yang baik pula. Demikian juga sebaliknya, seorang pembicara yang baik 22 biasanya akan menjadi penyimak yang baik pula. Pembicara yang baik akan berusaha agar penyimaknya dengan mudah dapat menangkap isi pembicaraannya. Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh pembicara, tetapi juga oleh penyimak. Jadi, kedua keterampilan tersebut saling menunjang. Keterampilan berbicara juga menunjang keterampilan menulis. Kegiatan berbicara mempunyai kesamaan dengan menulis. Kegiatan ini seseorang berusaha menyampaikan pesan atau ide dengan bahasa agar dipahami oleh pendengar atau pembacanya. Seseorang yang memiliki keterampilan berbicara yang baik biasanya memiliki keterampilan menulis yang baik pula. Keterampilan berbicara juga berhubungan erat dengan keterampilan membaca. Makin banyak membaca makin banyak pula ide, pengetahuan, serta informasi yang dimilikinya yang dapat dijadikan bahan pembicaraan. Semakin banyak pengetahuan seseorang, semakin berkualitas pula bahan pembicaraannya. Dengan demikian peranan keterampilan berbicara sangat penting karena berhubungan dengan keterampilan lainnya. Kemampuan berbicara berkembang pada kehidupan anak apabila didahului oleh keterampilan menyimak. Keterampilan berbicara memanfaatkan kosakata yang pada umumnya dipeoleh anak melalui kegiatan menyimak dan membaca. Materi pembicaraan banyak yang diangkat dari hasil menyimak dan membaca. 23 Demikian pula sering terjadi keterampilan berbicara dibantu dengan keterampilan menulis, baik dalam pembuatan out line maupun naskah.

C. Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar

1. Tahapan Perkembangan Berbicara Siswa Sekolah Dasar