2. Rumus Keliling Persegi Panjang
Untuk setiap persegi panjang dengan keliling , panjangnya dan panjangnya
maka
3. Rumus Luas Persegi Panjang
Untuk setiap persegi panjang dengan luas , panjangnya dan lebarnya maka
. 2.8.2
Persegi
1. Definisi persegi
Persegi adalah suatu persegi panjang yang semua sisinya sama panjang dan satu sudutnya siku-siku Kusni, 2011: 6
2. Rumus keliling persegi
Untuk setiap persegi dengan keliling , panjang sisinya , maka .
3. Rumus Luas persegi
Untuk setiap persegi dengan luas , panjang sisinya , maka
2.9 Penelitian yang Relevan
Gambar 2.2
Dalam membuat penelitian ini, peneliti mencari beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh akademisi lainnya guna mendukung pengetahuan dan dasar
keilmuan di penelitiannya. Penelitian yang dimaksud ialah sebagai berikut. 1
Prakitipong, N., dan Nakamura, S. 2006 dalam penelitiannya di Thailand pada 40 siswa kelas lima menunjukkan bahwa lebih banyak kesalahan siswa
terjadi pada keterampilan memahami soal untuk pertanyaan. terstruktur dan kesalahan transformasi untuk pertanyaan pilihan ganda.
2 White, A. L. 2010 melaporkan bahwa penerapan metode analisis
kesalahan Newman dalam kelas dapat mengaktifkan siswa, menemukan kesalahan yang dilakukan oleh siswa, dan kemudian melakukan sesuatu
untuk membantunya. 3
Zakaria, E. 2010 menyatakan bahwa tiga orang siswa yang merupakan sampel dari 30 siswa kelas dua di Jambi, tidak ditemukan kesalahan pada
tahan reading. Banyaknya siswa yang melakukan kesalahan penulisan dan kecerobohan sedikit pada penyelesaian soal materi persamaan kuadrat.
4 Corzo Zambrano, X. P., Robles Noriega, H. S. 2011 dalam
penelitiannya di sekolah bilingual Santa Marta, Kolombia menujukkan bahwa jenis scaffolding berupa alat bantu visual dan sikap hati-hati
menggunakan L1 bahasa setempat dapat memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan simultan konten dan kompetensi linguistik.
5 Amiripour, P., et al. 2012 dalam penelitiannya menunjukkan bahwa para
peneliti telah mempelajari sifat utama dari metode scaffolding dalam pembelajaran matematika, kemudian memperkenalkan sampel matematika
melalui metode scaffolding. Akhirnya para peneliti telah memberikan banyak strategi yang lebih baik untuk implementasi dari metode scaffolding
pada pembelajaran dan pengajaran matematika. 6
Jha, S. K. 2012 dalam penelitiannya pada 100 siswa kelas empat di Assam, India menunjukkan bahwa kesalahan siswa lebih banyak terjadi
pada keterampilan memahami soal dan keterampilan transformasi. 7
Junaedi 2012 dalam penelitian tersebut, hasil yang didapatkan ialah sebagai berikut: a kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh
mahasiswa adalah di tahap encoding dan comprehension, b kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal pembuktian, antara lain
disebabkan karena: 1 mahasiswa kurang memahami generalisasi dari soal pembuktian, 2 mahasiswa tergesa-gesa dalam melakukan perhitungan, 3
mahasiswa tidak teliti dalam melakukan manipulasi atau perhitungan, 4 mahasiswa tidak melakukan cek akhir dari proses jawaban.
2.10 Kerangka Berpikir