dimasukkan ke mesin Chotta Sifter Conveyor
untuk meratakan ukuran. Untuk memisahkan teh berdasarkan berat jenis dan debu
teh dimasukkan ke mesin Suction Winower. Pada suction winower
terdapat empat keluaran bubuk teh, pintu satu dan dua berukuran berat, sedangkan pintu tiga dan empat berukuran
ringan. Untuk memastikan teh bersih dari serat setelah keluar dari suction winower
teh masuk ke mesin Vibrek
,
lalu ditimbang kemudian disimpan di peti miring.
8. Pengepakan Pengepakan merupakan akhir proses pekerjaan di pabrik sebelum
barang tersebut dikirim ke pembeli. Jenis teh yang akan dikemas dikeluarkan dari peti miring melalui conveyor ke Tea Bulker. Tea
Bulker berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara
sebelum pengepakan. Jika persediaan teh dalam Tea Bulker mencukupi, maka dilakukan pengepakan dengan mengeluarkan
bubuk teh melalui corong pengeluaran. Bubuk teh dikemas dalam Paper Sack
yang beratnya 0,7 Kg dilapisi dengan fail untuk mencegah kenaikan kadar dalam teh kering. Bubuk teh di kemas
sambil ditimbang kemudian dipadatkan menggunakan tea bag packer
selama 15 detik. Kemudian dipadatkan press menggunakan bag shaver, sehingga ketebalannya menjadi sekitar
20 cm. Waktu yang dibutuhkan pada proses pengemasan sekitar dua jam tiap kali produksi.
4.2. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
PTPN VIII Gunung Mas merupakan perusahaan perkebunan yang telah menerapkan K3. PTPN VIII Gunung Mas merupakan industri yang
memiliki resiko kecelakaan rendah. Penerapan K3 di PTPN VIII Gunung Mas bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada karyawan dan
mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan dan penyakit akibat kerja. PTPN VIII Gunung Mas menerapkan K3 berdasarkan pada peraturan-
peraturan berikut : 1.
Undang-undang Ketenagakerjaan No.132003
2. PEMNAKER 05MEN1996
3. Perjanjian Kerja Bersama PKB antara PTPN VIII dengan Serikat
Pekerja Perkebunan SP-BUN periode 2004-2005, dengan rincian sebagai berikut :
1 Pasal 49 tentang Perlengkapan Keselamatan Kerja
1 Perusahaan menyediakan perlengkapan keselamatan kerja
sebagai inventaris untuk karyawan yang bekerja pada unit kerja yang membahayakan menurut sifat pekerjaannya sesuai dengan
undang-undang keselamatan kerja. 2
Perusahaan akan mentaati petunjuk dan anjuran dari petugas pegawai pengawas ketenagakerjaan mengenai alat-alat
keselamatan kerja seperti alat-alat pengaman dan sebagainya. 2
Pasal 50 tentang Upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan dan karyawan wajib menyelenggarakan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja serta menjalankan program K3 sebagai bagian integral dari perusahaan.
4. Undang-undang Keselamatan Kerja No.1 tahun 1970
Tujuan penerapan K3 di PTPN VIII Gunung Mas menitikberatkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja sehingga perusahaan dapat
mengurangi biaya yang dikeluarkan akibat adanya kecelakaan kerja. Selain itu, penerapan K3 juga dimaksudkan untuk memenuhi standar dari
konsumen. Adapun program K3 yang telah diterapkan di PTPN VIII Gunung Mas diantaranya yaitu :
a. Penyediaan Alat Pelindung Diri APD
Perusahaan menyediakan Alat Pelindung Diri APD bagi karyawan yang bertujuan untuk melindungi karyawan dari bahaya dan
penyakit yang mungkin terjadi akibat kerja. APD yang disediakan perusahaan disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan
karyawan yang terdiri dari : a
Pakaian kerja Pakaian kerja yang dimaksud adalah pakaian yang digunakan
karyawan pada bagian pengolahan. Penggunaan pakaian ini
bertujuan untuk melindungi para karyawan dan menjaga kebersihan produk sehingga kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga.
b Sepatu karet
Sepatu karet yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu sepatu karet biasa dan sepatu boot. Sepatu boot digunakan untuk karyawan pabrik
yang bekerja sebagai petugas kebersihan. Sedangkan sepatu karet biasa digunakan untuk semua karyawan pabrik selain petugas
kebersihan. c
Penutup kepala Penutup kepala digunakan untuk melindungi karyawan dari debu
atau kotoran akibat dari proses produksi dan untuk menjaga kebersihan produk.
d Masker
Masker digunakan untuk melindungi saluran pernafasan karyawan dari debu selama proses produksi.
e Sarung tangan
Sarung tangan digunakan untuk menjaga kebersihan tangan karyawan sehingga produk yang dihasilkan terjaga kebersihannya.
f Penutup telinga
Penutup telinga digunakan untuk menjaga karyawan dari kebisingan selama proses produksi sehingga karyawan dapat terhindar dari
gangguan pendengaran. Penutup telinga digunakan khusus bagi karyawan yang bekerja di bagian penggilingan dan pengeringan.
Perusahaan juga menyediakan APD bagi para pengunjung yang ingin melihat proses pembuatan teh, hal ini dilakukan agar kualitas produk
tetap terjaga selain itu juga untuk melindungi pengunjung dari debu atau kotoran selama melihat proses produksi. APD dibersihkan setiap
hari dan diganti setiap satu tahun sekali. APD yang digunakan di PTPN VIII Gunung Mas dapat dilihat pada Lampiran 4.
b. Penyediaan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja
Perusahaan menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja berupa Alat Pemadam Api Ringan APAR, tombol bahaya
alarm, tandu, dan kotak P3K. APAR, tombol bahaya alarm, dan kotak P3K terdapat di setiap ruangan pabrik. APAR disediakan untuk
mengantisipasi terjadinya kebakaran di pabrik. Tombol bahaya alarm berfungsi untuk memberitahukan seluruh karyawan apabila terjadi
kejadian yang membahayakan. Kotak P3K disediakan sebagai upaya pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja seperti luka ringan
dan tergores benda tajam. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 4.
c. Pelatihan keselamatan kerja
Perusahaan telah mengadakan beberapa jenis pelatihan mengenai keselamatan kerja yang bertujuan untuk melatih karyawan dalam
mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja. Jenis pelatihan keselamatan kerja yang telah diadakan di PTPN VIII Gunung Mas diantaranya yaitu :
a Pelatihan penggunaan peralatan kerja
b Pelatihan penggunaan peralatan keselamatan kerja
c Pelatihan penanggulangan bahaya kebakaran
d Pelatihan ahli keselamatan kerja bagi atasansinder yang
diselenggarakan oleh Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional DK3N.
d. Asuransi
Perusahaan memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik kepada karyawan tetap maupun karyawan borongan. Bentuk
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan perusahaan kepada karyawan tetap adalah mendaftarkan karyawan tetap menjadi
anggota Jamsostek Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Sedangkan untuk karyawan borongan bentuk jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
yang diberikan adalah dengan menanggung seluruh biaya pengobatan dan perawatan apabila terjadi kecelakaan kerja.
e. Fasilitas dan Sarana Kesehatan
Perusahaan bekerjasama dengan kantor direksi pusat dan dinas kesehatan mengadakan general check up pemeriksaan seluruh anggota
tubuh bagi para karyawan setiap satu tahun sekali yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat kesehatan karyawan. Pemeriksaaan kesehatan meliputi : rontgen dan cek darah. Perusahaan menyediakan Unit
Kesehatan Kerja UKK gratis bagi para karyawan yang dikelola oleh tenaga medis yang telah berpengalaman. Unit Kesehatan Kerja UKK
dapat dilihat pada Lampiran 4.
4.3. Evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3