BAB III METODE PERANCANGAN SISTEM
Aspek dalam pengelolaan obat publik di instalasi farmasi kabupaten meliputi perencanaan  kebutuhan  obat,  pengadaan  obat,  penerimaan  obat,  penyimpanan  dan
pendistribusian  obat  sampai  ke  puskesmas.  Untuk  terlaksananya  pengelolaan  obat yang  efektif    dan  efesien  perlu  ditunjang  dengan  sistem  informasi  manajemen
pengelolaan obat, sehingga dengan adanya sistem ini dapat menggalang keterpaduan kegiatan  pengelolaan  obat  dan  mengatasi  berbagai  kendala  yang  menimbulkan
kegagalan dan keterlambatan salah satu kegiatan. Perancangan  sistem  informasi  ketersediaan  obat  di  Gudang  Farmasi  Pekan
Labuhan  Dinas  Kesehatan  Kota  Medan  ini  menggunakan  metode  daur  hidup  atau metode  System  Development  Life  Cycle  SDLC.  Metode  daur  hidup  ini  memiliki
beberapa tahapan proses yaitu: perencanaan, tahap analisis, tahap perancangan, tahap uji coba,  tahap penerapan, dan tahap penggunaan Sutedjo, 2002.
3.1 Tahap Perencanaan
Pada  tahap  perencanaan  dilakukan  identifikasi  terhadap  kondisi  sistem informasi ketersediaan obat  yang terdapat di Gudang Farmasi Pekan Labuhan Dinas
Kesehatan  Kota  Medan  dengan  memperhatikan  sarana  dan  prasarana  yang  tersedia dalam mendukung penyediaan informasi ketersediaan obat di toko obat tersebut.
Dalam  tahap  perencanaan  juga  perlu  diperhatikan  hal  apa  saja  yang  menjadi pendukung  maupun  penghambat  dalam  menghasilkan  informasi  ketersediaan  obat.
50
Universitas Sumatera Utara
Kedua  hal  tersebut  nantinya  akan  dianalisis  sehingga  dapat  mendukung  dalam perancangan sistem informasi  ketersediaan obat.
3.2 Tahap Analisis
Sistem  informasi  yang  akan  dibuat  diperlukan  analisis  permasalahan  secara mendalam dengan menyusun studi kelayakan, antara lain:
3.2.1 Kelayakan Teknis
Kelayakan  teknis  yaitu  dengan  menganalisis  ketersediaan  perangkat  lunak untuk  melaksanakan  proses  yang  diperlukan.  Sedangkan  Gudang  Farmasi  Pekan
Labuhan  Dinas  Kesehatan  Kota  Medan  terdapat  satu  unit  komputer  dan  dapat digunakan untuk menjalankan program ini nantinya.
3.2.1.1 Persiapan Perangkat Keras
Perangkat  keras  yang  perlu  dipersiapkan  dalam  pembuatan  program ketersediaan obat  di  Gudang  Farmasi  Pekan  Labuhan Dinas Kesehatan Kota Medan
adalah satu set komputer  dengan perangkat kerasnya terdiri dari: a.
CPU Intel Pentium 4 atau yang terbaru b.
Layar Monitor VGA c.
Piranti Input mouse dan keyboard d.
Printer
3.2.1.2 Persiapan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan program sistem informasi ketersediaan obat  di  Gudang  Farmasi  Pekan  Labuhan Dinas Kesehatan Kota Medan
adalah sistem informasi Microsoft Visual Basic 6.0.
Universitas Sumatera Utara
3.2.2 Kelayakan Legal
Sebelum  dilakukan  perancangan  sistem  informasi  ketersediaan  obat  di Gudang  Farmasi  Pekan  Labuhan  Dinas  Kesehatan  Kota  Medan,  hal  yang  perlu
dilakukan  adalah  meminta  ijin  dan  dukungan  dari  pihak  Gudang  Farmasi  Pekan Labuhan  Dinas  Kesehatan  Kota  Medan  yang  merupakan  tempat  program  ini  akan
dirancang nantinya.
3.3 Tahap Perancangan
Perancangan  sistem  dibuat  berdasarkan  tujuan  sistem  yang  akan dikembangkan,  permasalahan  sistem  dan  hasil  identifikasi  kebutuhan  informasi  dari
para  pengguna  informasi.  Perancangan  sistem  akan  memperlihatkan  secara  jelas tentang wujud dari sistem yang akan dikembangkan.
3.3.1  Desain Program
Perancangan  sistem  merupakan  salah  satu  unsur  atau  tahapan  penting  dari keseluruhan  pembangunan  sistem  komputerisasi.  Perancangan  sistem  untuk
pengembangan sistem informasi biasanya memerlukan jangka waktu yang lebih lama daripada  pemecahan  masalah  pada  umumnya.  Salah  satu  unsur  pokok  yang  harus
dipertimbangkan dalam pembangunan sistem komputerisasi yaitu masalah perangkat lunak, karena perangkat lunak yang digunakan haruslah sesuai dengan masalah yang
akan diselesaikan, disamping masalah perangkat itu sendiri. Sistem  Informasi  Ketersediaan  Obat  merupakan  pengembangan  sistem
informasi  yang  dibuat  untuk  membantu  mengatasi  permasalahan  pada  sistem informasi  ketersediaan  obat  pada  Gudang  Farmasi  Pekan  Labuhan  Dinas  Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
Kota  Medan  yang  ada  saat  ini.  Sistem  ini  akan  menghasilkan  informasi  tentang gambaran  ketersediaan  obat,  baik  di  tingkat  Kabupaten  maupun  Puskesmas,
informasi  obat  yang  akan  dan  telah  kadaluarsa,  pembuatan  laporan  obat  kabupaten secara  otomatis  dan  perhitungan  indikator-indikator  yang  diperlukan  dalam
ketersediaan obat. Untuk  menghasilkan  informasi  yang  cepat,  akurat  dan  efisien,  diperlukan
sistem  informasi  melalui  pengkajian  terhadap  input,  proses  dan  output  yang dihasilkan  dengan  memanfaatkan  data  yang  ada.  Selain  itu  pula  perlu  dilakukan
pengkajian  terhadap  umpan  balik  sebagai  dasar  pengendalian  terhadap  sistem  yang berjalan.
Pada  perancangan  sistem  ini,  harus  disesuaikan  dengan  prosedur  tetap pengamprahan  obat  di  Gudang  Farmasi  Pekan  Labuhan  Dinas  Kesehatan  Kota
Medan.
3.3.2  Perancangan Proses
Rancangan  proses  bertujuan  untuk  menggambarkan  bagaimana  sistem berjalan,  menjelaskan  kegiatan-kegiatan  yang  dilakukan  dan  perjalanan  data  pada
setiap kegiatan. Model yang akan dirancang harus mempunyai daya dukung terhadap kebutuhan  sistem  informasi.  Untuk  mendapatkan  rancangan  model  yang  sesuai
dengan  kebutuhan  sistem,  maka  diperlukan  pembuatan  tabel  database  untuk memudahkan  pengolah  dan  pengguna  sistem  informasi  dalam  pengumpulan,
pengolahan, maupun penyajian informasi yang diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
Desain  program  secara  umum  pada  perancangan  sistem  informasi ketersediaan obat  di  Gudang  Farmasi  Pekan  Labuhan Dinas Kesehatan Kota Medan
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Perancangan sistem 3.3.3 Perancangan
Database
Dalam perancangan suatu sistem yang baik diperlukan perancangan database yang  baik.  Database  merupakan  kumpulan  dari  data-data  yang  saling  terkait  satu
dengan lainnya dan merupakan salah satu aspek penting yang akan menentukan mutu kerja data program yag dibuat. Perancangan sebuah database berdasarkan bagaimana
cara merancang dari sistematika proses dari sistem tersebut. Pada umumnya database telah dipersiapkan untuk menghaslkan sebuah laporan informasi yang dikehendaki.
Pada  sistem  informasi  ketersediaan  obat  di  Gudang  Farmasi  Pekan  Labuhan Dinas  Kesehatan  Kota  Medan  menggunakan  software  database  Microsoft  Office
Access  2007.  Secara  garis  besar  sistem  informasi  ketersediaan  obat  di  Gudang Farmasi  Pekan  Labuhan  Dinas  Kesehatan  Kota  Medan  menggunakan  stuktur
database sebagai berikut:
Penerimaan Obat
Pengolahan Data
Distribusi Obat
Laporan Ketersediaan
Obat
Universitas Sumatera Utara
3.3.3.1 Tabel Data Obat
Tabel  Data  Obat  digunakan  untuk  menyimpan  data –data  Obat.  Rancangan
dari tabel tersebut dapat dilihat seperti pada tabel 3.1.
Tabel 3.1.Data Obat Data Field
Tipe Data Ukuran  Index
Keterangan
KdObat Text
10 Y
Kode Obat NmObat
Text 50
- Nama Obat
Satuan Text
40 -
Satuan Obat Stok
Currency -
- StokPersediaanObat
TglExpired DateTime
- -
Tanggal Expired Obat
Primary Key  : KdObat 3.3.3.2 Tabel Donor
Tabel  Donor  digunakan  untuk  menyimpan  data –data Donor. Rancangan dari
tabel tersebut dapat dilihat seperti pada table 3.2.
Tabel 4.2.Data Donor Data Field
Tipe Data
Ukuran  Index Keterangan
KdDonor Text
10 Y
Kode Donor NmDonor
Text 50
- Nama Donor
Alamat Text
50 -
Alamat Telepon
Text 30
- Nomor Telepon
Primary Key  : KdDonor
Universitas Sumatera Utara
3.3.3.3 Tabel Puskesmas
Tabel  Puskesmas  digunakan  untuk  menyimpan  data –data  Puskesmas.
Rancangan dari tabel tersebut dapat dilihat seperti pada table 3.3
Tabel 3.3.Puskesmas Data Field
Tipe Data  Ukuran  Index Keterangan
KdPuskesmas Text
10 Y
Kode Puskesmas NmPuskesmas  Text
50 -
NamaPuskesmas Alamat
Text 50
- Alamat
Telepon Text
30 -
NomorTelepon
Primary Key  : KdPuskesmas 3.3.3.4 Tabel Obat Masuk
Tabel  Obat  Masuk  digunakan  untuk  menyimpan  data –data  Obat  Masuk.
Rancangan dari tabel tersebut dapat dilihat seperti pada tabel 3.4
Tabel 3.4.Obat Masuk Data Field
Tipe Data Ukuran  Index
Keterangan
NoObatMasuk  Text 10
Y Nomor Obat Masuk
TglObatMasuk  DateTime -
- Tanggal Obat Masuk
KdDonor Text
10 Y
Kode Donor Keterangan
Text 250
- Keterangan
Primary Key  : NoObatMasuk Foreign Key  : KdDonor
3.3.3.5 Tabel Detail Obat Masuk Detail
Tabel  Obat  Masuk  Detaik  digunakan  untuk  menyimpan  data –data  Obat
Masuk Detail. Rancangan dari tabel tersebut dapat dilihat seperti pada table 3.5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.5 Obat Masuk Detail Data Field
Tipe Data Ukuran  Index
Keterangan
IdObatMasuk Text
10 Y
Obat Masuk NoObatMasuk  Texr
10 Y
Nomor  Obat  Masuk KdObat
Text 10
Y Kode Obat
QtyMasuk Number
- -
Qty Masuk Nomor
Text 10
- Nomor
Primary Key  : IDObatMasuk Foreign Key  : NoObatMasuk, KdObat
3.3.3.6 Tabel Obat Keluar
Tabel  Obat  Keluar  digunakan  untuk  menyimpan  data –data  Obat  Keluar.
Rancangan dari tabel tersebut dapat dilihat seperti pada table 3.6
Tabel 3.6. Obat Keluar Data Field
Tipe Data Ukuran  Index
Keterangan
NoObatKeluar  Text 10
Y Nomor Obat Keluar
TglObatKeluar  DateTime -
- Tanggal Obat Keluar
KdPuskesmas Text
10 Y
Kode Puskesmas Keterangan
Text 250
- Keterangan
Primary Key  : NoObatKeluar Foreign Key  : KdPuskesmas
3.3.3.7 Tabel Obat Keluar Detail
Tabel Obat Keluar Detail digunakan untuk menyimpan data –data Detail Obat
Keluar. Rancangan dari tabel tersebut dapat dilihat seperti pada table 3.7
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.7 Obat Keluar Detail Data Field
Tipe Data Ukuran  Index
Keterangan
IdObatKeluar Text
10 Y
Obat Keluar NoObatKeluar  Texr
10 Y
Nomor  Obat  Keluar KdObat
Text 10
Y Kode Obar
QtyKeluar Number
- -
Qty Keluar Nomor
Text 10
- Nomor
Primary Key  : IDObatKeluar Foreign Key  : NoObatKeluar, KdObat
3.3.4 Perancangan Output
Output berisi informasi yang merupakan hasil pengolahan dari data yang ada yang  berguna  bagi  pemakainya.  Output  dapat  berupa  bentuk-bentuk  informasi  yang
diinginkan. Output perancangan ini merupakan sistem informasi ketersediaan obat di Gudang  Farmasi  Pekan  Labuhan  Dinas  Kesehatan  Kota  Medan  yang  diperoleh
melalui  pengolahan  data  pada  penerimaan  dan  distribusi  obat.  Sehingga  dapat diketahui informasi ketersediaan obat kapan saja apabila sedang dibutuhkan.
3.4 Tahap Uji Coba
Pada  tahap  ini,  dilakukan  uji  coba  sistem  yang  telah  disusun  selama  lebih kurang dua minggu. Proses uji coba ini diperlukan untuk  memastikan bahwa sistem
tersebut sudah benar, dan tidak ada kesalahan-kesalahan di dalamnya. Proses uji coba dapat dilakukan secara bertahap.
Komponen yang diuji adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Komponen  rancangan  input,  meliputi  pengujian  pengendalian  input  dan
kemudahan dalam penggunaan. b.
Komponen  rancangan  proses,  meliputi  pengujian  terhadap  prosedur  sistem operasi,  konsistensi  dan  kehandalan  perangkat  yang  digunakan,  fungsi  dari
fasilitas yang digunakan, fleksibilitas dan model yang digunakan. c.
Komponen  rancangan  database,  meliputi  pengujian  terhadap  kejelasan  fungsi dari entitas dan atribut serta kapasitas database yang dimiliki.
3.5 Pengumpulan Data dan Informasi
Pengumpulan data dan informasi pada pengembangan sistem ini dibuat dalam suatu  matriks  pengumpulan  data  dengan  tujuan  untuk  memudahkan  penulis  dalam
melakukan  pengumpulan  dan  pengolahan  hasil  penelitian  di  lapangan.  Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain:
a.  Wawancara
Dalam  wawancara  dipilih  subjek  atau  informan  untuk  mendukung  informasi yang  dibutuhkan.  Pemilihan  informan  dilakukan  berdasarkan  unit  kerja  yang  terkait
dengan  sistem  manajemen  logistik  obat  secara  langsung  dan  dianggap  mampu memberikan  keterangan,  informasi  yang  akurat  dan  mengerti  permasalahan  yang
dihadapi.  Wawancara  dilakukan  kepada  pegawai  Gudang  Farmasi  Peka  Labuhan bagian sistem informasi ketersediaan obat.
Universitas Sumatera Utara
b.  Observasi