Gambar 1. Mirepoix d.  Produk-produk asam
Asam  diperlukan  untuk  memudahkan  larutan  jaringan  pengikat.  Produk-produk tomat  memberi  sumbangan  aroma  dan  rasa  asam  untuk  brown  stock,  tetapi  white
stock  tidak  menggunakan  asam,  sebab  asam  akan  memberi  warna  yang  tidak diinginkan. Penggunaan tomat dalam proses pembuatan brown stock perlu hati-hati,
sebab dapat membuat stock menjadi buram.
e.  Garam dan spice Penggunaan  garam  dapat  dilakukan  dalam  jumlah  yang  kecil  saja  ringan,  karena
fungsinya  hanya  untuk  mengekstrasikan  flavor.  Namun,  umumnya  stock  tidak menggunakan  garam.  Garam  baru  ditambahkan  apabila  stock  akan  dijadikan  soup
atau  saus.  Demikian  juga  dengan  herb  dan  spice  hanya  digunakan  ringan-  ringan saja,  karena  herb  dan  spice  tidak  pemah  mendominasi  stock.  Biasanya  herb  dan
spice  ini  diikat  dalam  kantong  dari  cheesecloth  yang  disebut  sachet.  Sachet  diikat tali  yang  dipasangkan  pada  stock  pot  sehingga  memudahkan  mengambilnya
sewaktu-waktu.  Bouquet  garni  pada  umumnya  merupakan  herb  segar  yang  diikat dengan tali, bukan sesuatu yang dimasukan ke dalam cheesecloth.
Gambar 2. Bouqute Garnie
3. Macam-macam stock
Stock kaldu dapat digolongkan menurut teknik pengolahan dan warnanya yaitu: a.
White stock kaldu putih
Stock  ini  dihasilkan  tanpa  proses  penggosongan  tulang  dan  sayuran  sebelum direbus. White stock ini tampak bening dan jernih sehingga disebut kaldu putih.
Gambar 3. White Stock
b. Brown stock kaldu cokelat
Stock  yang  dibuat  dari  rebusan  tulang  dan  sayuran  yang  sudah  digosongkan sebelum direbus. Warna cokelat diperoleh dari bahan yang sudah digosongkan tadi.
Gambar 4. Brown Stock
4. Alat-alat yang digunakan untuk membuat stock
a.  Stock  pot,  sering  diberi  keran  di  dasarnya  untuk  menuangkan  stock  dari  dasar
panci.  Gunanya  agar  stock  yang  disaring  tetap  bebas  dan  lemak  atau  noda  yang mungkin mengambang di permukaan.
b.  Roasting pan, pan yang digunakan untuk mencokelatkan tulang dalam pembuatan
brown stock.
c.  Chopping board atau chopping block, digunakan untuk tempat memotong tulang,
baik tulang yang besar maupun yang kecil.
d.  Bone knife, pisau tulang. e.  Vegetable knife, pisau yang digunakan untuk memotong dan mengiris sayuran.
f.  Conical  strainer,  saringan  yang  berbentuk  kerucut  dan  digunakan  untuk
menyaring  stock  sehingga  bebas  dari  noda.  Pada  saat  menyaring  stock  semua bahan padat dan kotoran akan menghadap ke dasar.
g.  Tammy cloth atau muslim cloth, kain yang digunakan untuk menyaring stock h.  Perforated  spoon,  digunakan  untuk  mengangkat  lemak  atau  busa  yang
mengapung di permukaan stock.
5. Prosedur pembuatan white stock
a.  Potong  tulang  menjadi  3 –4  inch  8–10  cm.  Tujuannya  agar  permukaannya  lebih
banyak  dan  membantu  mengekstrasikan.  Tulang  ikan  dan  ayam  tidak  perlu dipotong, namun untuk carcasses yang utuh bisa di-chop.
b.  Cuci  tulang  dalam  air  dingin,  bisa  juga  dilakukan  proses  blanching.  Tujuannya untuk mengangkat kotoran-kotoran yang dapat mengotori stock.
c.  Letakkan  tulang-tulang  tersebut  dalam  stock  pot,  dan  tuangi  dengan  air  dingin hingga  tulang  tertutup.  Maksudnya  untuk  mempercepat  ekstraksi.  Apabila
menggunakan air panas akan memperlambat ekstraksi. d.  Rebuslah  sampai  mendidih,  kemudian  kecilkan  apinya  simmer.  Bersihkan  buih-
buih  yang  muncul.  Proses  ini  penting  agar  mendapatkan  stock  yang  jernih.  Buih yang  membentuk  gumpalan  akan  pecah  dan  terurai  dan  tercampur  dengan  bahan
cair.
e.  Tambahkan mirepoix yang sudah dichop, herb, dan spice. f.  Jaga stock jangan sampai mendidih dan biarkan tetap dalam keadaan simmer pelan.
g.  Selama pemasakan bersihkan kotoran-kotoran yang muncul sesering mungkin.