Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN
Secara empiris, siswa SMP biasanya memasuki remaja awal. Menurut Makmun 2004: 78-79, perilaku dan pribadi siswa MTSSMP sudah
memasuki masa remaja. Pada masa ini, siswa biasanya merasa” kebingungan”, karena siswa SMP baru memasuki lingkungan tingkat
pendidikan yang baru dan berbeda dari sebelumnya yaitu Sekolah Dasar SD, ditambah lagi dari kondisi siswa yang sebelumnya belum mendapatkan
bimbingan yang optimal pada pendidikan sebelumnya. Sehingga muncul berbagai macam masalah pada diri sisswa sehubungan dengan pendidikan dan
perkembangannya. Adapun macam-macam masalah yang muncul pada diri siswa yaitu terdapat siswa yang kesadaran dirinya kurang berkembang
sehingga sulit menerima kritik dan saran dari orang lain, ada siswa yang sulit mengendalikan diri sehingga ketika marah tidak segan untuk merusak barang-
barang disekitarnya, ada siswa yang sulit bergaul dengan karena kurang dapat berkomunikasi dengan orang lain, ada siswa yang sulit memahami perasaan
orang lain sehingga tidak peduli ketika temannya sedang bersedih, terdapat siswa yang sulit bekerjasama dengan orang lain sehingga cenderung terlihat
egois ketika mengerjakan tugas kelompok, terdapat siswa yang memiliki motivasi rendah sehingga malas dalam mengerjakan tugas sekolah, ada siswa
yang menghindar dari masalah karena merasa cemas dan ketakutan.
Berdasarkan permasalahan yang sedang dialami oleh siswa, peneliti mencoba untuk meningkatkan kecerdasan emosi siswa. Seperti kita ketahui bahwa
menurut Goleman 2015: 56-57, kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi, memotivasi
diri sendiri, mengenali emosi orang lain empati dan kemampuan untuk
membina hubungan kerjasama dengan orang lain. Sehingga upaya yang dilakukan oleh peneliti dalam meningkatkan kecerdasan emosi siswa adalah
dengan memberikan layanan bimbingan kelompok. Layanan bimbingan
kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama, melalui dinamika kelompok
memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu terutama dari guru pembimbing dan atau membahas secara bersama-sama pokok bahasan
topik tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupan sehari-hari dan atau untuk perkembangan dirinya, baik sebagai individu
maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan atau tindakan pelajar Hartinah, 2009:104.
Melalui dinamika kelompok, seluruh anggota akan berinteraksi satu sama lain dan juga mereka diharuskan untuk memberikan pendapat dan ide-ide yang
mereka pikirkan. Pada kegiatan bimbingan kelompok akan membahas suatu topik yang akan menjadi bahan pembicaraan. Topik ini dapat dipilih oleh
konselor atau pemimpin kelompok yang disebut dengan topik tugas, dan ada juga topik yang ditentukan oleh anggota kelompok kegiatan atau yang biasa
disebut topik bebas. Materi-materi yang dapat disampaikan dalam kegiatan akan berhubungan dengan emosi agar mereka bisa mengelola dan mengasah
emosi dengan baik. Tanggapan-tanggapan yang mereka dapat nantinya akan membantu mereka dalam memahami tentang emosi yang mereka alami.
Adanya interaksi dan komunikasi antar anggota satu dengan yang lainnya dalam kegiatan ini yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan
kecerdasan emosi atau EQ siswa yang rendah.