Kegiatan Tes 2 Keterampilan Geometri Kegiatan Wawancara

Tabel hasil tes VHGT tersebut, dapat dideskripsikan bahwa untuk tingkat berpikir geometri tingkat 0 Visualisasi ada sebanyak 14 siswa yaitu 40 dari jumlah siswa VII I, sedangkan untuk tingkat berpikir geometri tingkat 1 Analisis hanya ada 1 siswa yaitu 2,8. Dari hasil tes VHGT juga ditemukan 20 siswa atau 57,2 VII I bahkan tidak bisa mencapai tingkat 0 visualisasi. Maka oleh peneliti kelompok ini dimasukkan ke dalam golongan Pre 0. Hal ini seperti apa yang ditemukan pada penelitian Der-bang Wu dan Hsiu-lan Ma 2006, bahwa 30 dari responden penelitian yang merupakan siswa taiwan, belum mampu mencapai level terendah dari tingkatan berpikir geometri menurut teori van Hiele. Sehingga Der-bang Wu dan Hsiu-lan Ma memberi nama kelompok siswa ini kelompok tingkat “Below Level 0”. Jadi tingkat berpikir geometri siswa SMP Negeri 4 Kudus adalah antara tingkat pre 0 sampai tingkat 1 Analisis. Hal ini sejalan dengan pendapat van de Walle dalam Ferdianto, 2010 yang menyatakan bahwa sebagian besar siswa SMPMTs berada pada antara tahap 0 visualisasi sampai tahap 2 deduksi formal.

4.1.2 Kegiatan Tes 2 Keterampilan Geometri

Tes 2 yaitu tes keterampilan geometri siswa, dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Maret 2016 di ruang kelas VII I SMPN 4 Kudus dengan jumlah responden lima siswa. Dengan rincian 2 siswa mewakili siswa dengan tingkat berpikir geometri Pre 0, 2 siswa mewakili siswa dengan tingkat berpikir geometri 0, dan 1 siswa mewakili siswa dengan tingkat geometri 1. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan tes adalah 80 menit. Tes keterampilan geometri dilakukan secara individu, sifat dalam mengerjakannya adalah closed book yaitu siswa dilarang untuk membuka buku. Kegiatan ini diamati langsung oleh peneliti. Pada kegiatan tes keterampilan geometri, sebelum waktu habis subjek DPA sudah mengumpulkan hasil tes keterampilan geometri dan menjadi siswa pertama yang mengumpulkan dikarenakan ada kegiatan yang harus segera subjek DPA ikuti. Subjek DAP, SFA, dan MNA mengumpulkan tepat ketika waktu mengerjakan habis. Sedangkan subjek YA tampak masih terburu-buru mengerjakan ketika waktu mengerjakan telah habis. Hasil tes keterampilan geometri ini dijadikan acuan untuk menganalisis keterampilan geometri subjek yang akan ditriangulasikan dengan hasil wawancara.

4.1.3 Kegiatan Wawancara

Setelah diberikan tes keterampilan geometri, dilanjutkan dengan wawancara pada masing-masing subjek penelitian. Jadi, jika seorang subjek penelitian telah mengerjakan tes yang diberikan maka dilanjutkan dengan wawancara. Kecuali untuk subjek DPA, wawancara dilakukan sehari setelah tes, yang merupakan kesepakatan waktu antara peneliti dan subjek. Wawancara dilakukan setelah semua mata pelajaran usai dan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Hasil wawancara dengan kelima subjek tersebut dapat dilihat pada lampiran 19 sampai 23. Wawancara diperlukan untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang keterampilan geometri siswa terhadap hasil tes keterampilan geometri, dan mendapatkan informasi yang tidak dapat ditemukan melalui tes tertulis keterampilan geometri. Agar tidak ada data yang terlewatkan maka digunakan alat perekam pada telepon seluler dan menggunakan kamera hand phone yang lain untuk merekam semua informasi pada kegiatan wawancara.

4.2 Analisis Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI POKOK BAHASAN BANGUN DATAR BERDASARKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELESISWA KELAS VII SMP

1 25 113

ANALISIS SOAL GEOMETRI PADA BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VII BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE

0 11 17

Analisis Soal Geometri pada Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII berdasarkan Tingkat Berpikir Van Hiele

0 7 2

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Pokok Menurut Tingkat Berpikir Geometri van Hiele

1 29 199

Analisis Keterampilan Geometri Siswa dalam Memecahkan Masalah Geometri Berdasarkan Tingkat Berpikir Van Hiele (Studi Kasus pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014)

0 5 7

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI DIMENSI DUA Analisis Keterampilan Metakognitif Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Dimensi Dua.

1 5 14

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI BANGUN RUANG SISI DATAR BERDASARKAN LEVEL Analisis Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Geometri Bangun Ruang Sisi Datar Berdasarkan Level Berpikir Geometri Van Hiele (Pada Siswa Kelas VIII MTs N 1 Surak

0 1 17

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN Analisis Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Geometri Bangun Ruang Sisi Datar Berdasarkan Level Berpikir Geometri Van Hiele (Pada Siswa Kelas VIII MTs N 1 Surakarta Tahun 2012/2013).

0 1 15

TINGKAT BERPIKIR SISWA MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI BERDASARKAN TEORI VAN HIELE DI KELAS VIII SMP

0 0 10

Berpikir Geometri Melalui Model Pembelajaran Geometri Van Hiele

1 2 10