11
2.2.3 Penyakit Pascapanen
Menurut Nelson 2008 kondisi umum yang menyebabkan gejala penyakit pascapanen pisang berkembang adalah manajemen penyakit dan praktek yang kurang baik di
kebun pisang untuk penyakit jamur daun dan buah pengendalian gulma yang minim, tidak dilakukannya pemangkasan secara teratur untuk mengurangi kepadatan populasi tanaman
dan minimnya manajemen kesuburan tanah, curah hujan dan kelembaban relatif yang tinggi, sanitasi yang rendah di packing houses, praktek pengepakan buah yang kurang baik, buah-
buahan tidak didinginkan setelah panen dan sebelum pemasakan suhu yang sesuai setelah pengepakan dan selama pengiriman adalah 13.33 ° C, dan buah dipanen tidak tepat waktu.
Jenis penyakit pascapanen pisang menurut Satuhu dan Supriyadi 1992 adalah sebagai berikut:
1. Antraknosa
Penyakit ini ditandai dengan buah tampak bercak-bercak berwarna cokelat. Bercak ini sedikit melengkung ke dalam, kemudian akan cepat membesar, lama kelamaan daging
buah akan menjadi rusak. Penyebabnya adalah jamur Collectrotichum musae et curt. V. Arx. Serangan akan banyak terjadi bila musim hujan, suhu yang tinggi 27-30
C dan kelembapan yang hampir jenuh turut mempengaruhi perkembangan jamur ini.
Pencegahan dapat dilakukan mulai dari menjaga kebersihan kebun, sesudah panen dapat dilakukan dengan memperkecil kerusakan mekanis pada buah dan buah dicelupkan
dengan air panas 55 C selama 2 menit atau pemberian fungisida.
2. Black Spot
Penyakit ini ditandai buah pada mulanya tampak berbintik merah yang dikelilingi dengan daerah yang basah, kemudian bintik ini melebar dan buahnya menjadi hitam.
Penyebab penyakit ini adalah jamur Helminthosporium torulosum Syd. Penyakit ini
biasanya menyerang perkebunan yang kotor. Pencegahan dapat dilakukan dengan pembersihan areal kebun dari kotoran daun-daun kering.
3. Brown Spot
Buah ditandai gejala bercak bercak cokelat tua dengan diameter 5-6 cm dan tepinya tidak beraturan. Penyebabnya adalah jamur Cerospra hayi Celpouzos pencegahannya
dengan cara buah dicelupkan larutan Nystatin 200-400 ppm. 4.
Crown rot complex Serangan tampak pada bonggol sisir buah yang dimulai dari tangkai utama yang berubah
warna dari biasanya. Penyebabnya adalah infeksi jasad renik Botryodiplodia theobromae pat, Thielaviopsis paradoxa de Seyn. Hoehn, Collectrotichum musae Berk. Et curt V.
Arx, Fusarium roseum link dan Verticillium theobromae Truc. Pencegahannya dapat dilakukan dengan cara pisang dicelupkan larutan TBZ thiabendazole 200-400 ppm dan
benomyl 100-400 ppm. 5.
Scab Pada bagian atas lapisan epidermis muncul lingkaran hitam seperti bercak karat. Bercak
ini menyebar di permukaan kulit buah, bercak ini menurunkan penampilan buah, penyebabnya adalah Aphaceloma sp. yang hanya menyerang kulit buah saja. Pencegahan
dapat dilakukan dengan mencuci, meniriskan, lalu mencelupkan buah pisang dalam larutan fungisida selama 30 detik atau mencelupkan kedalam air panas 55
C selama 5 menit.
12
2.3 Kehilangan Pascapanen