Langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis dalam penelitian ini sesuai dengan metode penelitian sejarah, yang terbagi menjadi empat yaitu:
1.6.1 Heuristik
Heuristik yaitu kegiatan mencari dan menghimpun jejak-jejak masa lampau berupa kejadian, benda, peninggalan masa lampau
bangunan, senjata, perkakas guna dijadikan sebagai sumber sejarah sebagai kisah. Adapun cara yang ditempuh oleh peneliti dalam
menghimpun data-data sumber sejarah adalah dengan mengemukakan sumber-sumber tertulis yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Yang
terbagi dalam: a.
Dokumen b.
Buku-buku kepustakaan c.
MajalahKoran Pada tahap ini penulis banyak mengumpulkan literatur buku-buku
yang relevan dan hunting buku-buku tersebut di perpustakaan jurusan Sejarah FIS UNNES, perpustakaan pusat UNNES, perpustakaan wilayah
Jateng, perpustakaan UGM, serta toko-toko buku yang ada di Semarang.
1.6.2 Kritik Sumber
Menurut I Gde Widja 1988: 4, kritik sumber adalah suatu upaya untuk mendapatkan jejak atau sumber yang benar, dalam arti benar-benar
dibutuhkan, autentik dan mengandung informasi yang relevan dalam
sejarah yang disusun. Kritik sumber yang dilakukan penulis dibagi menjadi dua yaitu:
1.6.2.1 Melakukan Kritik Intern
Yaitu kritik yang menilai sumber-sumber yang berhasil dikumpulkan. Sumber-sumber itu berupa buku-buku kepustakaan guna
melihat isinya relevan dengan permasalahan yang dikaji serta bisa dipercaya kebenarannya.
Sumber primer yang dipakai oleh penulis adalah Lembaran Negara mengenai peraturan-peraturan yang dikeluarkan Presiden Soekarno sesuai
dengan tema yang penulis ambil. Sumber sekundernya penulis dapatkan dari buku-buku rujukan
yang merupakan hasil penelitian sebelumnya mengenai pokok permasalahan yang sama dengan penelitian skripsi ini.
Agar benar-benar bisa dijadikan landasan penelitian, penulis melakukan kritik intern terhadap karya-karya tersebut. Langkah ini
dilakukan oleh penulis untuk mengetahui apakah buku-buku tersebut layak untuk dijadikan landasan dalam penelitian atau tidak.
1.6.2.2 Kritik Ekstern
Yaitu adalah kritik terhadap sumber yang bertujuan untuk menetapkan otentik atau tidak sumber yang dipakai.
Caranya dengan kompilasi atau membandingkan antara buku dengan dokumen yang diperoleh, sumber yang dipakai dari buku yang
bersangkutan saling diperbandingkan juga. Tidak semua jawaban ditulis
karena tidak lulus seleksi. Hal ini wajar karena tiap pribadi mempunyai sudut pandang berbeda.
1.6.3 Interpretasi
Guna memperoleh kerangka yang luas untuk memahami pertentangan Soekarno-Hatta dan pengaruhnya terhadap kebijakan politik
Indonesia 1956-1965 berarti harus memahami konflik politik yang tengah berlangsung pada bangsa Indonesia pada era itu. Konflik sering kali timbul
tenggelam pada pasca kemerdekaan merupakan nuansa yang wajar karena sebagai negara baru merdeka banyak yang harus dibenahi dan ditata.
Pertentangan yang terjadi selain dari luar yaitu rongrongan Belanda yang bernafsu untuk menguasai kembali Indonesia juga bersumber dalam diri
intern bangsa Indonesia, yaitu antara Soekarno-Hatta dalam berbagai bidang politik, ekonomi, sosial budaya.
Faktor–faktor sosio-politik, dan kultural sangat dominan untuk menyingkap pengaruh pertengtangan Soekarno Hatta terhadap kebijakan
politik Indonesia 1956-1965. Untuk melakukan interprestasi penulis menggunakan beberapa disiplin ilmu bantu antara lain politik, sosiologi
dan antropologi. Pendekatan secara sosio-politik guna mengungkap konflik yang
tengah terjadi dan kebijakan-kebijakan yang terlahir karenanya. Sementara pendekatan sosiologi dan antropologi guna mempelajari kondisi
masyarakat bangsa Indonesia sebagai obyek dari konflik yang telah terjadi pasca kemerdekaan Indonesia.
Dengan ilmu-ilmu bantu tersebut penulis mempunyai tujuan untuk memperoleh data yang bisa di gunakan untuk mengungkap permasalahan
yang telah terjadi sehingga bisa dilihat solusinya.
1.6.4 Historiografi