untuk menurunkan harga BBM kembali sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No.16 Tahun 2008 dengan penurunan Premium menjadi 4500 rupiah perliter dan
solar menjadi 4500 rupiah perliter juga sebagai hasil dari kebijakan pemerintah Indonesia
setelah adanya
regulasi OPEC
mengenai harga
minyak dunia.http:www.epochtimes.co.idnasional.php?id=40 diakses tanggal 20 Juni
2009.
4.6 Evaluasi Kebijakan Pemerintah Indonesia Mengenai Harga BBM Tahun 2008.
Alasan kenaikan harga minyak dunia sebagai faktor dinaikannya harga BBM, seharusnya bukan suatu alasan apabila cadangan minyak yang ada di
Indonesia bisa dimanfaatkan sepenuhnya melalui pengelolaan yang baik sehingga kebutuhan minyak dalam negeri bisa terpenuhi dan bisa menjadi negara
pengekspor minyak lagi dalam hubungannya dengan keanggotaan OPEC. Namun dengan adanya kenaikan harga tersebut pemerintah Indonesia harus mengikuti
kenaikan tersebut karena Sejak setahun terakhir harga minyak dunia terus naik, karena jika harga BBM dalam negeri tidak dinaikkan, maka terjadi perbedaan
harga yang sangat besar antara harga BBM di dalam negeri dengan luar negeri, setelah itu pemerintah menyesuaikan dengan anggaran dimana Indonesia juga
adalah Negara pengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Selanjutnya ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola cadangan
minyak dalam negeri, membuat Indonesia harus mengimpor minyak dari negara lain, untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri, ini mengakibatkan naik-
turunnya harga minyak dunia sangat berpengaruh terhadap fluktuasi harga BBM
dalam negeri, sehingga ketika harga minyak dunia meningkat tajam, pemerintah Indonesia terpaksa harus menaikan harga BBM, kebijakan ini terasa berat untuk
diterima oleh rakyat Indonesia karena beban yang ditanggung rakyat akan bertambah besar. Angka kemiskinan akan bertambah begitu juga dengan daya beli
masyarakat yang akan menurun. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk memberikan Bantuan Langsung Tunai BLT kepada rakyat miskin, yang
merupakan cadangan dana dari subsidi BBM yang di pindahkan ke dalam program-program kesejahteraan rakyat.
Dalam usahanya OPEC dalam pertemuannya memutuskan untuk meregulasikan kuota produksi minyaknya dari Negara-negara anggota karena
harga minyak dunia yang terus menerus naik, namun ketika itu Negara Indonesia memutuskan akan keluar dari OPEC karena tidak mampu lagi memproduksi
minyak sesuai yang OPEC minta. Setelah itu Negara Indonesia hanya menjadi pengamat saja.
Regulasi dari penambahan kuota produksi OPEC ternyata beberapa bulan kemudian membuahkan hasil harga minyak sedikit demi sedikit mengalami
penurunan, penurunan yang drastis dari harga minyak dunia itu juga, direspon pemerintah untuk menurunkan harga BBM walaupun banyak kritikan, karena
persentase penurunan harga minyak dunia tidak sama dengan presentase penurunan harga BBM di Indonesia, tetapi itu juga sudah menunjukan hasil
evaluasi dari pemerintah Indonesia untuk menurunkan permasalahan yang ada di masyarakat. Pemerintah juga menurunkan harga BBM tidak sekali tetapi berturut-
turut mengikuti harga minyak dunia hingga awal tahun 2009. Mudah-mudahan harga minyak BBM bisa terus turun sehingga beban masyarakat bisa berkurang.
Dengan mengeluarkan suatu keputusan pemerintah Indonesia dapat memberikan penyelesaian masalah mengenai pengalokasian dana APBN yang
dapat berubah sewaktu-waktu sebagai dampak dari adanya fluktuasi harga minyak dunia dengan fluktuasi harga BBM di Indonesia, dengan mengeluarkan setidaknya
dua kali kebijakan sepanjang tahun 2008. Kebijakan pertama dengan adanya kenaikan harga minyak dunia pemerintah
Indonesia membuat Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.162008 menaikkan harga bensin premium, solar dan minyak tanah bersubsidi,
yang mulai berlaku pada 24 Mei 2008 pukul 00.00 WIB. Sebagai dari imbas adanya kenaikan minyak dunia,yang kedua memutuskan untuk menurunkan
menurut peraturan menteri ESDM no.38 tahun 2008 untuk menurunkan harga BBM pada bulan November yang realisasinya dilaksanakan pada 1 Desember
2008 juga sebagai respon dari regulasi yang dilakukan OPEC dengan adanya kenaikan harga minyak dunia yang membuat harga minyak dunia berangsur-
angsur turun. Dari fenomena-fenomena itu dapat disimpulkan bahwa keputusan kebijakan
pemerintah Indonesia mengenai sumber daya alam dari minyak dan keputusan yang pemerintah Indonesia putuskan adalah hasil dari evaluasi mengenai harga
BBM pada tahun 2008.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
OPEC sebagai organisasi yang mempunyai tujuan untuk menstabilkan harga minyak dunia, tentunya mempunyai peran terhadap fluktuasi harga minyak
di pasar minyak dunia, sehingga dapat mempengaruhi pemerintah Indonesia untuk membuat suatu kebijakan mengenai harga BBM,berdasarkan tujuan dilakukan
penelitian ini,maka peneliti mempunyai kesimpulan sebagai berikut; 1.
Maka sejak setahun terakhir harga minyak dunia terus naik, diawal tahun 2008, serta adanya pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk
maka kebutuhan akan minyak suatu Negara meningkat ditambah desakan negara-negara maju sebagai konsumen besar minyak dunia dan negara
konsumen lainnya, yang mendorong OPEC untuk meregulasi produksi minyaknya.
2. Regulasi produksi OPEC dilakukan dengan menaikan ataupun memotong
kuota produksi minyak dari Negara-negara anggotanya yang diharapkan akan dapat mengendalikan produksi minyak sehingga harga minyak dunia
bisa stabil. 3.
Dengan adanya kenaikan harga minyak dunia dan pertumbuhan ekonomi serta pertumbuhan penduduk membuat Indonesia berupaya sebagai
langkah antisipasi terhadap pengalihan, penghindaran dan pengurangan