2. Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.8 di atas, diperoleh hasil penelitian bahwa secara garis besar atau rata-rata siswa selama
mengikuti kegiatan outbound sebagai metode pembelajan termasuk ke dalam kategori aktif dengan skor rata-rata 50,1. Hal ini menunjukkan
bahwa aktivitas belajar siswa sudah termasuk dalam kategori baik. Aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini meliputi tiga sub
variabel yaitu aktivitas motivasi, aktivitas motorik, dan aktivitas sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil aktivitas belajar siswa tertinggi
ada pada aktivitas sosial yaitu sebesar 50 hal ini berarti bahwa outbound sebagai metode pembelajaran dapat meningkatkan kepedulian siswa
terhadap sesama. Sedangkan hasil aktivitas motivasi sebesar 48,4 yang berarti bahwa motivasi belajar siswa ketika menggunakan outbound
sebagai metode pembelajaran tergolong ke dalam kategori aktif. Siswa begitu antusias dan konsentrasi ketika guru menyampaikan prosedur
langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
outbound sebagai metode pembelajaran.Walaupun pada kenyataanya terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam aktivitas motivasi yang
dalam tabel 4.8 memiliki persentase sebesar 6,6 dan termasuk dalam kriteria kurang aktif. Aktivitas motorik tergolong ke dalam kriteria aktif
dengan besar persentase 46,7 hal ini berarti bahwa kegiatan outbound sebagai metode pembelajaran mampu meningkatkan kemauan siswa dalam
mengekspresikan kemampuan diri yang meliputi berani bertanya, berani mengemukakan pendapat, dan berani maju tanpa disuruh guru. Hal ini
membuktikan bahwa outbound dapat membuat pembelajaran menjadi rileks.
3. Pengaruh Outbound Terhadap Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada pengaruh yang sangat kuat antara penggunaan outbound sebagai metode pembelajaran terhadap
aktivitas belajar siswa, karena F hitung F tabel. Terlihat bahwa ada pengaruh yang positif antara penggunaan outbound sebagai metode
pembelajaran terhadap aktivitas belajar siswa. Hal ini berarti bahwa semakin kualitas outbound ditingkatkan maka akan semakin meningkat
pula aktivitas belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang diungkapkan oleh: 1 Nuriah Halleyda dalam penelitiannya yang berjudul
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati tentang pengaruh metode outbound terhadap aktivitas belajar
siswa diperoleh hasil bahwa kegiatan persiapan pelaksanaan outbound dalam tiap indikator sebagai berikut: penyusunan RPP sebesar 83.3, memilih
permainan 80, menentukan lokasi 76.6, menyusun prosedur pelaksanaan outbound 96,6, dan persiapan alat dan instrumen sebesar 63,3. Kegiatan
pelaksanaan pada tiap indikator penyampaian tujuan 76,6, penyampaian langkah-langkah permainan 83.3, permainan 79, kegiatan penutup
permainan 81 dan kegiatan evaluasi sebesar 75 dan terdapat pengaruh penggunaan metode outbound terhadap aktivitas belajar siswa dengan arah
koefisien regresi sebesar 1,202x dengan persamaan regresi Y = -38,547 + 1,202x sehingga, diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Kegiatan pra-pelaksanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi kegiatan dengan outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan di
SMP Negeri 2 Gabus Kabupaten Pati, berdasarkan kategori kesiapan secara umum sudah siap dengan persentase rata-rata 78 akan tetapi,
terdapat kriteria cukup siap dalam hal persiapan alat dan instrumen permainan yaitu hanya sebesar 63,3.
65