Physical System Logical Model

Langkah-langkah perancangan sistem Systems Development Life Cycle SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dalam mengembangkan sistem informasi yang terbagi menjadi: 1. Perancangan Model a. Physical System b. Logical Model 2. Perancangan Output 3. Perancangan Input 4. Perancangan Database a. Perancangan File b. Perancangan ERD 5. Perancangan Teknologi a. Perangkat Keras Hardware b. Perangkat Lunak Software c. Teknisi Humanware 3.1.4.1.Perancangan Model Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model.

3.1.4.2. Physical System

Sketsa dari physical system dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya sistem secara fisik akan diterapkan. Bagan alir sistem systems Universitas Sumatera Utara flowchart merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical system. Bagan alir sistem merupakan alat berbentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukkan urut-urutan kegiatan dari sistem informasi berbasis komputer ini. Simbol-simbol bagan alir sistem ini menunjukkan secara tepat arti fisiknya. Adapun simbol-simbol pada systems flowchart dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Simbol-simbol pada Flowchart No. Simbol Keterangan 1. Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses 2. Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk manual, mekanik atau komputer 3. Menunjukkan pekerjaan manual 4. Menunjukkan kegiatan proses dari operasi komputer 5. Menunjukkan inputoutput menggunakan hard disk 6. Menunjukkan suatu simpanan Sumber : Analisis dan Desain, 2005, hal 796-799

3.1.4.3. Logical Model

5 Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Logical model dapat digambar dengan menggunakan diagram arus data data flow diagram. 5 Jogiyanto, Analisis Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi, 2005. Hal 211. Universitas Sumatera Utara Diagram Arus Data atau Data Flow Diagram DFD sering digunakan untuk menggambarkan sistem yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan merupakan dokumentasi sistem yang baik. Adapun simbol-simbol ini dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Simbol-simbol pada Data Flow Diagram Gane Sarson No. Simbol Keterangan 1. Simbol ini dinamakan simbol arus data. Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ini mengalir di antara proses atau data store. 2. Simbol ini dinamakan simbol penyimpanan data. Simbol ini Merupakan tempat untuk menyimpan data yang ada dalam sistem. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Simbol-simbol pada Data Flow Diagram Gane Sarson Lanjutan No. Simbol Keterangan 3. Simbol ini dinamakan simbol proses. Proses merupakan kegiatan yang dikerjakan oleh sistem. Proses memiliki fungsi untuk mentransformasi data masukan menjadi data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Penomoran proses untuk DFD level pertama adalah 1.0, 2.0, 3.0, dan seterusnya. Penomoran untuk tingkat kedua adalah 1.1, 1.2, 1.3, dan seterusnya. 4. Simbol ini dinamakan symbol kesatuan luar. Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi memberikan data ke dalam sistem atau diberikan data dari sistem. Sumber : Systems Analysis Design, 2009, hal 207 Pedoman untuk menggambar DFD adalah sebagai berikut: 1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan di luar sistem yang terlibat di sistem. 2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat ke dalam kesatuan luar. 3. Gambarkan terlebih dahulu diagram konteks. Pendekatan terstruktur menggambarkan sistem secara garis besar top level dan memecahnya menjadi bagian yang lebih terinci lower level. DFD yang pertama kali Universitas Sumatera Utara digambar adalah diagram konteks. Dalam diagram konteks hanya terdapat satu proses dan tidak boleh ada store di dalamnya. Dari diagram ini digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut overview diagram level 0. Tiap proses di overview diagram akan digambar lebih terinci lagi dan disebut level 1 dan seterusnya sampai tiap proses tidak dapat digambar lebih rinci lagi. Adapun contoh konteks diagram sistem registrasi dapat dilihat pada Gambar 3.2. dan diagram level 0 sistem registrasi dapat dilihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.2. Konteks Diagram Pada Sistem Order Sumber : Systems Analysis Design, 2009, hal 209 Gambar 3.3. Diagram Level 0 Pada Sistem Order Makanan Sumber : Systems Analysis Design, 2009, hal 209 Universitas Sumatera Utara 3.1.4.4.Perancangan Output 6 Output keluaran adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe, yaitu output intern internal output. Output intern adalah dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen yang tetap tinggal di dalam perusahaan dan akan disimpan atau dimusnahkan bila sudah tidak digunakan lagi. Output ekstern adalah output yang akan didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya. 3.1.4.5.Perancangan Input Input dapat dikelompokkan ke dalam 2 tipe, yaitu input ekstern external input dan input intern internal input. Input ekstern adalah input yang berasal dari luar organisasi seperti faktur pembelian, kuitansi-kuitansi dari luar organisasi. Input intern adalah input yang berasal dari dalam organisasi misalnya faktur penjualan, order penjualan dan lain sebagainya. 3.1.4.6.Perancangan Basis Data Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Langkah-langkah dalam perancangan database adalah : 1. Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru 6 Jogiyanto, Analisis Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi, 2005. Hal 213-217. Universitas Sumatera Utara File yang dibutuhkan dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat. Setelah file-file yang dibutuhkan telah dapat ditentukan, maka parameter file selanjutnya juga dapat ditentukan. 2. Pembuatan ERD Entity Relationship Diagram Perancangan basis data database dapat dilakukan dengan menggunakan Entity Relationship. Teknik ini merupakan salah satu model data yang dikembangkan berdasarkan pada obyek. Teknik Entity Relationship merupakan suatu cara untuk menjelaskan kepada para pemakai tentang hubungan antar data dalam basis data secara logik dengan persepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek-obyek dasar yang saling berhubungan dengan cara memvisualisasikan ke dalam bentuk simbol grafis. Perancangan dengan teknik ini akan menghasilkan sebuah diagram yang dinamakan ERD Entity Relationship Diagram yang berfungsi untuk menggambarkan hubungan antar entitas dalam suatu sistem. Sedangkan teknik normalisasi diterapkan dalam perancangan basis data dalam model basis data relasional.ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak dan menekankan pada struktur relationship data. Elemen-elemen dari ERD adalah sebagai berikut: 1. Entitas Entity Pada ERD, entitas digambarkan dengan sebuah kotak persegi panjang. Entitas adalah sesuatu yang terdapat di dalam sistem, baik nyata maupun abstrak. Entitas diberi nama dengan kata benda. 2. Hubungan Relationship Universitas Sumatera Utara Pada ERD, hubungan dilambangkan dengan bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi di antara entitas. Pada umumnya, hubungan diberi nama dengan kata kerja sehingga memudahkan pembacaan relasinya. 3. Atribut Secara umum, atribut adalah sifat atau karakteristik dari setiap entitas atau setiap relationship. Ada dua jenis nilai atribut, yaitu: a. Identifier key digunakan untuk menunjukkan suatu entitas yang unik primary key. b. Descriptor nonkey attribute digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak unik. 4. Kardinalitas Cardinality Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum data yang dapat berelasi antara satu entitas dengan entitas yang lain. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu: a. One to One Tingkat hubungan satu ke satu ini dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu entitas kedua, demikian pula sebaliknya. b. One to Many atau Many to One Tingkat hubungan satu ke banyak sama dengan hubungan banyak ke satu. Tergantung dari mana hubungan tersebut dilihat. Satu kejadian pada entitas pertama mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada Universitas Sumatera Utara entitas kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas kedua hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas pertama. c. Many to Many Tingkat hubungan ini terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas pertama maupun sisi entitas kedua. 3.1.4.7.Perancangan Perangkat Teknologi 7 Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu perangkat keras hardware, perangkat lunak software dan perangkat teknisi humanware atau brainware. 1. Perangkat Keras Hardware Teknologi perangkat keras komputer dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat output dan simpanan luar. 2. Perangkat Lunak Software Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi bila instruksi- instruksi tertentu telah diberikan kepadanya. Instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak software. Instruksi-instruksi perangkat lunak ditulis oleh manusia untuk mengaktifkan fungsi dari perangkat keras komputer. Perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalam tiga bagian, yaitu 7 Jogiyanto, Analisis Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis,Yogyakarta : Andi, 2005. Hal 220-231. Universitas Sumatera Utara perangkat lunak sistem operasi operating system, perangkat lunak bahasa language software, dan perangkat lunak aplikasi aplication software. 3. Perangkat Teknisi Humanware atau Brainware Brainware dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Teknisi tersebut dapat berupa operator komputer

3.1.5. Metode Pengembangan Sistem Informasi