Keracunan makanan akibat mikroorganisme
Gambar 2. Bakteri salmonella pada telur
b Staphylococci Salah satu spesies bakteri darigenus staphylococcus yang diketahui dapat
menyebabkan infeksi oportunistik menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Secara klinis, bakteri ini menyerang orang-orang yang rentan
atau imunitas rendah seperti penderita AIDS, pasien kritis, pengguna obat terlarang, bayi yang baru lahir, dan pasien rumah sakit yang dirawat dalam waktu
yang lama. Biasanya hidup pada kulit manusia, hidung dan tenggorokan
Gambar 3. Bakteri Staphylococci
c Clostridium welchi Spesies bakteri gram-positif yang dapat membentuk spora dan dapat
menyebabkan keracunan makanan. Beberapa karakteristik dari bakteri ini adalah non-motil tidak bergerak, sebagaian besar memiliki kapsul
polisakarida, dan dapat memproduksi asam dari laktosa. Biasanya menyukai daging mentah. Bakteri dapat membentuk spora dan paling tahan panas.
Tempat hidupnya pada manusia, sampah dan kotoran lainnya.
Ketiga bakteri itu sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Jadi makanan yang tercemar bakteri itu terlihat sama seperti
makanan segar dan juga mempunyai rasa dan bau seperti makanan yang sehat.
Gambar 4. Clostridium Welchi
Struktur dasar dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri, meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan
Gambar 5. Struktur Dasar sel Bakteri Keterangan:
1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya
tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri
gram positif bila peptidoglikannya tebal, 3. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun
atas lapisan fosfolipid dan protein. 4. Sitoplasma adalah cairan sel.
5. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
6. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
2. Kuman Kuman dapat dibunuh dengan cara memasak makanan hingga matang melalui
proses pemanasan seperti pasteurisasi. Kebanyakan makanan mudah terkontaminasi oleh kuman. Beberapa jenis makanan tidak mudah terkontaminasi,
karena mengandung cuka, gula dan garam yang berkonsentarsi tinggi.
3. Jamur Mikroorganisme ini berkembang dalam makanan yang mengandung asam,
seperti jeruk nipis, makanan manis, seperti selai dan agar-agar serta makanan netral, seperti roti dan daging. Jamur berkembang pada suhu yang lembab, hangat
dan tempat yang gelap, pada suhu antara 27
o
C hingga 37
o
C . Jamur dapat membentuk spora, berwarna putih atau abu-abu, tetapi ada juga yang berwarna
hijau oranye, merah atau hitam. Jamur dapat hancur dengan cara direbus untuk beberapa menit atau dipanaskan pada suhu 60
o
C selama 5 hingga 10 menit.
Gambar 6. Jamur pada roti 4. Ragi
Mikroorganisme ini berukuran sangat kecil, berbentuk bola atau lonjong tajam, dan berubah menjadi satu sel. Makanan terkontaminasi dengan ragi, karena
ragi selalu ada di udara. Perkembangan ragi pada maknan dapat dideteksi oleh gelembung karbondioksida yang terbentuk. Ragi dapat dihancurkan dengan
dipanaskan pada suhu 50
o
C sampai 58
o
C selama 10 menit.