Gambar 1. Kerangka pikir
H. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas yaitu “Apabila dalam pembelajaran IPA
menggunakan model cooperative learning tipe STAD dengan langkah- langkah yang tepat maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
kelas IV SD Negeri 7 Metro Barat”.
Masukan Input
Rendahnya aktivitas dan
hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPA persentase
siswa tidak mencapai KKM
66 sebesar 62,96.
Penerapan model cooperative learning tipe STAD meliputi:
1. Tahap 1 Pengajaran
Menyajikan pengajaran, guru menyajikan pengajaran melalui
ceramah-diskusi. 2.
Tahap 2 Tim Studi
Membimbing siswa dalam praktikum dan menyelesaikan
LKS, mempresentasikan serta mengkomunikasikan hasilnya.
3. Tahap 3 Tes
Memberikan tes formatif pada siswa, serta mampu men-score
hasil tes tersebut. 4.
Tahap 4 Rekognisi Tim Memberikan penghargaan
terhadap kelopok berdasarkan hasil tes yang dilakukan.
Keluaran Output:
Aktivitas dan hasil belajar
siswa meningkat
≥75 dari jumlah siswa
dengan KKM 66
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action
Research. Wardani, dkk., 2007:1.3 mengemukakan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Sedangkan menurut Arikunto
2006: 58 penelitian tindakan kelas adalah gabungan definisi dari tiga kata, penelitian, tindakan, kelas. Sehingga PTK adalah penelitian tindakan yang
dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran. Seperti yang dikemukakan Wardani 2007: 2.4 bahwa prosedur
yang digunakan berbentuk siklus cycle. Dalam setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu perencanaan planning, pelaksanaan acting,
pengamatan observing, dan refleksi reflection.