KEDUDUKAN DAN LETAK GEOGRAFIS

1 BAB I PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI

1. KEDUDUKAN DAN LETAK GEOGRAFIS

Kabupaten Kerinci secara yuridis dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 58 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 21 Tahun 1957 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat II dalam Lingkungan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Tengah sebagai Undang-Undang. Selanjutnya pada tahun 2008, wilayah Kabupaten Kerinci dimekarkan dengan dibentuknya Kota Otonom Sungai Penuh berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Sungai Penuh di Provinsi Jambi. Kabupaten Kerinci merupakan salah satu wilayah yang terletak pada ujung barat Provinsi Jambi, tepatnya terletak diantara 01°40’ sampai dengan 02°26’ Lintang Selatan dan diantara 101°08’ sampai dengan 101°50’ Bujur Timur, dengan luas wilayah berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Kerinci Tahun 2012-2032 adalah 332.807Ha atau 3.328,07 Km 2 , yang terdiri dari 199.088,480 Ha atau 59,82 persen merupakan Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat TNKS dan 133.715,52Ha atau 40,18 persen merupakan kawasan budidaya dan permukiman, sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini : Tabel 1.1. Luas Wilayah Kabupaten Kerinci Menurut Kecamatan Keadaan Tahun 2015 No. Kecamatan Luas Wilayah Ha TNKS Ha Lahan Budidaya Ha 1 Gunung Tujuh 15.963 4,797 11.002,360 5,526 4.960,64 3,71 2 Kayu Aro 11.517 3,461 5.948,530 2,988 5.568,47 4,16 3 Kayu Aro Barat 20.665 6,206 12.130,180 6,093 8.524,82 6,38 2 No. Kecamatan Luas Wilayah Ha TNKS Ha Lahan Budidaya Ha 4 Gunung Kerinci 30.687 9,221 13.317,450 6,689 17.369,55 12,99 5 Siulak 14.287 4,293 6.953,530 3,493 7.333,47 5,48 6 Siulak Mukai 27.431 8,242 20.486,210 10,290 6.944,79 5,19 7 Air Hangat Barat 1.415 0,425 - - 1.415,00 1,06 8 Air Hangat 21.087 6,336 16.961,550 8,520 4.125,45 3,09 9 Air Hangat Timur 18.229 5,477 11.479,360 5,766 6.749,64 5,05 10 Depati VII 2.913 0,875 551,010 0,277 2.361,99 1,77 11 Sitinjau Laut 5.807 1,745 1.996,600 1,003 3.810,40 2,85 12 Danau Kerinci 22.626 6,799 16.872,300 8,475 5.753,70 4,30 13 Keliling Danau 36.484 10,963 23.412,920 11,760 13.071,08 9,78 14 Bukit Kerman 21.294 6,398 10.336,590 5,192 10.957,41 8,19 15 Gunung Raya 34.763 10,445 16.105,300 8,090 18.657,70 13,95 16 Batang Merangin 47.646 14,317 31.534,590 15,839 16.111,41 12,05 Total 332.814 100,00 199.088,48 100,00 133.715,52 100,00 Sumber : BAPPEDA Kab. Kerinci Tahun 2015 Dari sisi administrasi wilayah, Kabupaten Kerinci berbatasan langsung dengan beberapa provinsi, kabupaten dan kota, yaitu: a. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat; b. Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Merangin Provinsi Jambi dan Kabupaten Muko-muko Provinsi Bengkulu: c. Sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bungo dan Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. dan d. Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dan Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi. Secara tofografi, wilayah Kabupaten Kerinci merupakan daerah pegunungan yaitu terletak di gugus Bukit Barisan dengan bentangan wilayah dari Gunung Kerinci sampai ke Gunung Raya, yang berada pada ketinggian 500-3805 m dpl, yang beriklim tropfis dan berhawa sejuk, dengan suhu rata-rata berkisar 22 derajat Celcius, serta memiliki karakteristik wilayah yang bergelombang, dengan 3 dominasi perbukitan dan membentuk enclave yang sangat luas, yang sebahagian besarnya ditutupi hutan lebat yang alami. Sementara dari kondisi dilapangan, secara topografi Kabupaten Kerinci dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Ketinggian Lahan Ketinggian lahan di wilayah Kabupaten Kerinci bervariasi, berupa perbukitan dan pegunungan. Sekitar 45,89 wilayah terletak pada ketinggian 1.000-1.500 mdpl dengan luas 152.757 Ha, sekitar 0,25 wilayah atau seluas 848 Ha berada pada ketinggian diatas 2.500 mdpl, dan sekitar 1,06 wilayah atau seluas 3.535 Ha berada antara 0-500 mdpl. b. Kemiringan Lahan Wilayah Kabupaten Kerinci memiliki 5 klasifikasi lereng, yakni Wilayah datar dengan kemiringan 0-8, wilayah dengan kemiringan 8-15, wilayah bergelombangberbukit dengan kemiringan 15-25, wilayah cukup curam dengan kemiringan 25-40, dan wilayah curam dengan kemiringan 40. Sekitar 35,53 atau hampir separuh wilayah Kabupaten Kerinci merupakan dataran bergelombang dengan kemiringan 15-25. Sedangkan untuk wilayah datar dan relatif datar hanya mencapai 26,55 sampai dengan 24,75 terdiri dari kemiringan 0-8 dan 8-15. Rincian data tentang klasifikasi lereng di Kabupaten Kerinci, dapat terlihat sebagaimana pada tabel 1.2 dibawah ini : Tabel 1.2. Klasifikasi Lereng Wilayah Kabupaten Kerinci Tahun 2015 No. Kecamatan Klasifikasi Lereng Luas Ha 0-8 8-15 15-25 25-40 40 1 Gunung Tujuh 5.453 3.016 4.923 1.647 890 2 Kayu Aro 6.236 2.665 1.696 529 388 3 Kayu Aro Barat 5.311 7.419 7.526 361 13 4 Gunung Kerinci 5.452 9.225 11.988 4.007 - 5 Siulak 2.650 3.964 5.938 1.733 - 6 Siulak Mukai 9.621 5.723 8.789 3.207 86 7 Air Hangat Barat 876 129 409 - - 4 8 Air Hangat 4.350 4.408 9.706 2.569 48 9 Air Hangat Timur 2.866 5.014 7.177 2.839 344 10 Depati VII 1.498 995 401 5 - 11 Sitinjau Laut 3.052 493 2.085 172 - 12 Danau Kerinci 5.428 2.591 10.218 4.252 124 13 Keliling Danau 8.349 10.027 10.427 6.496 1.165 14 Bukit Kerman 7.782 4.540 6.769 2.436 - 15 Gunung Raya 12.992 8.516 9.637 4.657 86 16 Batang Merangin 6.406 13.594 20.507 5.651 88 Total 88.328 82.325 118.202 40.566 3.235 Sumber :BAPPEDA Kab. Kerinci Tahun 2015 Secara geologi, struktur dan karakteristik Kabupaten Kerinci berada dalam sistem patahan sesar Sumatera yaitu sesar semangko yang membelah pulau Sumatera menjadi dua bagian mulai dari Lampung Sampai Aceh. Sebagian besar 98,44 wilayah Kabupaten Kerinci merupakan daerah pegunungan yang membentang dari Gunung Kerinci sampai Gunung Raya yang berada pada ketinggian 500 mdpl-3.805 mdpl merupakan bagian dari bukit barisan. Kemudian sekitar 81,22 wilayah terletak pada ketinggian di atas 1.000 m dpl. Selain itu Kabupaten Kerinci terletak di daerah dataran rendah 500-1.000 m dpl seluas 72.246 Ha 17, 20 berketinggian antara 500-1.000 m dpl, dengan rata-rata curah hujan pertahun yang cukup tinggi. Dari aspek hidrologi, Kabupaten Kerinci memiliki beberapa sumber air yang sangat potensial, yang terdiri dari potensi makrohidro kapasitas 10 MW, terdapat di Kecamatan Batang Merangin yang memanfaatkan aliran dan debit air Sungai Batang Merangin dengan kapasitas 180 MW. Kemudian Potensi Minihidro kapasitas 1 MW sd 10 MW antara lain terdapat di Sungai Napal Melintang, Sungai Sangir di lokasi Air Terjun Telun Berasap, Sungai Buai di lokasi Air Terjun Pancuran Aro dan beberapa lokasi lainnya. Sedangkan potensi listrik mikrohidro tersebar di berbagai lokasi di Kabupaten Kerinci, seperti Sungai Pondok Batang Merangin, Sungai Kuning Renah Pemetik, Sungai Batu di Talang Kemulun serta potensi energi yang berasal dari air terjun. 5 Gambaran data dan informasi tentang sebaran potensi dibidang hidrologi yang dimiliki oleh Pemeerintah Kabupaten Kerinci, dapat disajikan sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini. Tabel 1.3. Data Potensi Bidang Hidrologi Pemerintah Kabupaten Kerinci No Nama Air Terjun Tinggi Air Terjun Meter Energi Dihasilkan Mw Lebar Air Terjun Meter Lebar Sungai Meter Ketinggian M.Dpl Jarak Dari Kota Km 1. Batu Namora 50 5 – 6,2 6 – 7 6 – 7 1200 – 2000 50 2. Bedeng Iv 25 1,6 – 2 4 – 5 5 – 6 700 – 1000 45 3. Seluang Bersisik 50 2 – 3,2 7 – 8 7 – 7,6 1000 – 1200 40 4. Talang Kemulun 23 1,5 – 2 5 – 6 5 – 7 600 – 1000 18 5. Pancuran Aro 75 6 - 8, 3 8 – 9,5 10 – 12 800 – 2000 15 6. Sungai Medang 25 2 – 3 5 – 6,5 6 – 9 500 – 870 10 7. Pancuran Tujuh 30 4,5 – 6,3 7 6 – 9 800 – 1700 30 8. Telun Berasap 75 7 – 8,3 5 – 7 6 – 7 1200 – 2000 60 9. Bukit Tapan 60 3,5 5 – 7 5 – 7 1200 – 2000 18 10 Gunung Tujuh 80 15 6 – 7 6 -7 1200 – 2000 65 Sumber : BAPPEDA Kabupaten Kerinci Tahun 2015

2. POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH