Ekosistem Mangrove TINJAUAN PUSTAKA

4

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekosistem Mangrove

Mangrove merupakan sekelompok tumbuhan yang berbeda satu sama lainnya, tetapi mempunyai persamaan yaitu kemampuan beradaptasi dan fisiologi terhadap habitat yang dipengaruhi oleh pasang surut Soeroyo, 1992. Sedangkan menurut Macnae 1968 dalam Setyawan NDWD³PDQJURYH´PHUXSDNDQ perpaduan bahasa Portugis mangue tumbuhan laut dan bahasa Inggris grove belukar, yakni belukar yang tumbuh di tepi laut dengan siklus hidup seperti diilustasikan pada Gambar 1. Mangrove terdiri dari 12 genus dan mencapai 60 spesies untuk tanaman berbunga angiosperms. Diantaranya, genus yang dominan adalah Rhizopora, Avicennia, dan Brugiuera. Mangrove memiliki ciri- ciri sebagai berikut: 1 Memiliki toleransi terhadap garam dan tumbuh di daerah terbatas yaitu pada daerah pasang surut 2 Memiliki akar yang terpapar udara dan akar di dalam substrat yang terjalin dan terhampar secara luas pada substrat berlumpur yang membentuk suatu rangkaian akar yang sulit dilalui. 3 Mangrove mempunyai adaptasi fisiologi khusus untuk mencegah garam masuk ke dalam jaringannya, atau mensekresikan garam yang masuk ke dalam tubuhnya 4 Banyak tumbuhan mangrove bersifat viviparous, yang memproduksi biji yang dibuahi di pohon. Tumbuhan muda jatuh dari pohon ke air, kemudian mengapung, dan disebarkan oleh aliran air Lalli and Parsons, 1997. Gambar 1. Ilustrasi hidup tumbuhan mangrove viviparous Lalli and Parsons, 1997 Kebanyakan mangrove tumbuh di tempat terlindung, terjadi antara rata- rata permukaan laut terendah dan rata-rata air pasang penuh dalam garis pasang surut, muara dan di beberapa terumbu karang mati Soeroyo, 1992. Secara ekologi, sebuah komunitas mangrove bisa dibagi menjadi 3 kelompok yaitu, 1 hutan diatas air, 2 pada daerah pasang surut, dan 3 terendam di bawah daerah pasang surut. Menurut Bengen 2001 dalam Setyawan 2008, penyebaran dan zonasi hutan mangrove tergantung oleh berbagai faktor lingkungan. Berikut beberapa tipe zonasi hutan mangrove di Indonesia : 1 Daerah yang paling dekat dengan laut, dengan substrat agak berpasir, sering ditumbuhi oleh Avicennia spp. Pada zona ini biasa berasosiasi Sonneratia spp. yang dominan tumbuh pada lumpur dalam yang kaya bahan organik. Biji berkecambah di pohon Tanaman muda jatuh ke air Rata-rata tinggi air terendah Penyebaran air Pertumbuhan 2 Lebih ke arah darat, hutan mangrove umumnya didominasi oleh Rhizophora spp. Di zona ini juga dijumpai Bruguiera spp. dan Xylocarpus spp. 3 Zona berikutnya didominasi oleh Bruguiera spp. 4 Zona transisi antara hutan mangrove dengan hutan dataran rendah biasa ditumbuhi oleh Nypa fruticans, dan beberapa spesies palem lainnya. Ekosistem mangrove di Indonesia umumnya terpencar-pencar dalam kelompok kecil, sebagian besar terletak di Irian Papua. Mangrove di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Irian sudah berubah akibat kegiatan pembangunan, sedangkan di Maluku dan Nusa Tenggarra relative masih alami. Di Indonesia mangrove tumbuh pada berbagai substrat seperti lumpur, pasir, terumbu karang dan kadang-kadang pada batuan, namun paling baik tumbuh pada pantai berlumpur yang terlindung dari gelombang laut dan masukan dari sungai Setyawan, 2008. Mangrove juga berada di wilayah dengan radiasi matahari maksimum dan kombinasi dengan kandungan nutrien yang tinggi, sehingga menghasilkan tingkat produktivitas primer kotor yang tinggi. Respirasi tumbuhan bervariasi dan mungkin berhubungan dengan tingkat stress oleh salinitas. Komunitas mangrove di dunia memberikan kontribusi produktivitas antara 350 sampai 500 g C m -2 yr -1 produksi nettobersih ke perairan pesisir Lalli and Parsons, 1997.

2.2 Peranan Ekosistem Mangrove