Traveling salesman problem Aplikasi Simulasi Annealing Untuk Menyelesaikan Traveling Salesman Problem

BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar dan beberapa definisi yang akan digunakan sebagai landasan berpikir dalam melakukan penelitian ini sehingga mempermudah penulis untuk menyampaikan pembahasan yang akan dijelaskan pada bab selanjutnya. Konsep dasar ini berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu traveling salesman problem, graph, metode simulasi, algoritma Metropolis, simulasi annealing dan hubungan antara traveling salesman problem dengan simulasi annealing yang nantinya akan digunakan dalam bab pembahasan.

2.1 Traveling salesman problem

Traveling salesman problem memiliki sejarah panjang. Dicetuskan pertama kali oleh Euler pada awal tahun 1759, walaupun dengan nama yang berbeda, yang tertarik untuk menyelesaikan permasalahan “knight’s tour”. Solusi yang tepat akhirnya diperoleh ketika pion kuda melewati tiap-tiap rute yang memungkinkan dari 64 kotak pada papan catur tepat satu kali dalam perjalanannya. Yang artinya setelah pion kuda tersebut melewati seluruh kemungkinan rute akhirnya dia menemukan solusi yang tepat. Kemudian sekitar tahun 1800 diperkenalkan kembali oleh matematikawan Irlandia bernama William Rowan Hamilton dan matematikawan Inggris bernama Thomas Penyngton yang berupa suatu permainan bernama Icosian Hamilton yang mengharuskan pemain untuk menyelesaikan perjalanan dari 20 titik dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan hanya jalur-jalur tertentu. Oleh karena itu traveling salesman problem sangat erat hubungannya dengan cycle hamilton di mana dideskripsikan sebagai lintasan seorang salesman yang harus mengunjungi sebanyak n kota. Misalkan adalah jarak perjalanan dari kota i ke kota j dan salesman ingin melakukan perjalanan dengan biaya total yang minimum, yang mana biaya total adalah jumlah masing-masing biaya tiap edge atau jalur perjalanannya Vasudev, 2006, hal : 88. Sehingga traveling salesman problem didefinisikan sebagai suatu permasalahan optimasi yang bertujuan untuk mendapatkan rute terpendek minimum dari beberapa tempat atau kota yang harus dilalui seorang salesman tepat satu kali ia hingga kembali ke tempat awal keberangkatannya. Jadi, secara sederhana traveling salesman problem merupakan permasalahan seorang salesman yang harus melakukan kunjungan tepat satu kali pada semua kota dalam sebuah lintasan sebelum dia kembali ke titik awal keberangkatannya. Definisi 2.1.1 Andaikan dinotasikan sebagai kota-kota yang telah dikunjungi, khususnya jika , maka kota adalah kota ke i yang telah dikunjungi selama perjalanan dan merupakan matriks jarak yang mana anggota-anggota dinotasikan sebagai jarak antara kota i dan kota j. Permasalahannya adalah menemukan rute terpendek untuk melewati seluruh kota tepat satu kali. Sehingga secara matematis traveling salesman problem didefinisikan sebagai : Minimum dengan kendala Universitas Sumatera Utara Model dari permasalahan traveling salesman problem dapat digambarkan sebagai graph lengkap dengan n verteks. Bentuk traveling salesman problem dengan graph didefinisikan sebagai berikut. , di mana adalah lengkap yang sering dinotasikan dengan . adalah fungsi dari verteks , dan G memiliki rute perjalanan dengan biaya sebanyak k. Definisi. 2.1.2 Suatu graph dikatakan lengkap apabila graph sederhana dengan n verteks dan setiap verteks pada G terhubung dengan verteks lainnya tepat satu edge.. Dengan catatan bahwa memiliki tepat edge dan lintasan Vasudev, 2006, hal : 20. Contoh. 2.1 : Berikut diberikan gambaran traveling salesman problem dengan menggunakan graph lengkap dari lintasan hamilton. Andaikan adalah suatu graph lengkap dengan dan maka bentuk graph tersebut adalah : Gambar 2.1 Graph lengkap dengan 6 verteks dan 15 edge Universitas Sumatera Utara Namun, traveling salesman problem juga dapat dideskripsikan kedalam bentuk graph tidak lengkap seperti contoh berikut. Contoh 2.2 : Diberikan suatu dengan 5 verteks dan 8 edge Gambar 2.2 Graph tidak lengkap dengan 5 verteks dan 8 edge Tiap verteks pada suatu graph merupakan representasi dari kota-kota yang harus dikunjungi oleh seorang salesman, sedangkan edge yang menghubungkan antar verteks merupakan representasi dari nilai jarak antar kedua kota. Dalam graph, traveling salesman problem direpresentasikan sebagai graph berbobot. Definisi. 2.1.3 Andaikan adalah suatu graph dan adalah suatu fungsi berbobot maka bersama dengan fungsi disebut graph berbobot. Definisi. 2.1.4 Andaikan dengan adalah suatu graph berbobot dan terhubung dengan T adalah spanning tree pada maka adalah jumlah bobot tiap edge pada T. Universitas Sumatera Utara Ada dua metode yang sering digunakan dalam menyelesaikan traveling salesman problem, yaitu :

a. Metode Optimal