Justifikasi Penentuan Responden Penelitian

spesifikasi lebih jauh atas pernyataan responden mengenai sesuatu – hal itu pun harus dilakukan secara hari-hati dan efektif.

II.4. Justifikasi Penentuan Responden Penelitian

Responden penelitian ini ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut : - orang yang mempunyai kompetensi, pengalaman, pengetahuan yang berhubungan dengan keberadaan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia; - orang yang mengetahui dengan baik situasi daerahnya tanpa berpretensi memasukkan pendapatpandangan pribadinya atas pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI di daerahnya. Berdasarkan justifikasi tersebut maka sebaran lokasi penelitian dan reponden dalam penelitian ini meliputi: 1. Indonesia Bagian Barat : Provinsi sumatera Selatan Responden : Pemerintah Daerah 1 orang, DPRD 1 orang, Tokoh Masyarakat 2 orang, Tokoh Agama 2 orang, Lembaga Swadaya Masyarakat 1orang, Pengusaha 1 orang, dan Masyarakat Umum 1 laki-laki, dan 1 perempuan. 2. Indonesia Bagian Tengah : Provinsi Kalimantan Timur Responden : Pemerintah Daerah 1 orang, DPRD 1 orang, Tokoh Masyarakat 2 orang, Tokoh Agama 2 orang, Lembaga Swadaya Masyarakat 1orang, Pengusaha 1 orang, dan Masyarakat Umum 1 laki-laki, dan 1 perempuan. 3. Indonesia Bagian Timur : Maluku Utara Responden : Pemerintah Daerah 1 orang, DPRD 1 orang, Tokoh Masyarakat 2 orang, Tokoh Agama 2 8 orang, Lembaga Swadaya Masyarakat 1orang, Pengusaha 1 orang, dan Masyarakat Umum 1 laki-laki, dan 1 perempuan. II.5.Teknik Analisis Data Data primer dianalisis dengan menggunakan teknik analisis diskriptif kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan seluruh temuan yang terkait dengan kesesuaian pelaksanaan kewenangan dan fungsi DPD dengan harapan masyarakat dan merumuskan konstruksi perwakilan daerah dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Dengan demikian analisis data dilakukan secara induktif berdasarkan tema-tema yang relevan yang dikembangkan dari hasil wawancara tertutup kuisioner dengan responden penelitian. Pengembangan kategori dan pengklasifikasian mencerminkan perpektif word-view dari para responden dalam mengkonstruksikan data. Perbandingan kategori yang diperoleh dari lapangan terhadap konsep-konsep yang lebih umum sebagaimana tersedia dalam berbagai kepustakaan dilakukan sebagai usaha untuk menempatkan hasil penelitian tentang ihwal dalam percakapan yang lebih teoritis sebagaimana yang berkembang dalam Focus Group Discussion FGD. Sedangkan, data sekunder yang berupa bahan hukum dianalisis dengan menggunakan analisis isi content analisys yaitu dengan cara melakukan telaah kritis terhadap substansi pasal-pasal perundang-undangan maupun isi kebijakan sebagai kerangka yuridis pengaturan kedudukan dan kewenangan DPD. Kemudian juga akan dilakukan analisis yang bersifat kualitatif guna menarik kesimpulan dan rekomendasi kedudukan dan kewenangan DPD. Dalam rangka memperkaya dan mempertajam analisa, dukungan data-data sekunder sangat diperlukan, terutama untuk topik-topik tertentu. Dengan demikian analisa data dalam laporan penelitian ini merupakan kombinasi antara analisa hasil 9 wawancara dengan subyek penelitian dan analisa terhadap data-data sekunder sebagai pendukungnya. . 10

BAB III KAJIAN TEORI