Potensi dan Daya Dukung Limbah Pertanian sebagai Pakan Ternak Ruminansia
Menurut Wikipedia 2012, secara umum, pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan,
kehutanan, holtikultura, peternakan dan perikanan. Sedangkan menurut Rani, 2010 menyatakan bahwa pengertian tanaman pangan: segala jenis tanaman
yang dapat menghasilkan karbohidrat dan protein contohnya padi, jagung dan ubi. a. Potensi limbah tanaman pangan sebagai pakan ternak ruminansia
Limbah pertanian memiliki potensi yang sangat besar dijadikan sebagai bahan pakan bagi ternak ruminansia. Jayasurya 2002 menyatakan bahwa limbah
tanaman pangan adalah bagian tanaman pangan yang tersedia dan dapat dimanfaatkan sebagai pakan setelah produk utama dipanen. Menurut
Tillman et al 1989 mengatakan bahwa pakan atau makanan ternak adalah bahan yang dapat dimakan, dicerna dan dapat digunakan oleh ternak.
Limbah pertanian dan agroindustri pertanian memiliki potensi yang cukup besar sebagai sumber pakan ternak ruminansia Mariyono dan Romjali, 2007.
Jenis limbah pertanian yang sering digunakan sebagai pakan ternak adalah jerami padi, jerami jagung, jerami kacang tanah, jerami kedelai, dan pucuk ubikayu
Djajanegara, 1999.
1. Produksi segar limbah tanaman pangan di Kecamatan Dolok Masihul
Dalam produksi pertanian, padi menghasilkan beras 60, jumlah limbah sekam 17 dan dedak 10, serta jerami 10 dan hasil samping
menirbekatul 5 Hidayat, 2010.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tongkol jagung merupakan bagian dari cornstover yakni limbah yang terdiri dari 50 batang, 22 daun, 15 tongkol jagung dan 13 kelobot
Hettenhaus, 2002. Batang ubi kayu mempunyai kulit serta lapisan kayu yang berbentuk bulat
dan berongga terisi oleh lapisan gabus. Pada tanaman dewasa presentase bagian atas adalah 82 batangcabang, 7 daun dan 12 tangkai Montaldo, 1973.
Luas lahan di Dolok Masihul dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Luas lahan tanaman pangan di Kecamatan Dolok Masihul
No Desa
Luas panen Ha Total luas
lahan ha Padi
Jagung Ubi Kayu
1 Pekan Dolok Masihul 140
15 45
200 2 Sarang Torop
- -
- -
3 Dolok Manampang -
150 300
450 4 Sarang Giting
- -
- -
5 Durian Puloan -
- -
- 6 Baja Ronggi
- 130
280 410
7 Kota Tengah -
135 230
365 8 Blok 10
50 160
320 530
9 Hevea -
- -
- 10 Tegal Sari
170 15
35 220
11 Dame 470
- -
470 12 Pardomuan
260 -
- 260
13 Pekan Kamis 100
- -
100 14 Batu 13
270 -
- 270
15 Huta Nauli 600
60 85
745 16 Silau Merawan
500 -
- 500
17 Malasori 440
10 145
595 18 Batu 12
400 60
90 550
19 Bantan 320
70 130
520 20 Aras Panjang
140 -
- 140
21 Martebing -
- -
- 22 Tanjung Maria
- -
- -
23 Bukit Cermin Hilir 380
10 30
420 24 Ujung Silau
- -
- -
25 Dolok Sagala 140
125 115
380 26 Bah Kerapuh
- -
- -
27 Pertambatan 150
30 10
190 28 Kerapuh
90 -
- 90
Total 4.620
970 1.815
7.405
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada Tabel 2, 28 desa yang terdapat di kecamatan Dolok Mashul akan tetapi 20 desa yang memiliki lahan tanaman pangan, sedangkan 8 desa yang lain
ditanami dengan perkebunan karet dan kelapa sawit. Sehingga desa yang dihitung untuk produksi dan daya dukung limbah pertanian adalah 20 desa yang memiliki
lahan tanaman pangan. Untuk melihat produksi segar limbah di Kecamatan Dolok Masihul dapat
dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Produksi segar limbah pertanian di Kecamatan Dolok Masihul.
No Desa
Produksi segar limbah pangan Ton
Totalproduksi segar ton
J. Padi J. Jagung Ubikayu
1 Pekan Dolok Masihul 2.380
1.125 630
4.135 2 Dolok Manampang
- 11.250
4.200 15.450
3 Baja Ronggi -
9.750 3.920
13.670 4 Kota Tengah
- 10.125
3.220 13.345
5 Blok 10 850
12.000 4.480
17.330 6 Tegal Sari
2.890 1.125
490 4.505
7 Dame 7.990
- -
7.990 8 Pardomuan
4.420 -
- 4.420
9 Pekan Kamis 1.700
- -
1.700 10 Batu 13
4.590 -
- 4.590
11 Huta Nauli 10.200
4.500 1.190
15.890 12 Silau Merawan
8.500 -
- 8.500
13 Malasori 7.480
750 2.030
10.260 14 Batu 12
6.800 4.500
1.260 12.560
15 Bantan 5.440
5.250 1.820
12.510 16 Aras Panjang
2.380 -
- 2.380
17 Bukit Cermin Hilir 6.460
750 420
7.630 18 Dolok Sagala
2.380 9.375
1.610 13.365
19 Pertambatan 2.550
2.250 140
4.940 20 Kerapuh
1.530 -
- 1.530
Total 78.540
72.750 25.410
176.700
Pada Tabel 4 jumlah produksi segar limbah pertanian yang paling banyak di kecamatan Dolok Masihul berasal dari jerami padi yaitu sebanyak 78.540 ton
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dan sebanyak 10.200 ton berada di Desa Huta Nauli, sedangkan sisanya menyebar di 17 Desa lainnya dengan produksi rata-rata 17 tonhapanen. Hal ini terjadi
karena lahan pertanian padi lebih luas di kecamatan Dolok Masihul dari tanaman pertanian lainnya seperti jagung dan ubikayu. Produksi jerami padi yang tinggi
inilah dapat digunakan sebagai pakan ternak dengan penggunaan teknologi yang tepat. Hal ini sesuai dengan pernyataan
BPMU 2009, yang menyatakan limbah jerami padi yang potensinya luar biasa tingginya tetapi belum dimanfaatkan untuk
makanan ternak. Hampir semua biomassa tersebut belum dimanfaatkan untuk makanan sapi. Hal ini antara lain disebabkan oleh kebiasaan para peternak yang
hanya memberikan makanan sapinya berupa rumput-rumputan serta jenis tanaman segar lainnya, disamping pengetahuan mereka yang masih terbatas.
2. Produksi bahan kering BK limbah tanaman pangan di Kecamatan