Kegiatan Akhir
1 Guru memberi soal kepada siswa yang dikerjakan individual, siswa
tidak diperkenalkan berdiskusi dengan teman satu kelompoknya. 2
Guru dan siswa mengoreksi jawaban dari tes formatif yang dilakukan. 3
Lembar jawaban dikembalikan kepada guru untuk kemudian diberikan poin kemajuan. Kelompok yang mendapatkan poin 15-19
termasuk Tim Baik, 20-24 Tim Hebat, 25-30 Tim Super. Setiap kelompok akan mendapatkan penghargaan berbentuk sertifikat sesuai
kategori yang didapatkan. 4
Guru memberikan motivasi dan penjelasan pentingnya peran setiap siswa dalam kelompok untuk memperoleh poin yang maksimal.
5 Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi dari pembelajaran
yang telah dilaksanakan. 6
Memberikan tindak lanjut terhadap proses dan hasil pembelajaran berupa pekerjaan rumah.
7 Guru menutup pelajaran dengan berdoa secara bersama-sama.
c. Pengamatan
Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung observer mengamati aktivitas belajar siswa serta kinerja guru dengan cara
memberikan skor pada lembar observasi.
d. Refleksi
Peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Analisis yang dilakukan pada siklus kedua adalah untuk
mengetahui sejauh mana antusias terhadap proses pembelajaran melalui penerapan model cooperative learning tipe STAD. Analisis hasil kerja
siswa dilakukan dengan menentukan rata-rata nilai kelas. Hasil analisis digunakan sebagai bahan pembanding dengan siklus I. Kemudian menarik
kesimpulan atas
pembelajaran yang
telah berlangsung
dengan menggunakan model cooperative learning tipe STAD.
G. Kriteria Keberhasilan
Pembelajaran dengan model cooperative learning tipe STAD dikatakan berhasil apabila:
1. Terdapat peningkatan aktivitas belajar IPA pada setiap siklusnya.
2. Pada akhir penelitian adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa
≥ 75 dari 27 siswa dengan KKM
66.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri 7 Metro Barat dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative
learning tipe STAD melalui langkah-langkah yang tepat dapat meningkatkan ativitas dan hasil belajar IPA, yaitu:
1. Adanya peningkatan kinerja guru dengan penerapan model cooperative
learning tipe STAD, hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kinerja guru siklus I yaitu 70,00 kategori baik meningkat sebesar 12,81 pada siklus II
menjadi 82,81 kategori sangat baik. 2.
Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan menggunakan model cooperative learning tipe STAD hal ini
dibuktikan dengan nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I yaitu 67,96 meningkat 6,11 pada siklus II menjadi 79,32. Persentase klasikal siswa
aktif pada siklus I sebesar 74,07 kategori aktif meningkat 14,82 pada
siklus II menjadi 88,89 kategori sangat aktif. 3.
Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 69,62 meningkat pada siklus II sebesar 7,91 menjadi 77,53. Persentase ketuntasan klasikal hasil
belajar pada siklus I sebesar 70,37 meningkat 11,11 pada siklus II menjadi 81,48.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut ini disampaikan saran-saran dalam menerapkan model cooperative learning tipe STAD bagi:
1. Siswa
Siswa harus senantiasa aktif dalam melaksanakan pembelajaran, menumbuhkan rasa percaya diri guna mengembangkan kemampuan
berbicara dalam bertanya dan menyampaikan pendapat, selain itu siswa sebaiknya memiliki rasa tanggung jawab dalam melaksanakan praktikum
dan mengerjakan lembar kerja kelompok sehingga siswa dapat menguasai materi yang diberikan.
2. Guru
Beberapa hal yang harus diperhatikan guru sebelum melaksanakan pembelajaran dengan model cooperative learning tipe STAD,guru
sebaiknya menyiapkan perangkat pembelajaran dengan matang, guru dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan terbuka terutama
dalam pelaksanaan diskusi kelas sehingga semua siswa memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pendapat.
3. Sekolah
Perkembangan zaman menuntut adanya inovasi dalam pendidikan terutama dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas