Kota Terpadu Mandiri Air Hangat Barat dan Sekitarnya Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Kecamatan Batang TUGAS POKOK DAN FUNGSI

7

4. Kota Terpadu Mandiri di Kecamatan Siulak dan sekitarnya

Kawasan perkotaan di Kecamatan Siulak merupakan suatu kawasan yang dipromosikan oleh Pemerintah Kabupaten Kerinci sebagai pusat pemerintahan dan jasa. Dalam perkembangannya dimasa mendatang diperlukan dukungan dan kontribusi wilayah hinterlandnya dalam rangka mewujudkan pusat pertumbuhan baru di Kabupaten Kerinci. Untuk mencapai tujuan ini, Pemerintah Kabupaten Kerinci menetapkan beberapa bagian dari wilayah Kecamatan Siulak dan Kecamatan Gunung Kerinci sebagai suatu kawasan pertumbuhan baru dengan menetapkan areal lokasi transmigrasi didalamnya menjadi Kota Terpadu Mandiri di Kabupaten Kerinci.

5. Kota Terpadu mandiri di Kecamatan Bukit Kerman dan sekitarnya

Dalam upaya mengurangi ketimpangan wilayah di Kabupaten Kerinci, khususnya wilayah bagian timur dan barat kabupaten, maka di wilayah bagian timur perlu dipacu perkembangannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengalokasikan suatu pusat pertumbuhan baru di wilayah Kecamatan Bukit Kerman. Pengembangan areal lokasi transmigrasi merupakan salah satu rencana solusi dalam mengupayakan percepatan wilayah tersebut menjadi suatu pusat permukiman baru di Kabupaten Kerinci dengan berbasis komoditas perkebunan yang terintegrasi dalam sistim Kota Terpadu Mandiri.

6. Kota Terpadu Mandiri Air Hangat Barat dan Sekitarnya

Pengembangan KTM Air Hangat Barat dilakukan dalam rangka menopang pengembangan Ibukota Kabupaten Kerinci dimasa mendatang. Pengembangan wilayah Air Hangat Barat diupayakan untuk menjadi lokasi permukiman baru sebagai antisipasi keterbatasan lahan di pusat pemerintahan perkotaan Siulak.

7. Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Kecamatan Batang

Merangin 8 Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Kerinci di Batang Merangin merupakan salah satu upaya dalam memenuhi kebutuhan energi listrik untuk Kabupaten Kerinci dan Propinsi Jambi dan merupakan kegiatan proyek dengan investasi skala besar yang berpengaruh terhadap pola dan struktur perkembangan wilayah Kabupaten Kerinci. Dengan adanya kegiatan pembangunan PLTA ini akan menimbulkan perubahan kondisi fisik wilayah, sosial ekonomi maupun sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, lokasi PLTA ini menjadi suatu hal yang sangat penting dipertimbangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kerinci dengan menjadikannya sebagai suatu kawasan khusus dalam penataan ruang wilayah.

3. KONDISI DEMOGRAFI

a. Jumlah dan Sebaran Penduduk

Penduduk merupakan subjek atau sasaran dan sekaligus sebagai objek atau pelaku kegiatan pembangunan. Keberadaan dan peran ganda demikian sehingga menempatkan penduduk pada posisi sentral dalam setiap langkah kebijakan dalam strategi pembangunan. Jumlah penduduk yang besar hendaknya harus disertai dengan kualitas yang tinggi sehingga keberadaannya dapat menjadi modal penggerak proses pembangunan, seperti dijelaskan Tabel berikut ini. Tabel 1.4. Jumlah dan Sebaran Penduduk Kabupaten Kerinci Tahun 2015 No. Kecamatan Jenis Kelamin Jumlah jiwa Luas Wilayah km 2 Kepadatan Penduduk Km 2 Laki- laki Perempuan 1. Gunung Raya 3.997 3.966 7.963 34.763 0,23 2. Bukit Kerman 5.725 5.792 11.517 21.294 0,55 3. Batang Merangin 5.852 5.631 11.483 47.646 0,25 4. Keliling Danau 10.651 11.487 22.138 36.484 0,61 5. Danau Kerinci 7.869 7.979 15.848 22.626 0,70 6. Sitinjau Laut 6.946 7.201 14.147 5.807 2,44 7. Air Hangat 5.420 5.735 11.155 21.087 0,53 8. Air Hangat Timur 8.759 9.031 17.790 18.229 0,95 9. Depati VII 7.151 7.690 14.841 2.913 5,09 9 10. Air Hangat Barat 4.158 4.300 8.458 1.415 5,97 11. Gunung Kerinci 6.132 5.816 11.948 30.687 0,38 12. Siulak 20.244 10.176 20.420 14.287 0,49 13. Siulak Mukai 5.721 5.508 11.229 27.431 0,49 14. Kayu Aro 10.568 10.017 20.585 11.517 0,48 15. Gunung Tujuh 7.840 7.282 15.122 15.963 0,95 16. Kayu Aro Barat 10.268 9.970 20.238 20.665 0,97 Jumlah 117.301 117.581 234.882 332.814 Sumber : Diolah dari data BPS Kabupaten Kerinci, 2014 Berdasarkan tabel diatas, tingkat kepadatan penduduk terendah pada Tahun 2015 berada di Kecamatan Gunung Raya yakni 0,23 orang per km 2 . Sedangkan Kecamatan Air Hangat Barat memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi pada tahun 2015, yakni dengan rataan 5,97 jiwa per km 2 .

b. Struktur Usia Penduduk

Struktur usia penduduk menggambarkan sebaran penduduk berdasarkan kelompok usianya yang secara garis besarnya terbagi ke dalam tiga yaitu usia belum produktif, usia produktif dan usia tidak produktif usia lanjut. Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia diatas 65tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Pendudukusia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Grafik 1.1. Struktur usia penduduk Kabupaten Kerinci Tahun 2015 10 Sumber : BPS Kabupaten Kerinci Tahun 2015 Proporsi penduduk usia belum produktif mencapai 63.277 jiwa atau 26,73 persen dari total jumlah penduduk. Selanjutnya pada kelompok tidak produktif terdapat sekitar 14.730 jiwa atau 6,22 persen. Kemudian untuk kelompok usia produktif terdapat sekitar 158.755 jiwa atau 67,05 persen total jumlah penduduk. Kelompok usia inilah yang berpotensi menjadi engine of growth bagi perekonomian kita, menjadi kelompok penanggung beban bagi kelompok belum produktif dan tidak produktif. Kelompok ini juga yang diharapkan dapat bekerja secara produktif dalam mendorong peningkatan aktivitas ekonomi guna memperoleh pendapatan yang layak untuk membiayai kehidupan masyarakat. Selanjutnya, untuk usia reproduksi pada kaum perempuan atau usia 15-49 Tahun sebanyak 125.330 atau 52,94 persen dari jumlah penduduk secara keseluruhan. Konsekuensinya tentu harus tersedianya lapangan kerja yang mencukupi dan sesuai dengan keahlian yang dimiliki guna memaksimalkan peluang dalam bekerja dan meningkatkan penghasilan atau pendapatan menuju peningkatan kesejahteraan hidup, serta meningkatkan kualitas pelayanan dasar bagi masyarakat. 11 Cara penyajian lain dari struktur umur penduduk adalah Piramida penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur. Dengan melihat gambar piramida penduduk, secara sekilas kita mengetahui struktur umur penduduk dan implikasinya terhadap tuntutan pelayanan kebutuhan dasar penduduk baik balita, remaja, dewasa, laki-laki dan perempuan, dan lansia sekaligus melihat potensi tenaga kerja serta membayangkan kebutuhan akan tambahan kesempatan kerja yang harus diciptakan. Seperti terlihat pada grafik berikut ini : 12 Grafik 1.2. Piramida Penduduk Kabupaten Kerinci Tahun 2015 Sumber : BPS Kabupaten Kerinci Tahun 2015

4. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa setiap Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun KabupatenKota menyelenggarakan urusan pemerintahan yang terdiri dari urusan wajib yang terkait dengan pelayanan dasar, urusan wajib yang tidak terkait dengan pelayanan dasar, serta urusan pilihan. Penyelenggaraan urusan wajib yang terkait dengan pelayanan dasar berpedoman pada standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Urusan wajib yang terkait dengan pelayanan dasar maupun urusan wajib yang tidak terkait dengan pelayanan dasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kerinci berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, meliputi antara lain : 1. Penyelenggaraan Pendidikan; 2. Penanganan bidang kesehatan; 3. Pekerjaan umum dan penataan ruang; 4. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman; 13 5. Ketentraman, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; 6. Sosial dan tenaga kerja 7. Pemberdayaan masyarakat dan desa serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 8. Ketahanan pangan; 9. Lingkungan hidup; 10. Pengendalian pendudukan dan keluarga berencana; 11. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; 12. Koperasi, usaha kecil dan menengah; 13. Perhubungan, komunikasi dan informatika; 14. Penanaman modal; 15. Kepemudaan dan olahraga; 16. Kebudayaan; 17. Perpustakaan dan kearsipan; 18. Serta urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang- undangan; Sedangkan yang menjadi urusan yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang ada di Kabupaten Kerinci. Guna melaksanakan urusan wajib dan urusan pilihan diatas, Pemerintah Kabupaten Kerinci ditunjang oleh beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah serta Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kerinci, yang terdiri dari Sekretariat Daerah dengan 3 Asisten dan 9 Bagian, Sekretariat DPRD, Inspektorat Kabupaten, 6 Badan, 16 Dinas, 6 Kantor, 1 RSUD dan 12 Kecamatan serta 2 Kelurahan. 14

B. ISU STRATEGIS DAERAH

Isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah dalam rangka untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis, dapat meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan daerah, dapat dilaksanakan dan secara moral serta etika birokrasi dapat dipertanggung jawabkan. Dalam merumuskan isu strategis dilakukan melalui analisis lingkungan eksternal terhadap proses perencanaan. Pemerintahan daerah yang tidak merumuskan kebijakannya dan lalu menyelaraskannya dengan isu strategisnya, dikuatirkan akan menghadapi kegagalan dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang telah menjadi kewenangannya sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara pemerintah dan pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupatenkota. Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai permasalahan pembangunan yang ada. Dari hasil analisis permasalahan pembangunan sebagaimana tersebut diatas, dan terkait dengan posisi Kabupaten Kerinci sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jambi, maka rumusan isu-isu strategis yang perlu mendapat perhatian dan tindak lanjut pemecahan dalam kurun waktu 5 lima tahun kedepan. Terkait dengan hal-hal tersebut diatas, maka isu-isu strategis yang perlu mendapatkan perhatian dan solusi oleh Pemerintah Kabupaten Kerinci terkait dengan bidang pembangunan dalam 5 lima tahun kedepan, meliputi :

1. Isu-isu Lokal

Isu-isu strategis yang menjadi kendala dalam konteks lokal dan dapat menjadi kendalahambatan dalam proses perumusan kebijakan penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah maupun implementasinya, antara lain meliputi : i masih rendah sumber daya aparatur dalam pemahaman berbagai regulasi yang terkait dengan perumusan dokumen perencanaan pembangunan