Pengaruh Jenis RS SELEKSI JENIS RS

4.0x10 8 CFUml. Di m-MRSB yang ditambahkan RS4 m- MRSB+RS4, L. casei subsp. rhamnosus tumbuh lebih baik daripada dua BAL yang lain 2.3x10 8 CFUml. Gambar 3 memperlihatkan viabilitas BAL pada berbagai media. Gambar 3. Viabilitas BAL pada berbagai media yang mengandung RS selama inkubasi 24 jam

b. Pengaruh Jenis RS

Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa pada media yang sama, jenis RS tidak berpengaruh nyata terhadap viabilitas BAL p0.05. Gambar 4 memperlihatkan viabilitas BAL pada media s-RS3 dan s-RS4. Pertumbuhan BAL pada kedua jenis RS yang disuspensikan di air relatif sama, sekitar 10 7 -10 8 CFUml. L. casei subsp. rhamnosus dan B.bifidum tumbuh lebih baik di s-RS4, sedangkan L. plantarum tumbuh lebih baik di s- RS3, namun perbedaannya tidak signifikan. Gambar 4. Viabilitas BAL pada media s-RS3 dan s-RS4 selama inkubasi 24 jam Gambar 5. Viabilitas BAL pada media m- MRSB+RS3 dan m- MRSB+RS4 selama inkubasi 24 jam. BAL yang ditumbuhkan di m-MRSB+RS3 dan m- MRSB+RS4 juga memiliki pertumbuhan yang relatif sama, sekitar 10 8 CFUml. L. casei subsp. rhamnosus dan L. plantarum mengalami pertumbuhan lebih baik ketika ditumbuhkan di m-MRSB yang mengandung RS4, meskipun perbedaannya tidak signifikan dibandingkan dengan L. plantarum yang tumbuh di m- MRSB+RS3. Kadar gula pereduksi RS tipe III dan RS tipe IV, yang terdapat pada Tabel 5, relatif rendah. Hal ini menunjukkan bahwa BAL memanfaatkan RS dan bukan gula pereduksi sebagai sumber karbon untuk mempertahankan pertumbuhannya. Penelitian dengan menggunakan RS yang beramilosa tinggi menunjukkan bahwa granula-granula pati tersebut membentuk pola pelekatan yang khusus pada usus bagian atas, baik pada usus babi maupun usus manusia, dan diperkirakan dapat meningkatkan viabilitas dari probiotik dengan cara menyediakan permukaan bagi probiotik untuk melekat Topping, et al., 1997. Jadi, berkaitan dengan fungsinya sebagai prebiotik, RS lebih banyak berperan dalam menyediakan permukaan probiotik untuk melekat dibandingkan dengan peranannya sebagai substrat bagi pertumbuhan probiotik itu sendiri. Hal ini menyebabkan 2 4 6 8 10 s-RS3 s-RS4 m-MRSB+RS3 m-MRSB+RS4 Jenis Media Tot a l B A L log C F U m l L.casei L.plantarum B. bifidum 2 4 6 8 10 s-RS3 s-RS4 Jenis RS Tot a l B A L l og CF U m l L. casei L. plantarum B. bifidum 2 4 6 8 10 m-MRSB+RS3 m-MRSB+RS4 Jenis RS Tot a l B A L l og CF U m l L. casei L. plantarum B. bif idum BAL yang ditumbuhkan secara in vitro di media yang mengandung RS tidak mengalami peningkatan jumlah yang signifikan. Penelitian Kleessen et al. 1997 pemberian ransum mengandung pati kentang terretrogradasi pada tikus dapat menstimulir pertumbuhan berbagai bakteri kolon, khususnya organisme anaerobik fakultatif seperti lactobacilli, streptococci, dan enterobacteria. Pemberian ransum baru memberikan pengaruh signifikan setelah lima hari ransum diberikan, hal ini menunjukkan bahwa diperlukan waktu tertentu untuk adaptasi. Gee et al . 1991 meneliti kemampuan mikroflora pada usus tikus untuk mendegradasi 10 amilosa terretrogradasi yang ditambahkan ke dalam ransum meningkat selama dua minggu periode pemberian ransum. Sedikit modifikasi dalam struktur kimia pati memiliki potensi untuk merubah komposisi mikroflora usus Kleessen et al., 1997. Meskipun bahwa komposisi flora usus terbukti dipengaruhi oleh konsumsi RS, namun sulit untuk mengidentifikasi organisme tertentu yang menyebabkan perubahan ini. Sangat mungkin bahwa di dalam usus terdapat bakteri yang dapat mendegradasi RS Kleessen, 1997. MacFarlane dan Englyst 1986 menunjukkan bahwa bakteri amilolitik yang berasal dari genus Bifidobacterium , Bacteroides , Fusobacterium , dan Butyrivibrio memegang peranan penting dalam fermentasi pati di kolon. Hidrolisis RS oleh organisme- organisme ini dapat mengakibatkan akumulasi hasil metabolisme intermediat seperti maltooligosakarida.

c. Pengaruh Konsentrasi Kultur BAL yang Ditambahkan