Market-Based Management. Menyangkut manajemen dari market-market asset yang sangat menentukan, yaitu :
a. Pelanggan, karena customer satisfaction sangatlah penting, maka
tujuan harus diatur sebaik-baiknya. b.
Distributor atau yang biasa disebut immediate customer, oleh karena itu harus dijaga sebaik-baiknya dengan perusahaan.
c. Aliansi strategis yang harus di manajeman secara baik agar akses
teknologi, capital dan pasar dapat terjaga.
Harga saham yang terlalu rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun, bila harga saham terlalu tinggi juga menimbulkan dampak
yang kurang baik. Harga saham yang terlalu tinggi akan mengurangi kemampuan investor untuk membelinya, sehingga menyebabkan harga saham tersebut sulit
untuk meningkatkan lagi.
2.7 Kinerja Saham
Penilaian kinerja saham adalah bagian dari proses analisis sekuritas dalam investasi. Menilai kinerja saham berarti menilai kinerja perusahaan yang
menerbitkan saham, itu artinya bahwa nilai yang tercermin dalam saham adalah cerminan nilai perusahaan yang diapresiasi oleh pasar.
Menurut Fakhruddin dan Hadianto 2001:13-14, jika dilihat dari kinerja saham maka saham dapat
dikategorikan atas :
1 Blue-chip stocks yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki
reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis. Memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden.
2
Income stocks yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan
membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan
pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan deviden tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan
potensi pertumbuhan harga saham. 3
Growth stocks well-known yaitu saham-saham dari emiten yang
memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
4
Speculative stocks yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara
konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemampuan penghasilan yang tinggi di masa mendatang,
meskipun belum pasti. 5
Counter cyclical stocks yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi
ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi di mana emitennya mampu
memberikan deviden yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi. Emiten
seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang sangat dan selalu dibutuhkan masyarakat seperti rokok dan consumer goods.
2.8 Keuntungan dan Risiko Investasi pada Saham
Pada dasarnya ada dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau memiliki saham, yaitu:
1. Deviden
Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan, deviden diberikan
setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa deviden tunai, artinya kepada setiap
pemegang saham diberikan deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat pula berupa deviden stock yang artinya
setiap pemegang saham diberikan deviden sejumlah saham, sehingga sejumlah saham yang dimiliki investor bertambah dengan adanya pembagian
deviden stock tersebut.
2. Capital Gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli, capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas
perdagangan di pasar sekunder. Misalnya seorang pemodal membeli saham BUMI dengan harga per lembar Rp5000 kemudian menjualnya dengan harga
Rp5500 per lembarnya, yang berarti pemodal tersebut telah mendapatkan capital gain sebesar Rp500 untuk setiap saham yang dijualnya. Umumnya
pemodal dengan orientasi jangka pendek untuk mengejar keuntungan melalui capital gain.
Disamping 2 dua keuntungan tersebut, maka pemegang saham juga di mungkinkan untuk mendapatkan :
1. Saham Bonus
Saham bonus yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga
jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran umum dipasar perdana, misalnya setiap saham dengan nilai
nominal Rp500 dijual dengan harga Rp800 maka setiap saham akan memberikan agio kepada perusahaan sebesar Rp300 setiap sahamnya.
Sedangkan risiko investasi yang bisa terjadi dalam investasi di saham, yaitu:
1. Tidak mendapat deviden
Perusahaan akan membagikan deviden jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan deviden
jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan deviden ditentukan oleh kinerja
perusahaan tersebut.
2. Capital Loss
Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Adakalanya investor