Pengertian Status Pengerian Kabupaten Pengertian Otonomi Daerah

36 c Pegawai Negeri Sipil Pusat d Pegawai Negeri Sipil Daerah UU No.43 Tahun 1999 Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian pasal 3, juga menyebutkan bahwa Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur-unsur aparatur negara yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan, dan pembangunan. Dalam berpedoman penjelasan diatas, maka pengertian Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga negara yang telah terikat oleh segala aturan yang menyangkut kepegawaian dalam jabatan negara secara umum, menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan.

3.3.4. Pengertian Status

Pengertian status menurut Kemus Besar Bahasa Indonesia adalah ”suatu keadaan atau kedudukan orang, badan dsb dalam hubungan dengan masyarakat di sekelilingnya yang menimbulkan hak dan kewajiban tertentu” 37

3.3.5. Pengerian Kabupaten

Kabupaten adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah provinsi, yang dipimpin oleh seorang bupati. Selain kabupaten, pembagian wilayah administratif setelah provinsi adalah kota. Secara umum, baik kabupaten dan kota memiliki wewenang yang sama. Kabupaten bukanlahbawahan dari provinsi, karena itu bupati atau walikota tidak bertanggung jawab kepada gubernur. Kabupaten maupun kota merupakan daerah otonom yang diberi wewenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya sendiri. Meski istilah kabupaten saat ini digunakan di seluruh wilayah Indonesia, istilah ini dahulu hanya digunakan di pulau Jawa dan Madura saja. Pada era Hindia Belanda, istilah kabupaten dikenal dengan regentschap, yang secara harafiah artinya adalah daerah seorang regent atau wakil penguasa. Pembagian wilayah kabupaten di Indonesia saat ini merupakan warisan dari era pemerintahan Hindia Belanda. Dahulu istilah kabupaten dikenal dengan Daerah Tingkat II Kabupaten. Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, istilah Daerah Tingkat II dihapus, sehingga Daerah Tingkat II Kabupaten disebut Kabupaten saja. Istilah Kabupaten di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam disebut juga dengan sagoe. 38 .

3.3.6. Pengertian Otonomi Daerah

”Secara etimologis, kata otonomi berasal dari bahasa latin auto yang berarti sendiri dan numein yang berarti peraturan, atau undang-undang. Maka autonom berarti mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Dalam arti luas adalah hak untuk mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri” Widjaja, 2005;7. Menurut Prof. Soepomo menyatakan bahwa otonomi daerah sebagai prinsip berarti menghormati kehidupan regional menurut riwayat, adat, dan sifat-sifat sendiri, dalam kadar negara kesatuan. Tiap daerah memiliki historis dan sifat khusus yang berlainan dari riwayat dan sifat daerah lain. Oleh karena itu pemerintah harus menjauhkan segala urusan yang bermaksud untuk menguniformisir seluruh daerah menurut satu model. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 1 5, otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Daerah otonom atau daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan 39 masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Insonesia NKRI, sedangkan otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3.4. Fokus Penelitian