Pendekatan Program tujuan ganda

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Pendekatan Program tujuan ganda

Tahapan penyelesaian permasalahan fuzzy transportasi dengan pendekatan program tujuan ganda adalah sebagai berikut: Kasus Fuzzy Transportasi Kasus dengan fungsi tujuan diskrit Kasus dengan fungsi tujuan kontinu Merubah menjadi persamaan program tujuan ganda untuk persamaan linear Melinearkan batasan dengan mendefinisikan z 3 = z 1 .z 2 Merubah menjadi 2 persamaan linear dengan mendefinisikan ∗ = 0 atau 1 untuk memperoleh dan 1 Memaksimalkan dengan teknik fuzzy programming untuk memperoleh solusi optimal Mengambil suatu nilai p untuk melebihkan nilai tujuan lalu ubah menjadi persamaan program tujuan ganda untuk persamaan linear Menarik kesimpulan Universitas Sumatera Utara Suatu permasalahan fuzzy Transportasi dapat didekati dengan program tujuan ganda. Model linear dari fuzzy transportasi: Min = =1 =1 = 1 , 2 , 3 , 4 Kendala: 1 ≅ 1 , 2 , 3 , 4 ; = 1,2, … , =1 ≅ 1 , 2 , 3 , 4 ; = 1,2, … , =1 0 dan integer. Fungsi objektif dapat diasumsikan hanya satu dari k pilihan. Cara untuk memperoleh solusi optimal dari permasalahan fuzzy transportasi pada kasus ini dengan empat tujuan adalah Kasus di atas dapat diubah menjadi: = 1 2 1 + 1 − 1 2 2 + 1 1 − 2 3 + 1 − 1 1 − 2 4 = � Kendala 2 ≅ 1 , 2 , 3 , 4 ; = 1,2, … , =1 ≅ 1 , 2 , 3 , 4 ; = 1,2, … , =1 0 dan integer, 1 = 0 atau 1, 2 = 0 atau 1 Untuk meminimalkan ϕ , fungsi keanggotaan tujuan yang disesuaikan dengan apa yang diinginkan, adalah sebagai berikut: − � − − + + − = 1 Universitas Sumatera Utara di mana dan adalah batas atas dan batas bawah dari level yang diinginkan dari harga tujuan dan + dan − . Digunakaan metode program tujuan ganda untuk permasalahan program linear dengan meminimalkan tipe fungsi tujuan. Min 1 + + 1 − + 2 + + 2 − Kendala 3 ≅ 1 , 2 , 3 , 4 ; = 1,2, … , =1 ≅ 1 , 2 , 3 , 4 ; = 1,2, … , =1 =1 =1 − 1 + + 1 − = � � = 1 2 1 + 1 − 1 2 2 + 1 1 − 2 3 + 1 − 1 1 − 2 4 � − + 2 + − 2 − = − 0 dan integer, = 1,2, … , , = 1,2, … , , 1 = 01, 2 = 01 Batasan nonlinear dari masalah tersebut dapat dilinearkan dengan mendefinisikan 3 = 1 2 dengan membuat batasan linear 1 + 2 − 1 2 3 1 + 2 , 3 = 0 atau 1 Permasalahan tersebut dapat berubah menjadi Min 1 + + 1 − + 2 + + 2 − Kendala 4 ≅ 1 , 2 , 3 , 4 ; = 1,2, … , =1 ≅ 1 , 2 , 3 , 4 ; = 1,2, … , =1 =1 =1 − 1 + + 1 − = � � = 2 − 4 1 + 3 − 4 2 + 1 − 2 − 3 + 4 3 + 4 Universitas Sumatera Utara � − + 2 + − 2 − = − 0 dan integer, , 1 = 0 atau 1, 2 = 0 atau 1, 3 = 0 atau 1 Sekarang dipertimbangkan model transportasi berikut, di mana harga tujuan dapat diasumsikan dengan nilai pada daerah yang ditetapkan yaitu Kendala 5 ≅ 1 , 2 , 3 , 4 ; = 1,2, … , =1 ≅ 1 , 2 , 3 , 4 ; = 1,2, … , =1 0 dan integer. Sebuah penalti p ditugaskan untuk melebihkan biaya tujuan dan tidak ada penalti untuk mencapai sebuah nilai yang kurang lebih dari nilai aspirasinya. Gunakan metode program tujuan ganda untuk permasalahan program linear dengan meminimalkan tipe fungsi objektif, dan dimodelkan permasalahan program tujuan ganda berikut. Min � + + + + − Kendala 6 =1 =1 − 1 + + 1 − = − + + − = + , − , + , − 0 dan integer, = 1,2, … , , = 1,2, … ,

3.2 Solusi Permasalahan Fuzzy transportasi