4. Kelurahan Way Lunik
Kelurahan selanjutnya yang mewakili wilayah menengah bawah adalah Kelurahan
Way Lunik. Secara geografis berada pada ketinggian ± 250 meter dari permukaan laut dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun. Topografi kelurahan ini
tergolong dataran sedang dengan suhu udara 24-33
o
C. Luas wilayah Kelurahan Way Lunik adalah 144 Ha dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut : a sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sukaraja.
b sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Pidada. c sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Way Laga.
d sebelah timur berbatasan dengan Teluk Lampung. Jumlah penduduk Kelurahan Way Lunik sebanyak 7844 jiwa, dengan jumlah
penduduk laki-laki 4014 jiwa dan perempuan 3830 jiwa serta memiliki jumlah kepala keluarga sebanyak 1598 KK Data per Desember 2008. Mayoritas
penduduknya beragama Islam 7408 jiwa, dan pekerjaan utama penduduknya adalah buruh 2922 dan pedagang 1043. Pekerjaan penduduk lainnya antara
lain adalah PNS, tani nelayan dan jasa Monografi Kelurahan Way Lunik, 2009. Mayoritas tingkat pendidikan di Kelurahan Way Lunik adalah SD.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Keadaan Umum Responden
1. Umur
Umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi permintaaan daging sapi. Keseluruhan sampel dalam penelitian ini sebanyak 76 rumah tangga, dengan
sampel pada konsumen kelas menengah atas sebanyak 42 rumah tangga dan sampel pada konsumen kelas menengah bawah sebanyak 34 rumah tangga.
Responden dari konsumen daging sapi memiliki sebaran umur yang beragam yaitu antara 21 tahun sampai dengan 59 tahun. Jumlah responden berdasarkan
golongan umur dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Sebaran umur dan jumlah konsumsi daging sapi oleh konsumen rumah
tangga di Kota Bandar Lampung
Kelompok umur tahun
Jumlah rumah tangga Jumlah konsumsi
daging sapi kgbln
Persentase 21-30
26 2,96
34,58 31-40
21 2,85
33,29 41-50
21 1,75
20,44 51-60
8 1
11,68 Jumlah
76 8,56
100 Rata-rata
19 2,14
25
Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak mengkonsumsi daging sapi di Kota Bandar Lampung berada pada kelompok usia
21-30 tahun dengan persentase 34,58 persen sedangkan yang mengkonsumsi
paling sedikit berada pada kelompok usia 51-60 tahun dengan persentase 11,68 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan umur akan mengakibatkan
pengurangan permintaan daging sapi. Semakin tua umur seseorang maka semakin tinggi risiko menderita penyakit jantung koroner, oleh karena itu seseorang yang
telah berusia lanjut akan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti pada daging sapi.
2. Tingkat Pendidikan