Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Negara

2.6.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Negara

Dalam menentukan suatu kebijakan negara, ada hal-hal yang menjadi faktor suatu pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan, kebijakan itu bisa berasal dari dalam negara maupun dari luar. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dikeluarkannya kebijakan tersebut. Nasution dalam bukunya mengemukakan enam kategori sasaran suatu negara yang dapat mempengaruhi kebijakan, yaitu : 1. Pertahanan diri yang secara analisis harus dianggap sebagai sasaran dari semua negara. Pertahanan diri adalah kebaikan utama. 2. Keamanan, karena sifat sistem politik internasional tidak memberikan kepastian akan keberlangsungan kehidupan negara, maka setiap negara terpaksa harus mengatur hubungannya dengan dunia sedemikian rupa, supaya dapat menjamin kelangsungan hidupnya. 3. Sasaran yang ketiga adalah kesejahteraan. Setelah prioritas utama diberikan kepada pertahanan diri dan keamanan, maka negara akan berusaha memperbaiki kondisi kehidupan warga negaranya. 4. Prestise atau martabat kehormatan. Negara biasanya bertindak untuk memperoleh perhatian negara lain, supaya dihormati dan mendapat konsesi status. 5. Ideologi, yang harus dipertahankan dan dilindungi. Nasution, 1991 : 8. Seluruh organisasi politik luar negeri dari suatu negara bertujuan untuk membuat dan melaksanakan keputusan demi kepentingan negara. Pembahasan berikut mengenai proses keputusan, yang prosesnya di negara mana pun juga biasanya sama saja. Meskipun kepentingan nasional sebagai suatu konsep mempunyai akar yang dalam pada masyarakat, namun wujud nyatanya di dalam situasi yang memerlukan selalu dibuat oleh para pembuat keputusan yang bertanggung jawab. Hal ini dibentuk berdasarkan input informasi yang tetap, melalui hirarki keputusan yang terus-menerus mengalami analisis dan evaluasi. Hal ini terjadi apabila para pejabat sedang meneliti peristiwa mana yang mempengaruhi bangsa, sehingga memerlukan keputusan dan tindakan. Rangsangan ini datang dari luar, dan umumnya hanya negara besar saja yang memperhatikan seluruh peristiwa yang teliti, sedangkan negara-negara lainnya hanya memperhatikan peristiwa yang penting saja Nasution, 1991 : 19. Karena itu kegiatan negara dalam urusan luar negeri dapat dianggap sebagai aksi dan reaksi, yang merupakan jawaban terhadap rangsangan dari luar negeri. Rangsangan yang datang dari dalam negeri biasanya hanya bertujuan untuk mengadakan perubahan atau penyesuaian keadaan ke arah yang dikehendaki. Tanggung jawab negara yang pertama adalah menjamin kelangsungan hidupnya dan penyediaan banyak pilihan efektif. Apabila politik atau kebijakan politik luar negeri itu terdiri dari pemakaian beberapa cara pemerintah dalam mengadakan penilaian internal untuk menghadapi situasi eksternal yang dinamis itu, maka prosesnya dapat dikonsepsikan dengan langkah- langkah berikut. 1. Penentuan kriteria murninya, 2. Penentuan variabel-variabel yang relevan dalam situasinya, 3. Mengukur seluruh variabel tadi dengan kriterianya, 4. Memilih sasarannya, 5. Membentuk strategi untuk mencapai sasaran tadi, 6. Mengambil keputusan untuk bertindak, 7. Tindakan itu sendiri, dan 8. Menilai hasil-hasil tindakan ditinjau dari kriteria murninya Nasution, 1991 : 19. Dalam perspektif analisis kebijakan publik tersedia beberapa tahaplangkah procedural yang harus dikritisi, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa suatu kebijakan itu diperlukan atau perlu kebijakan lainnya. Studi analisis kebijakan dalam konteks rencana kenaikan harga BBM ini akan mengambil fokus pada area studi perumusan kebijakan. Dalam area studi formulasi kebijakan, menurut Agus Dwiyanto 2004 langkah-langkah analisis yang dapat dilakukan adalah : a. Merumuskan masalah menaikkan harga BBM b. Mengembangkan model kebijakan c. Mengidentifikasi alternatif kebijakan yang fisibel, sesuai dengan yurisdiksi kewenangan dan mandat d. Memberi rekomendasi kebijakan Dwiyanto, 2004 :24

2.6.2 Aktor-aktor Pengambil Kebijakan Negara