Pengertian Otonomi Daerah Tujuan Otonomi daerah

14 Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. melalui Undang-Undang tersebut Indonesia menyelenggarakan pemerintahan daerah dalam sistem administrasi pemerintahanya.

2.1.1. Pengertian Otonomi Daerah

”Secara etimologis, kata otonomi berasal dari bahasa latin auto yang berarti sendiri dan numein yang berarti peraturan, atau undang-undang. Maka autonom berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Dalam arti luas adalah hak untuk mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri” Widjaja, 2005;7. Menurut Prof. Soepomo menyatakan bahwa otonomi daerah sebagai prinsip berarti menghormati kehidupan regional menurut riwayat, adat, dan sifat-sifat sendiri, dalam kadar negara kesatuan. Tiap daerah memiliki historis dan sifat khusus yang berlainan dari riwayat dan sifat daerah lain. Oleh karena itu pemerintah harus menjauhkan segala urusan yang bermaksud untuk menguniformisir seluruh daerah menurut satu model. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.32 tahun 2004 pasal 1 5, otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan undang-undang yang berlaku. 15 Daerah otoonom atau daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI, sedangkan otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2.1.2. Tujuan Otonomi daerah

Tujuan yang hendak dicapai dalam pemberian otonomi daerah adalah terciptanya otonimi daerah yang nyata dan bertanggung jawab. Secara esensi dari otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab adalah sebagai berikut: 1. Otonomi harus riil atau nyata, dalam arti bahwa pemberian otonmi kepada daerah harus didasarkan pada faktor-faktor, perhitungan-perhitungan dan tindakan-tindakan atau kebijaksanaan yang benar- benar dapat menjamin daerah yang bersangkutan secara nyata mampu mengurus rumah tangganya sendiri. 2. Otonomi daerah harus merupakan otonomi yang bertanggung jawab,dalam arti bahwa pemberian otonomi harus sejalan dengan tujuanya, yaitu memperlancar pembangunan yang tersebar diseluruh pelosok tanah air, serasi dengan pembinaan politik dan kesatuan bangsa menjamin hubungan yang harmonis antara pemerintah pusat 16 dan daerah atas dasar keutuhan negara kesatuan, menjamin perkembangan dan pembangunan daerah UU No.32 Tahun 2004

2.2. Pegawai Negeri Sipil