Dari hasil perhitungan dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel diperoleh r
11
= 0,844 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa soal uji coba merupakan soal yang mempunyai nilai reliabel yang tinggi.
3.6.2.2 Analisis Butir Tes
3.6.2.2.1 Validitas butir soal Untuk mengetahui butir soal digunakan rumus korelasi product moment
sebagai berikut
:
∑ ∑ ∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
}
Keterangan : : koefisien korelasi butir soal
: banyaknya peserta tes : skor butir soal
: skor total Hasil perhitungan r
xy
disesuaikan dengan tabel kritis r product moment. dengan signifikansi 5, apabila r
xy
rTabel maka butir soal itu valid. Arikunto, 2013:87
Perhitungan dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel untuk memperoleh nilai rxy. Secara lengkap hasil perhitungan tersaji di Tabel 3.2
Tabel 3.2 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba
Butir r
hitung
r
Tabel
Keputusan
1 2
3 4
5 6
7 8
0,723 0,478
0,72 0,806
0,781 0,619
0,337 0,222
0,344 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Tidak Valid Tidak Valid
3.6.2.2.2 Taraf Kesukaran Butir Soal
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari
taraf kesukaran soal tersebut. Keseimbangan itu ditunjukan dengan soal yang baik. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar
Arikunto, 2013:222. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Besarnya indeks kesukaran antara
0,0 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukan bahwa soal itu terlalu sukar,
sebaliknya indeks 1,0 menunjukan bahwa soal itu terlalu mudah. Indeks kesukaran ini diberi simbol P, singkatan dari kata proporsi. Rumus mencari P
adalah sebagai berikut. Arikunto, 2013:223
Keterangan: P
: indeks kesukaran B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS : jumlah seluruh peserta tes Menurut Arikunto 2013:225, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai
berikut: a.
Soal dengan adalah soal sukar. b.
Soal dengan adalah soal sedang. c.
Soal dengan adalah soal mudah.
Taraf kesukaran soal yang akan digunakan dalam penelitian adalah soal yang memiliki taraf kesukaran sedang dan mudah.
Dari hasil perhitungan analisis soal berbantuan program Microsoft Excel diperoleh data bahwa terdapat soal kategori mudah yaitu nomor 7, soal yang
termasuk kategori sedang yaitu nomor 1,3,4, dan 5 sedangkan soal kategori sukar yaitu 2,6, dan 8. Secara lengkap hasil analisis reliabilitas soal uji coba tipe tersaji
di Tabel 3.3 Tabel 3.3 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Butir Indeks TK
Keterangan
1 2
3 4
5 6
7 8
0,6969 0,1454
0,5788 0,5121
0,6485 0,1969
0,7333 0,1394
Sedang Sukar
Sedang Sedang
Sedang
Sukar Mudah
Sukar 3.6.2.2.3
Daya Pembeda Butir Soal Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Bagi soal yang dapat dijawab benar oleh
siswa pandai maupun bodoh, maka soal tersebut termasuk tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda. Demikian pula jika semua siswa baik pandai maupun
bodoh tidak dapat menjawab dengan benar, soal tersebut tidak baik juga karena tidak mempunyai daya pembeda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab
benar oleh siswa pandai saja Arikunto, 2013:226. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Rumus untuk
menentukan indeks diskriminasi pada butir soal uraian adalah:
Arikunto, 2013:228 Keterangan:
J : jumlah peserta
JA : banyaknya peserta kelompok atas
JB : banyaknya peserta kelompok bawah
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar. BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar.
PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar. PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar.
Klasifikasi daya pembeda sebagaimana Arikunto 2013:232 sebagai berikut. : jelek
: cukup : baik
: baik sekali D : negatif, semuanya tidak baik.
Butir soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal yang memiliki daya beda antara 0,4 sampai 0,7. Hal ini sesuai dengan pendapat
Arikunto 2013:232, bahwa butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0,4 sampai 0,7.
Dari hasil perhitungan berbantuan Microsoft Excel yang telah diujicobakan diperoleh data bahwa terdapat soal yang mempunyai indeks daya
pembeda ≥0,21 yaitu 1, 3, 4, 5, 6, dan 7. Selanjutnya soal yang mempunyai indeks
daya pembeda ≤0,20 yaitu nomor 2 dan 8. Perhitungan daya pembeda soal uji
coba Tabel 3.4 Tabel 3.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba
Butir Indeks DP
Keterangan
1 2
3 4
5 6
7 8
0,2367 0,1367
0,4441 0,5331
0,3853 0,2467
0,2466 0,1372
Cukup Jelek
Baik Baik
Cukup Cukup
Cukup
Jelek
3.6.3 Metode Wawancara