Definisi Obat dan Penggolongannya

Pengelolaan obat di gudang farmasi di tingkat KabupatenKota dilakukan sebagai berikut: a Melakukan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi. b Melakukan penyimpanan, penyaluran, rencana pencatatan dan pelaporan mengenai persediaan dan penggunaan obat, alat kesehatan dan persediaan farmasi. c Melakukan pengamatan terhadap mutu dan khasiat obat secara umum dan baik yang ada dalam persediaan maupun yang akan didistribusikan. d Melaksanakan uusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan urusan dalam.

2.5.6 Definisi Obat dan Penggolongannya

Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia. Selain itu obat dalam pengertian umum adalah suatu substansi yang melaui efek kimianya membawa perubahan dalam fungsi biologik. Berdasarkan PERMENKES RI NO. 1010 MENKES PER XI 2008 tentang Registrasi Obat, obat-obatan digolongkan menjadi 5 lima kategori, yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi masing-masing. Kelima kategori tersebut apabila diurutkan Universitas Sumatera Utara dari yang paling longgar hingga yang paling ketat mengenai peraturan pengamanan, penggunaan, dan distribusinya adalah sebagai berikut:

1. Obat Bebas

Pada kemasan ditandai dengan lingkaran hitam, mengelilingi bulatan berwarna hijau. Gambar 2.6 Lambang Jenis Obat Bebas Obat Bebas adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Dalam kemasan obat disertakan brosur yang berisi nama obat, nama dan isi zat berkhasiat, indikasi, dosis, aturan pakai, efek samping ,nomor batch, nomor registrasi, nama dan alamat pabrik, serta cara penyimpanannya. penandaan akan berubah pada produk obat bebas terbatas. Obat bebas merupakan obat yang paling “aman”, boleh digunakan untuk menangani penyakit-penyakit simptomatis ringan yang banyak diderita masyarakat luas yang penanganannya dapat dilakukan sendiri oleh penderita atau self medication penanganan sendiri. Obat ini telah digunakan dalam pengobatan secara ilmiah modern dan terbukti tidak memiliki risiko bahaya yang mengkhawatirkan. Universitas Sumatera Utara Obat bebas dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter, baik di apotek, counter obat di supermarkettoko swalayan, toko kelontong, bahkan di warung, disebut juga obat OTC Over the Counter. Penderita dapat membeli dalam jumlah yang sangat sedikit, seperlunya saja saat obat dibutuhkan. Jenis zat aktif pada obat bebas relatif aman sehingga penggunaanya tidak memerlukan pengawasan tenaga medis selama diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Oleh karena itu sebaiknya obat bebas tetap dibeli bersama kemasannya. Obat bebas digunakan untuk mengobati gejala penyakit yang ringan yang bersifat nonspesifik, misalnya: beberapa analgetik atau pain killer obat penghilang rasa nyeri, obat gosok, obat luka luar, beberapa antipiretik obat penurun panas, beberapa analgetik-antipiretik obat pereda gejala flu, antasida, beberapa suplemen vitamin dan mineral. Contoh Obat Bebas adalah Paracetamol, Aspirin, Promethazine, Guafenesin, Bromhexin HCL, Chlorpheniramine maleate CTM, Dextromethorphan, Zn Sulfate, Proliver, Tripid, Gasflat, Librozym penyebutan merk dagang, karena obat tersebut dalam kombinasi.

2. Obat Bebas Terbatas

Pada kemasannya terdapat tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Gambar 2.7 Lambang Jenis Obat Bebas Terbatas Universitas Sumatera Utara Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Sebagai obat keras, penggunaan obat ini diberi batas untuk setiap takarannya. Seharusnya obat ini hanya dapat dijual bebas di toko obat berizin yang dipegang oleh seorang asisten apoteker, serta apotek yang hanya boleh beroperasi jika ada apoteker. Hal ini karena diharapkan pasien memperoleh informasi obat yang memadai saat membeli obat yang termasuk golongan ini. Pada kemasan obat bebas terbatas harus tertera peringatan yang berupa kotak kecil berukuran 5×2 cm berdasar warna hitam atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut: Gambar 2.8 Peringatan dalam Obat Bebas Terbatas Contoh obat bebas terbatas adalah: pain relief analgesik, obat batuk, obat pilek, obat influenza, obat penghilang rasa nyeri dan penurun panas pada saat demam Universitas Sumatera Utara analgetik-antipiretik, beberapa suplemen vitamin dan mineral, obat-obat antiseptik, dan obat tetes mata untuk iritasi ringan. Pada saat keadaaan dan batas-batas tertentu, sakit yang ringan masih dibenarkan untuk melakukan pengobatan sendiri self medication menggunakan obat-obatan dari golongan obat bebas dan obat bebas terbatas yang dengan mudah diperoleh masyarakat. Dianjurkan untuk tidak sekali pun melakukan uji coba obat sendiri terhadap obat-obat yang seharusnya diperoleh dengan menggunakan resep dokter. Setelah upaya self medication, apabila kondisi penyakit semakin serius, tidak kunjung sembuh setelah sekitar 3-5 hari, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Oleh karena itulah semua kemasan obat bebas dan obat bebas terbatas wajib mencantumkan tanda peringatan “apabila sakit berlanjut segera hubungi dokter”. Sebelum menggunakan obat, termasuk obat bebas dan bebas terbatas harus diketahui sifat dan cara pemakaiannya agar penggunaannya tepat dan aman. Informasi tersebut dapat diperbolehkan dari etiket atau brosur pada kemasan obat bebas dan bebas terbatas.

3. Obat keras Obat Keras atau obat Daftar G menurut bahasa belanda

“G” singkatan dari “Gevaarlijk” artinya berbahaya. Semua obat injeksi, obat antibiotik chloramphenicol, penicillin, tetracyclin, ampicillin, obat antibakteri sulfadiazin, sulfasomidin, amphetaminum O.K.T, hydantoinum = obat anti epilepsi, reserpinum = obat anti hipertensi, Vit. K = anti perdarahan, Yohimbin = aphrodisiaka, Universitas Sumatera Utara Isoniazidum = anti TBC, nitroglycerinum = obat jantung. Penandaan obat khusus Obat keras daftar G adalah „lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi. Gambar 2.9 Lambang Golongan Obat Keras 4. Obat Golongan Narkotika Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, dapat menimbulkan ketergantungan yang di bedakan ke dalam golongan I,II,dan,III. Penandaan obat narkotika berdasarkan peraturan dalam ordonansi obat bius yaitu “Palang Medali Merah” : Gambar 2.10 Lambang Golongan Narkotika

5. Obat psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syara pusat yang menyebabkan perubahan khas pada akthifitas mental dan prilaku. Penandaan Universitas Sumatera Utara obat psik otropika adalah „lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi. Gambar 2.11 Lambang Golongan Psikotropika 2.6 Microsoft Visual Basic 6.0 2.6.1 Bahasa Pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang memiliki bahasa pemograman yang cukup popular dan mudah untuk dipelajari. Microsoft Visual Basic 6.0 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1991 dengan nama “Thunder” yang merupakan development pertama yang berbasis visual yang dibuat oleh Microsoft untuk menandingi bahasa pemograman lainnya. Basis bahasa pemograman yang digunakan dalam Visual Basic adalah bahasa BASIC Beginners All-Purpose Symbolic Intruction Code yang merupakan salah satu bahasa pemograman tingkat tinggi yang sederhana dan mudah dipelajari. Dengan Visual Basic kita dapat membuat program dengan aplikasi GUI Graphical User Interface atau program yang memungkinka pengguna computer berkomunikasi dengan komputer tersebut menggunakan grafik atau gambar. Aplikasi Visual Basic mulai diproduksi pertama kali pada tahun 1991. Pada tahun 1993 Microsoft mengeluarkan Visual Basic versi 2.0 yang memulai menarik perhatian pengembang dan ketika Visual Basic versi 3.0 dikeluarkan, versi ini Universitas Sumatera Utara menjadi bahasa pemograman yang paling pesat berkembang dan banyak diminati oleh para programmer Sutedjo, 2002. Pada tahun 1997 Microsoft mengeluarkan Visual Basic versi 5.0 yang memiliki kemampuan untuk menciptakan Activex Control yang mampu ditempatkan di internet dan membuat bahasa HTML lebih dinamis. Pada tahun 1998 Microsoft mengeluarkan Visual Basic versi 6.0 yag merupakan salah satu bahasa pemograman aplikasi yang sangat dikenal di dunia. Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan berbagai perangkat kontrol yang dapat digunakan untuk membuat program aplikasi dalam sebuah form baik aplikasi kecil, sederhana hingga ke aplikasi pengelolaan database.

2.6.2 Elemen Visual Basic 6.0