permasalahan,  menggambarkan  hal-hal  yang  rumit  dan  menciptakan  produk  baru Kenneth, 2005.
Di dalam penelitian yang dilakukan oleh Yulianti Suleman yang dimuat dalam naskah  publikasi  STMIK  Amikom  Yogyakarta
tahun 2011  yang berjudul “Analisis Dan  Perancangan  Sistem  Informasi  Penjualan  Pada  Butik  Rera  Yogyakarta”
dijelaskan  bahwa  Sistem  informasi  adalah  suatu  sistem  di  dalam  suatu  organisasi yang  mempertemukan  kebutuhan  transaksi  harian,  mendukung  operasi,  bersifat
manajerial  dan  kegiatan  strategi  dari  suatu  organisasi  dan  menyediakan  pihak  luar tertentu dengan laporan-laporan  yang diperlukan. Yulianti, 2011. Sistem Informasi
merupakan  suatu  sistem  yang  dirancang  untuk  menyediakan  informasi  guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan dalam suatu organisasi.
2.2 Siklus Sistem Informasi
Siklus  informasi  adalah  gambaran  secara  umum  mengenai  proses  terhadap data  sehingga  menjadi  informasi  yang  bermanfaat  bagi  pengguna.  Informasi  yang
menghasilkan  informasi  berikutnya.  Demikian  seterusnya  proses  pengolahan  data menjadi  informasi.  Proses  menghasilkan  informasi  harus  melalui  tahapan-tahapan
yang  dilakukan  komputer  sebagai  teknologi  informasi.  Tahapan-tahapan  tersebut terdiri  atas  Input  -  Proses  -  Output  yang  disebut  sebagai  siklus  proses  informasi.
Artinya,  bila  tahap  telah  sampai  pada  output  maka  output  tersebut  dapat  dijadikan input  kembali.  Dengan  demikian  dapat  dikatakan  bahwa  informasi  yang  dihasilkan
dapat pula dijadikan data kembali sebagai input untuk diproses selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Transformasi data menjadi Informasi
Gambar 2.2 Siklus Sistem Informasi
Dari  gambar  di  atas  dapat  dijelaskan  bahwa  data  diolah  melalui  suatu  model menjadi sebuah infomasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat
seuatu  keputusan  dan  melakukan  tindakan,  yang  berarti  menghasilkan  tindakan  lain yang  akan  membuat  sejumlah  data  kembali,  data  yang  di  tangkap  dianggap  sebagai
input  diproses  kembali  melalui  model,  dan  begitu  seterusnya  membentuk  sebuah siklus.
Data Input Informasi Output
Proses
Universitas Sumatera Utara
2.3 Perancangan Sistem Informasi 2.3.1 Defenisi Perancangan Sistem
Pembuatan  sistem  informasi  ketersediaan  obat  dibutuhkan  adanya perancangan  tentang  apa  yang  akan  dibuat  dan  apa  yang  akan  dihasilkan.  Adanya
suatu rancangan dalam sistem informasi, maka kita akan tahu kemana tujuan kita. Menurut  Susanto  2004  perancangan  adalah  spesifikasi  umum  dan  terinci
dari pemecahan masalah berbasis komputer  yang telah dipilih selama tahap analisis. Berdasarkan  dua  definisi  perancangan  tersebut,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa
perancangan merupakan  suatu alternatif untuk  memecahkan masalah dan  yang telah dipilih selama tahap analisis dalam pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan.
Perancangan Sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan  pembuatan  sketsa  atau  pengaturan  dari  beberapa  elemen  yang  terpisah  kedalam
satu  kesatuan  yang  utuh  dan  berfungsi  Jogiyanto,  2001.  Perancangan  sistem menentukan  bagaimana  suatu  sistem  akan  menyelesaikan  apa  yang  seharusnya
diselesaikan.  Tahap  ini  menyangkut  mengkonfigurasikan  dari  komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari
sistem  akan  benar-benar  memuaskan  rancangan  bangun  yang  telah  ditetapkan  pada akhir tahap analisa sistem.
Menurut Jogiyanto 2001  tujuan utama perancangan sistem adalah: a
Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem.
Universitas Sumatera Utara
b Untuk  memberikan  gambaran  yang  jelas  dan  rancang  bangun  yang  lengkap
kepada programmer. Kedua  tujuan  ini  lebih  berfokus  pada  perancangan  atau  desain  siatem  yang
terinci  yaitu  pembuatan  rancang  bangun  yang  jelas  dan  lengkap  yang  nantinya digunakan untuk pembuatan program komputernya.
2.3.2 Metode Perancangan Sistem Informasi Beberapa metode perancangan sistem informasi yang terdiri dari tahapan diantaranya:
A.  Metode System Development Life Cycle SDLC
System Development Life Cycle SDLC menurut Susanto 2004 menyatakan bahwa  :  “System  Development  Life  Cycle  SDLC  adalah  salah  satu  metode
pengembangan  sistem  informasi  yang  popular  pada  saat  sistem  informasi  pertama kali  dikembangkan.”  Metode  SDLC  adalah  tahap-tahap  pengembangan  sistem
informasi  yang  pertama  kali  dikembangkan  yang  dilakukan  oleh  analisis sistem  dan programmer untuk membangun sebuah sistem informasi.
Dalam  perancangan  sebuah  sistem,  kita  mengenal  konsep  SDLC  system development  life  cycle.  Secara  global  definisi  SDLC  dapat  dikatakan  sebagai  suatu
proses  berkesinambungan  untuk  menciptakan  atau  merubah  sebuah  sistem, merupakan  sebuah  model  atau  metodologi  yang  digunakan  untuk  melakukan
perancangan  sistem.  Dapat  dikatakan  dalam  SDLC  merupakan  usaha  bagaimana sebuah  sistem  informasi  dapat  mendukung  kebutuhan  bisnis,  rancangan  dan
pembangunan sistem serta delivering-nya kepada pengguna.
Universitas Sumatera Utara
Metode  SDLC  ini  seringkali  dinamakan  sebagai  proses  pemecahan  masalah, yang langkah-langkahnya adalah :
1. Analisis Tahap
Mempelajari  sistem  informasi  yang  sedang  berjalan  sangat    berguna  untuk mngetahui  sebab  dan  akibat  yang  ditimbulkan  oleh  masalah,  sehingga  akan
menghasilkan pelaporan yang mengungkapkan adanya permasalahan. 2.
Perancangan Memahami  bagaimana  menterjemahkan  keinginan  pemakai  sistem  informasi
tersebut  kedalam  bahasa  komputer,  untuk  memulai  merancang  suatu  sistem informasi baru  yang meliputi  :  input,  file-file database  dan  output, bahasa  yang
digunakan, metode dan prosedur serta pengendalian. 3.
Penerapan Hasil  penyusunan  sistem  informasi  adalah  sebuah  software  komputer  yang  siap
digunakan untuk kebutuhan user untuk dioperasikan. 4.
Pemeliharaan Pemeliharaan  yang  dilakukan  analis  adalah  dengan  melakukan  perbaikan  dan
pemeliharaan  pada  kesalahan  atau  kegagalan  yang  timbul  dalam  penggunaan sistem informasi.
B.  Metode Prototyping
Adapun  definisi    Prototyping  menurut  Susanto  2004  menyatakan  bahwa: “Prototyping  sebagai  suatu  paradigma  baru  dalam  pengembangan  sistem  informasi
Universitas Sumatera Utara
akuntansi,  tidak  hanya  sekedar  suatu  evolusi  dari  metode  pengembangan  sistem informasi yang sudah ada tetapi sekaligus merupakan revolusi dalam pengembangan
sistem informasi akuntansi.” Metode  Prototyping  merupakan  model  kerja  dari  sebuah  sistem  informasi
yang  belum  lengkap.  Teknik  yang  dilakukan  dalam  penerapan  metode  prototyping adalah sebagai berikut :
1. Teknik  perancangan  model,  merupakan  bagian  terpenting  dalam  metode
prototyping  yang  digunakan  sebagai  alat  untuk  menjadikan  model  menjadi sistem informasi yang sebenarnya.
2. Teknik  perancangan  dialog,  disusun  agar  keterlibatan  user  menjadi  jelas  dan
fleksibel. Aspek perancangan dalam dialog mencakup keseluruhan unsur seperti perintah-perintah dalam sistem informasi.
3. Teknik  simulasi,  digunakan  untuk  menunjukkan  bagaimana  cara  kerja  sebuah
sistem  informasi  yang  akan  diterapkan  dengan  baik  untuk  mengoperasikan sistem informasi yang akan digunakan.
Penggunaan  metode  prototyping  dalam  beberapa  siklus  sistem  informasi  ini dikelompokan menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Feasibility Prototyping
Digunakan  untuk  menguji  kelayakan  teknologi  yang  akan  digunakan  untuk sistem informasi yang akan disusun.
b. Requirement Prototyping
Juga  disebut  sebagai  discovery  prtototyping  yang  digunakan  untuk  mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user.
Universitas Sumatera Utara
c. Desain Prototyping
Digunakan  untuk  mendorong  perancangan  sistem  informasi  yang  akan digunakan.
d. Implementation Prototyping
Atau  disebut  juga  production  prototyping  adalah  kelanjutan  dan  rancangan prototype yang langsung disusun sebagai sistem informasi manajemen yang akan
digunakan.
C.  Metode Rapid Application Development Rad
Adapun  definisi  Rapid  Application  Development  RAD  menurut  Susanto, 2004
menyatakan  bahwa  :  “Rapid  Application  Development  RAD  adalah pengembangan  dari    beberapa  metode  atau  teknik  terstruktur  khususnya  dalam
pengolahan data untuk menghasilkan informasi, misalnya dengan mengintegrasikan metode Prototyping, metode SDLC dan teknik  Joint Apllication Development  untuk
mempercepat pengembangan sistem informasi.” Metode  Rapid  Application  Development  RAD  memiliki  tiga  faktor  utama
yaitu:  kelompok  pemakai  sistem  harus  memiliki  staf  senior  yang  benar-benar berdedikasi  terhadap  pengembangan  sistem  informasi  yang  memudahkan  mereka
dalam  berhubungan  dengan  pengembangan  sistem,  tim  pengembang  sistem  harus stabil dan memiliki kemampuan yang memadai, dan lingkup aplikasi harus komersial
dengan penentuan-penentuan permintaan yang jelas dari sekelompok pemakai sistem.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Perancangan Sistem Informasi dengan Metode System Development Life Cycle