3. Dari 50 responden 66 menyatakan setuju bahwa responden merasa nyaman dengan kondisi lingkungan perusahaan sehingga tidak ada rencana
untuk berpindah kerja di perusahaan lain, dan 34 kurang setuju. 4. Dari 50 responden 6 menyatakan sangat setuju bahwa adanya
penghargaan membuat karyawan bekerja lebih giat, 62 setuju, dan 32 kurang setuju.
5. Dari 50 responden 60 menyatakan setuju bahwa responden loyal karena sulit mencari pekerjaan, dan 40 kurang setuju.
6. Dari 50 responden 12 menyatakan sangat setuju bahwa responden loyal karena memiliki penghasilan yang cukup dari perusahaan, 56 setuju, dan
32 kurang setuju.
D. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel independent Budaya Kerja dan Fasilitas dan
variabel dependent komitmen akan digunakan analisis regresi linear berganda multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software
SPSS versi 16 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, dengan menggunakan metode Enter. Metode Enter dilakukan dengan memasukkan semua variabel
bebas sebagai variabel prediktor. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Sebelum penulis melakukan analisis regresi berganda, penulis melakukan
pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
hasil penelitian yang BLUE Best Linier Unbiased Estimation atau perkiraan yang efisien dan tidak bias. Kriteria pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi,
1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Pada uji normalitas ada dua cara
yang dapat digunakan yaitu: a Analisis Grafik
Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya.
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
Hasil dari analisis Grafik P-Plot uji normalitas adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2 Hasil Uji Normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 2011
Pada Gambar 4.2, P-P plot menunjukkan bahwa tiitk-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal. b Analisis Statistik
Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik Kolmogorof-Smirnov K-S. Apabila nilai Kolmogorof-Smirnov Z
≤ Z tabel atau nilai asymp. Sig. 2 tailed
α maka data dinyatakan berdistribusi normal. Berikut adalah Tabel 4.10 hasil uji Kolmogorov
Smirnov.
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Expected Cum Prob
Dependent Variable: Komitmen Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
50 Normal
Parametersa,b Mean
.0000000 Std. Deviation
2.13152313 Most Extreme
Differences Absolute
.110 Positive
.050 Negative
-.110 Kolmogorov-Smirnov Z
.779 Asymp. Sig. 2-tailed
.545
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16,0 2011.
Menurut Umar 2008:181 bahwa, apabila pada hasil uji Kolmogorov Smirnov, nilai Asymp. Sig 2-tailed lebih besar dari 0,05
α = 5, tingkat signifikan maka data berdistribusi normal. Pada Tabel 4.10
dapat dilihat, probabilitas hasil uji Kolmogorov Smirnov yaitu 0,545 lebih besar dari 0,05, sehingga model regresi yang didapat adalah
berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau
tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat dilihat dari nilai variance inflation factor VIF untuk masing-masing variabel independent terhadap
variabel dependent. Pengambilan Keputusannya:
VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas
Universitas Sumatera Utara
Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas
Pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
Mo Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Toleranc
e VIF
1 Constant
15,138 3,513
4,309 ,000
Budaya Kerja
,382 ,113
,380 3,373
,001 ,870
1,149 Fasilitas
,299 ,112
,299 2,658
,010 ,870
1,149 a Dependent Variable: Komitmen
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16,0 2011.
Tabel 4.11 memperlihatkan bahwa VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas dan Tolerance 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Gejala heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan 2 cara yaitu:
a. Analisis Grafik Gejala heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik
Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah gambar Scatterplot untuk uji heteroskedastisitas:
Gambar 4.3 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 2011
Pada Gambar 4.3, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
b. Analisis Statistik Gejala heteroskedastisitas dapat juga dideteksi melalui uji Glejser. Tabel
4.12 berikut ini menampilkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glejser.
-3 -2
-1 1
2 3
Regression Standardized Predicted Value
-3 -2
-1 1
2 3
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: Komitmen Scatterplot
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
1.102 1.988 .554
.581 Budaya Kerja
-.021 .064
-.045 -.328
.744 Fasilitas
.013 .064
.027 .197
.845 a. Dependent Variable: Komitmen
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 2011
Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa semua variabel bebas tidak signifikan dengan variabel terikat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi dari masing-
masing variabel bebas lebih besar dari tingkat signifikansi α sig 0,05. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa data bebas dari heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik diatas, ternyata data telah lulus
uji asumsi klasik, sehingga data siap untuk diregresi linier berganda. Hasil dari analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 15. 280
2.513 6.240
.000 BudayaKerja
.355 .168
.216 2.112
.038 Fasilitas
.299 .112
.299 2.658
.010 a Dependent Variable: Komitmen
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 2011
Pengolahan data tersebut menghasilkan suatu model Regresi Linear Berganda sebagai berikut:
Y= 15,280 + 0,355X
1
+ 0,299X
2
+ e
Universitas Sumatera Utara
Dimana: Y
: Komitmen a
: Konstanta b
1
-b
2
: Koefisien regresi X
1
: Budaya Kerja X
2
: Fasillitas e
: Standard error Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Jika semua pada variabel independen dianggap konstan maka nilai komitmen karyawan Y adalah sebesar 15,280.
b. Jika terjadi penambahan terhadap budaya kerja X
1
sebesar satu satuan, maka komitmen karyawan Y akan meningkat sebesar 0,355.
c. Jika terjadi penambahan terhadap fasilitas X
2
sebesar satu satuan, maka komitmen karyawan Y akan meningkat sebesar 0,299.
E. Uji F Uji Serentak