PENDAHULUAN Resistant Starch Tipe Iii Dan Tipe IV Pati Singkong (Manihot Esculenta Crantz), Suweg (Amorphophallus Campanulatus), Dan Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Prebiotik

Tugas Akhir RESISTANT STARCH TIPE III DAN TIPE IV PATI SINGKONG Manihot esculenta Crantz, SUWEG Amorphophallus campanulatus, DAN UBI JALAR Ipomoea batatas L. SEBAGAI PREBIOTIK Oleh: Ribka Juliana F24102094 ABSTRACT Resistant starch RS is defined as the sum of starch and products of starch degradation not absorbed in the small intestine, thus can be fermented by colonic bacteria in large intestine. The starches from indigenous tubers are potential to be developed as RS. Viability of Lactic Acid Bacteria LAB, i.e. Bifidobacterium bifidum,Lactobacillus plantarum, Lactobacillus casei subsp. rhamnosus , in the presence of resistant starch was determined during 24 hour incubation in modified MRSB media and in water. Modified MRSB had the same composition with MRSB for commercial use but the glucose was replaced by RS from cassava starch2.5. The viability of LAB in modified MRSB was better than its viability in water that contained RS p0.05. There’s no significant difference between RS type III and RS type IV in stimulating the growth of LAB. The fermentation of RS type IV by LAB produced 0.04 acetic acid.

I. PENDAHULUAN

Prebiotik didefinisikan sebagai bahan makanan yang tidak dapat dicerna oleh usus manusia, tetapi dapat digunakan untuk mendorong pertumbuhan bakteri probiotik dalam usus besar sehingga dapat membantu meningkatkan kesehatan Sievert dan Pomeranz, 1989; Shamai, Bianco-Peled, Shimoni, 2003. Frukto-oligosakarida FOS, galakto-oligosakarida GOS, dan inulin merupakan bahan prebiotik yang paling banyak dikenal. Istilah resistant starch RS mulai diperkenalkan pada tahun 1980 oleh Hans Englyst yang menemukan bahwa ada beberapa pati yang tahan terhadap enzim amylase. EURESTA European Flair Concerted Action on Resistant Starch mendefinisikan RS sebagai sejumlah pati dan produk degradasi pati yang tidak diserap di usus kecil individu yang sehat Euresta, 1992. Mengacu pada definisi tersebut, RS berpotensi untuk digunakan dalam mendorong pertumbuhan bakteri probiotik. RS tidak dapat dicerna usus halus Sievert dan Pomeranz, 1989; Shamai, Boanco-Peled, Shimoni, 2003 sehingga dapat difermentasi oleh bakteri probiotik dalam usus besar. Brown et al. 1996 seperti yang dikutip oleh Sajilata et al. 2006 menyebutkan bahwa RS dapat mendukung pertumbuhan bakteri probiotik, seperti Bifidobacterium. RS terdiri dari empat kategori, yaitu pati yang secara fisik terperangkap di antara dinding sel bahan pangan sehingga pati ini tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan RS tipe I, granula pati yang secara alami tahan terhadap enzim pencernaan RS tipe II, pati retrogradasi yang dihasilkan melalui proses pengolahan makanan RS tipe III, dan pati yang dimodifikasi secara kimia RS tipe IV Englyst et al., 1992; Scrabanja dan Kreft, 1998; Topping dan Clifton, 2001. Beberapa penelitian in vivo yang dilakukan pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa RS memiliki potensi sebagai bahan prebiotik. Penelitian dengan menggunakan RS yang beramilosa tinggi menunjukkan bahwa granula-granula pati tersebut membentuk pola pelekatan yang khusus pada usus bagian atas, baik pada usus babi maupun usus manusia, dan diperkirakan dapat meningkatkan viabilitas dari probiotik dengan cara menyediakan permukaan bagi prebiotik untuk melekat Topping, et al., 1997. Penelitian Brown, et al. 1998 menyebutkan bahwa tikus yang diberi ransum yang mengandung Bifidobacterium longum hidup dan RS beramilosa tinggi mengekskresikan bifidobakteria dalam jumlah yang lebih banyak daripada tikus yang tidak diberi RS. Efek prebiotik tidak hanya terbatas pada RS yang secara alami memiliki kandungan amilosa yang tinggi tapi juga dimiliki oleh pati yang dimodifikasi secara kimia RS tipe 4. Penelitian secara in vitro menunjukkan bahwa bifidobakteria dapat melekat pada pati yang dimodifikasi dengan dengan metode asilasi, oktenilsuksinilasi, karboksimetilasi, dan suksinilasi. Pelekatan ini bervariasi untuk setiap galur bakteri yang digunakan. Brown et al., 1998. RS tipe 2 dan RS tipe 4 memiliki potensi untuk berperan sebagai prebiotik Bird, Brown, dan Topping, 2000. Beberapa jenis pati, seperti pati pisang dan pati kentang mentah, secara alami mengandung RS yang cukup tinggi. Kadar RS pada pati dapat ditingkatkan dengan melakukan retrogradasi untuk menghasilkan RS tipe III ataupun modifikasi kimia untuk menghasilkan RS tipe IV. Singkong, ubi jalar, ubi cilembu, dan suweg merupakan empat jenis umbi-umbian lokal yang dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan RS. Dengan demikian, nilai tambah dari keempat umbi-umbian ini dapat ditingkatkan.

II. BAHAN DAN METODE A. Bahan dan Alat