Uji Reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

yang ingin diukur sesuai dengan teori atau konsep. Setelah dilakukan uji validitas maka didapatkan hasil bahwa instrument penelitian yang digunakan telah valid dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

4.5.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merujuk pada konsisiensi skor yang dicapai oleh orang yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen yang berbeda, atau pada kondisi pengujian yang berbeda Ellya, 2010 Reliabilitas keandalan adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur memperlihatkan hasil yang relatif sama dalam beberapa kali pengukuran terhadap sekelompok subjek yang sama. Hasil yang relatif sama menunjukkan bahwa ada toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran tersebut Nursalam, 2009. Apabila dari waktu kewaktu perbedaan sangat besar, maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan alat ukur tidak reliable. Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Perhitungan realibilitas dilakukan hanya pada pernyataan-pernyataan yang sudah memiliki validitas. Dengan demikian harus Universitas Sumatera Utara menghitung validitas terlebih dahulu sebelum menghitung reliabilitas Notoadmojo, 2010. Uji reliabilitas instrumen ini menggunakan rumus Crobach’s Alpha. Uji reliabilitas penelitian ini dilakukan terhadap responden yang memenuhi kriteria sampel penelitian dan dilakukan dengan mengumpulkan data kepada 10 subjek, Notoatmojo, 2010 yaitu 10 perawat yang bekerja di RSJ Daerah Medan. Pemilihan sampel yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan sebagai sampel pada uji reliabel karena memiliki jumlah sampel yang memadai dan sesuai dengan kriteria sampel dalam penelitian. Kemudian jawaban dari responden diolah dengan menggunakan bantuan komputerisasi. Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner pengetahuan perawat tentang terapi aktivitas kelompok sosialisasi TAKS adalah 0,79. Suatu instrumen dikatakan reliabel bila koefisiennya 0,70 atau lebih maka instrument dinyatakan reliable Polit Hungler, 1999. Jadi dapat disimpulkan bahwa kuesioner pengetahuan perawat tentang terapi aktivitas kelompok sosialisasi TAKS pada pasien isolasi sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. 4.6.Pertimbangan Etik Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dan rekomendasi dari program studi ilmu keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan permintaan izin kepada Direktur RS Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara. Dalam melakukan penelitian ini, ada beberapa pertimbangan etik yang harus diperhatikan Universitas Sumatera Utara yaitu hak kebebasan dan kerahasiaan menjadi responden, serta bebas dari rasa sakit baik secara fisik maupun tekanan psikologis. Pada pelaksanaan penelitian, calon responden diberikan penjelasan tentang informasi esensial dari penelitian yang akan dilakukan, antara lain tujuan, manfaat, kegiatan dalam penelitian serta hak-hak responden dalam penelitian ini. Jika responden bersedia untuk diteliti maka responden terlebih dahulu menandatangani lembar persetujuan. Jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti akan tetap menghormati haknya. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data kuesioner yang diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya akan diberi nomor kode tertentu. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti.

4.7. Pengolahan data