Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA KONSEP DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Hubungan variabel dalam penelitian ini digambarkan melalui kerangka konsep berikut ini. Gambar 3.1. Kerangka Konsep Hubungan Faktor-faktor Fundamental dengan Harga Saham Arifin 2004 menyebutkan bahwa faktor fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja emiten itu sendiri. Semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham, begitu pula sebaliknya. Lebih lanjut Arifin 2004 menyebutkan faktor-faktor fundamental suatu perusahaan dapat diukur melalui rasio EPS, BVS, DPR, DER, ROI. Nainggolan 2004 menyebutkan faktor-faktor fundamental yang digunakan untuk mengkonfirmasi harga saham terdiri dari: ROA, DPR, EPS dan PER. Seorang investor akan membeli dan mempertahankan suatu saham dengan harapan akan memperoleh deviden atau capital gain. Laba biasanya menjadi dasar FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL X INDEPENDENT VARIABLE 1. Earning per Share EPS X1 2. Book Value per Share BVS X2 3. Price Earning Ratio PER X3 4. Debt to Equity Ratio DER X4 5. Return on Assets ROA X5 6. Return on Equity ROE X6 HARGA SAHAM Y DEPENDENT VARIABLE p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara penentuan pembayaran deviden, dan kenaikan nilai saham di masa yang akan datang. Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan. Rasio BVS menunjukkan suatu perkiraan approxiamate atau perkiraan nilai tidak pasti dari setiap lembar saham biasa yang didasarkan atas asumsi bahwa setiap perubahan assets dapat dilikuidasi menurut nilai bukunya. Apabila harga pasar berada di bawah nilai bukunya, investor memandang bahwa perusahaan tidak cukup potensial. Bila investor pesimis atas proyek suatu saham, banyak saham dijual di bawah nilai bukunya. Sebaliknya jika investor optimis, banyak saham dijual di atas nilai bukunya. Selain deviden, investor juga mengharapkan capital gain, untuk mendapatkan keuntungan tentunya saham tersebut harus dibeli ketika harganya murah dan menjualnya pada saat harga mahal. Untuk menilai murah atau mahal suatu saham biasanya digunakan analisis rasio PER. Semakin kecil hasil PER sebuah saham maka semakin baik atau murah harganya untuk diinvestasikan. Kesehatan perusahaan dinilai dari kemampuannya memenuhi kewajiban. Untuk mengetahui tingkat kesehatan perusahaan, bisa diukur dengan analisis rasio hutang terhadap modal DER. Rasio ini mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya dengan total hutang sendiri. Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan untuk mencetak laba. Kinerja suatu perusahaan akan baik apabila penggunaan aset- aset dilakukan secara tepat dan benar, sehingga dengan demikian laba yang dihasilkan dapat dimaksimalkan. Ini sejalan dengan tujuan investor yaitu memperoleh p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara deviden, dan deviden akan diperoleh jika perusahaan mendapatkan laba. Untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya digunakan rasio ROA. Rentabilitas ekonomi merupakan salah satu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan modal di dalam suatu perusahaan, maka rentabilitas ekonomi sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba yaitu dengan rasio ROE.

3.2. Hipotesis