II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Bahan Ajar dalam Pembelajaran
Majid 2007:174 menyatakan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan
yang digunakan untuk membantu guru instruktor dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis
maupun bahan tidak tertulis National Center for Vocational Education Reserch Ltd National Center for Competency Based Training. Penggunaan
bahan ajar, memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai
semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau instruktor untuk perencanaan dan
penelaahan implementasi pembelajaran. Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi
pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja, dan evaluasi. Sedangkan bahan ajar menurut Djamarah dan Aswan 1996:50 adalah
substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar dan mengajar. Tanpa bahan pelajaran, proses belajar dan mengajar tidak akan berjalan. Karena itu,
guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikan pada anak didik. Ada dua persoalan dalam penguasaan
bahan pelajaran ini, yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan pelengkap. Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi
yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesinya disiplin keilmuannya. Sedangkan bahan pelajaran pelengkap atau penunjang adalah bahan pelajaran
yang dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar
adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga membantu guru untuk menciptakan lingkungan suasana yang memungkinkan siswa
belajar dengan baik dan memungkinkan siswa mencapai tujuan belajar. Dengan demikian, Majid 2007:174 menjelaskan bahwa bentuk bahan ajar
paling tidak dikelompokkan menjadi empat yaitu: 1. Bahan cetak printed antara lain handout, buku, modul, lembar kerja
siswa, brosur, leaflet, wallchart, fotogambar, modelmaket. 2. Bahan ajar dengar audio seperti kaset, radio, piringan hitam dan compact
disk audio. 3. Bahan ajar pandang dengar audio visual seperti video compact disk, film.
4. Bahan ajar interaktif interactive teaching materials seperti compact disk interactive.
B. Lembar Kerja Siswa Berbasis Keterampilan Proses Sains
Lembar kegiatan siswa LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah-
langkah untuk menyelesaikan tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam
LKS harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pelajaran apa saja. Tugas-tugas pada lembar
kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan
materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis. Keuntungan adanya LK adalah
memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Keuntungan bagi siswa, siswa akan belajar secara mandiri dalam memahami dan menjalankan
suatu tugas tertulis Majid, 2007:176-177. LKS didefinisikan oleh Trianto dalam Rayyan, 2012:1 sebagai panduan
siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan pemecahan masalah. Menurut Achmadi dalam Rayyan, 2012:1 tujuan dari
penggunaan LKS yaitu untuk mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran, membantu siswa mengembangkan konsep, melatih siswa
untuk menemukan dan mengembangkan keterampilan proses, sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran,
membantu siswa dalam memperoleh informasi tentang konsep yang dipelajari melalui proses kegiatan pembelajaran secara sistematis, dan membantu siswa
dalam memperoleh catatan materi yang dipelajari melalui kegiatan pembelajaran. Sukamto dalam Rayyan, 2012:1 menjelaskan bahwa
kegunaan dari LKS yaitu memberikan pengalaman kongkret bagi siswa,
membantu variasi belajar, membangkitkan minat siswa, meningkatkan retensi belajar mengajar, serta memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien.