44
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Vegetasi Mangrove di Belitung Timur
Pengamatan langsung kondisi vegetasi mangrove dilakukan di wilayah kecamatan Manggar yang dilakukan selama tiga hari yaitu pada tanggal 16, 18,
dan 19 April 2011. Pengamatan hanya dilakukan pada wilayah ini karena kondisi mangrovenya lebih rentan terhadap pengaruh aktivitas manusia jika dibandingkan
kondisi mangrove di kecamatan Gantung dan Kecamatan Kelapa Kampit yang relatif masih baik. Selain itu, vegetasi mangrove dil wilayah Manggar lebih
mudah untuk dijangkau karena dekat dengan wilayah pemukiman sedangkan untuk mangrove Gantung dan Kelapa Kampit relatif sulit dijangkau karena jauh
dari pemukiman dan kondisi mangrove yang tebal dan wilayah rawa berlumpur menyulitkan dalam melakukan survei lapangan di wilayah tersebut.
Pengamatan lapangan dilakukan menggunakan metode transek garis diwilayah vegetasi mangrove yang menghasilkan empat transek garis dimana
setiap transek terdiri dari 2 sampai 6 plot. Pada transek 1 terdapat 6 plot, transek 2 terdapat 4 plot, transek 3 terdapat 2 plot, dan transek 4 terdapat 6 plot. Bentuk
transek garis disesuaikan dengan wilayah survei sehingga tidak selalu tegak lurus dari wilayah mangrove kearah garis pantai.Pengamatan lapangan dimulai pagi
hari pada kondisi cuaca yang mendukung untuk dilakukan survei. Pada pengamatan tanggal 16 dan 19 April 2011 keadaan cuaca cerah sedangkan pada
tanggal 18 April 2011 cuaca agak mendung. Pengamatan mangrove dilakukan bersama dengan warga yang sedang mencari kerang dan kepiting di wilayah
mangrove tersebut. Hasil pengamatan vegetasi mangrove dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil pengamatan vegetasi mangrove pada transek 1
Dimana : Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa pada transek 1 terdapat empat jenis
mangrove yang dibagi kedalam tiga jenis tegakan. Pohon dari jenis Sonneratia alba memiliki Indeks Nilai Penting INP tertinggi yaitu 187,02 yang diikuti
dengan jenis Rhizophora apiculata 99,08, Lumnitzera littorea 13,90, dan Nypa fruticans 0 yang berarti tidak ditemukan spesies Nypa fruticans dalam
jenis tegakan pohon pada transek 1. Anakan dari jenis R. apiculata memiliki INP tertinggi yaitu 237,91 yang diikuti dengan S. alba 34,93, L. littorea, dan N.
fruticans 0. Semai dari jenis R. apiculata memiliki INP tertinggi yaitu 181,70 diilkuti jenis N. fruticans 81,25 , S. alba dan L. littorea 0. Untuk jenis tegakan
semai tidak dilakukan perhitungan luas penutupannya Ci dan RCi karena berdasarkan Bengen 2001, dalam perhitungan luas penutupan mangrove
diperlukan nilai dimeter batang setinggi dada sedangkan semai memiliki tinggi dibawah 1 meter sehingga kondisi ini tidak memenuhi untuk dilakukan
perhitungan luas penutupan.
Transek Jenis Tegakan Spesies
Di Rdi
Fi Rfi
Ci Rci
INP 1
Pohon R apiculata
0.11 42.50 0.67 44.44 5.47E-04 12.14
99.08 S alba
0.15 55.00 0.67 44.44 3.95E-03 87.58 187.02
L littorea 0.01
2.50 0.17 11.11 1.29E-05 0.29
13.90 N fruticans
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 Anakan
R apiculata 0.45
87.01 1.00 66.67 1.79E-04 84.23 237.91 S alba
0.03 5.19
0.33 22.22 1.59E-05 7.51 34.93
L littorea 0.04
7.79 0.17 11.11 1.75E-05 8.26
27.16 N fruticans
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 Semai
R apiculata 1.24
98.41 0.83 83.33 181.75
S alba 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
L littorea 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
N fruticans 0.02
1.59 0.17 16.67
18.25
Nilai kelebatan jenis Di tertinggi untuk jenis tegakan pohon berasal dari jenis mangrove S. alba yaitu sebesar 0,15 indm
2
dengan kelebatan relatif jenis RDi 55. Di tertinggi untuk jenis tegakan anakan berasal dari jenis mangrove
R. apiculata yaitu sebesar 0,45 indm
2
dengan RDi sebesar 87,01 . Di tertinggi untuk jenis tegakan semai berasal dari jenis mangrove R. apiculata yaitu sebesar
1,74 indm
2
dengan RDi sebesar 98,41. Frekuensi jenis Fi tertinggi untuk jenis tegakan pohon berasal dari jenis R apiculata dan S alba yaitu sebesar 0,67
dengan frekuensi relatif RFi untuk masing-masing jenis yaitu 44,44. Untuk jenis tegakan anakan, Fitertinggi untuk jenis tegakan anakan berasal dari jenis R
apiculata yaitu 1,00 dengan RFi sebesar 66,67 . Untuk jenis tegakan semai, Fi tertinggi berasal dari jenis R apiculata yaitu 0,83 dengan RFi sebesar 83,33 .
Penutupan jenis Ci tertinggi dari jenis tegakan pohon berasal dari jenis S alba yaitu 5,47
ൈ10
-4
m
2
dengan penutupan jenis relatif RCi sebesar 87,58. Ci tertinggi untuk jenis tegakan anakan berasal dari jenis R apiculata yaitu sebesar
1.79 ൈ 10
-4
m
2
dengan RCi sebesar 84,23. Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa pada transek 2 ditemukan 4 jenis
mangrove yang kemudian dikelompokkan ke dalam tiga jenis tegakan yaitu pohon, anakan ,dan semai. INP tertinggi dari jenis tegakan pohon berasal dari
jenis Bruguiera gymnorrhizayaitu 123,8 diikuti Rhizophora mucronata 123,4, Xylocarpus granatum 52,83, dan 0 untuk jenis Acrostichum aureum.
Untuk jenis tegakan anakan, INP tertinggi juga berasal dari jenis B gymnorrhiza yaitu 125,7 diikuti X granatum 108,7, R mucronata 65,65 dan 0 untuk
jenis Aaureum. Untuk jenis tegakan semai, INP tertinggi berasal dari jenis A. aureum yaitu 200 sedangkan untuk jenis lainnya sebesar 0.
Tabel 9. Hasil pengamatan vegetasi mangrove pada transek 2
Nilai Di tertinggi untuk jenis tegakan pohon berasal dari jenis B gymnorrhiza yaitu 0.12 indm
2
dengan RDi sebesar 48. Nilai Fi tertinggi untuk jenis tegakan pohon berasal dari jenis R mucronata dan X granatum yaitu 0.75
indm
2
dengan RFi sebesar 30 . Nilai tertinggi untuk Ci pada jenis tegakan pohon berasal dari jenis R mucronata yaitu 5,47
ൈ 10
-3
m
2
dengan RCi sebesar 57,40. Nilai Di tertinggi untuk jenis tegakan anakan berasal dari jenis B
gymnorrhiza yaitu 0.1 indm
2
dengan RDi sebesar 45,45 .Nilai Fi tertinggi untuk jenis tegakan anakan berasal dari jenis X granatum yaitu sebesar 1,0 dengan
RFi sebesar 44,44. Nilai Ci tertinggi untuk jenis tegakan anakan berasal dari jenis B gymnorrhiza yaitu 5,70
ൈ 10
-5
m
2
dengan RCi sebesar 45,88. Nilai Di dan Fi tertinggi dari jenis tegakan semai hanya berasal dari jenis A aureum dengan Di
0.04 indm
2
dan RDi sebesar 100 sedangkan untuk Fi sebesar 0.25 dengan RFi sebesar 100. Pada transek 2 tidak ditemukan semai dari jenis lainnya kecuali
jenis A aureum sehingga Di dan Fi untuk jenis lainnya bernilai 0. Tabel 10 menunjukkan bahwa terdapat empat jenis mangrove yang
ditemukan pada transek tiga yaitu R mucronata, X granatum, B gymnorrhiza, dan A aureum.
Transek Jenis Tegakan Spesies
Di Rdi
Fi Rfi
Ci Rci
INP 2
Pohon R mucronata
0.09 36.00 0.75 30.00 5.47E-03 57.40 123.40
X granatum 0.04
16.00 0.75 30.00 6.51E-04 6.83 52.83
B gymnorrhiza 0.12
48.00 1.00 40.00 3.41E-03 35.77 123.77 Ac aureum
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 Anakan
R mucronata 0.04
18.18 0.50 22.22 3.07E-05 25.25 65.65
X granatum 0.08
36.36 1.00 44.44 3.39E-05 27.87 108.68 B gymnorrhiza
0.10 45.45 0.75 33.33 5.70E-05 46.88 125.67
Ac aureum 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
Semai R mucronata
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 X granatum
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 B gymnorrhiza
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 Ac aureum
0.04 100.00 0.25 100.00
200.00
Tabel 10. Hasil pengamatan vegetasi mangrove pada transek 3
Nilai INP tertinggi untuk jenis tegakan pohon berasal dari jenis R mucronata yaitu 160,30 diikuti dengan nilai INP dari X granatum yaitu 91,28
dan B gymnorrhiza 48,42. Nilai INP tertinggi untuk jenis tegakan anakan berasal dari jenis R mucronata yaitu 142,07 diikuti dengan B gymnorrhiza
109,83 dan X granatum 48,10. Nilai INP tertinggi untuk jenis tegakan semai berasal dari jenis R mucronata yaitu 134,62 diikuti nilai INP dari jenis B
gymnorrhiza yaitu 65,38. Nilai Di tertinggi untuk jenis tegakan pohon berasal dari jenis mangrove R
mucronata dan X granatum yaitu 0,12 indm
2
dengan RDi 42,86. Nilai Fi untuk jenis tegakan pohon bernilai sama untuk ketiga jenis mangrove R mucronata, X
granatum, dan B gymnorrhiza, yaitu 1,00 dengan RFi sebesar 33,33. Nilai Ci tertinggi untuk pohon berasal dari jenis R mucronata yaitu 9,06
ൈ 10
-3
m
2
dengan RCi yaitu 84,11. Nilai Di yang tertinggi untuk anakan berasal dari jenis B
gymnorhiza yaitu 0.18 indm
2
dengan RDi yaitu 60,00. Nilai Fi untuk jenis tegakan anakan bernilai sama untuk ketiga jenis mangrove R mucronata, X
granatum, dan B gymnorrhiza, yaitu 0,50 dengan RFi sebesar 33,33. Nilai Ci yang tertinggi untuk anakan berasal dari jenis R mucronata yaitu 6,46
ൈ 10
-5
m
2
dengan RCi yaitu 75,40. Nilai Di tertinggi untuk jenis tegakan semai berasal
Transek Jenis Tegakan Spesies
Di Rdi
Fi Rfi
Ci Rci
INP 3
Pohon R mucronata
0.12 42.86 1.00 33.33 9.06E-03 84.11 160.30
X granatum 0.12
42.86 1.00 33.33 1.63E-03 15.09 91.28
B gymnorrhiza 0.04
14.29 1.00 33.33 8.59E-05 0.80 48.42
Ac aureum 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
Anakan R mucronata
0.10 33.33 0.50 33.33 6.46E-05 75.40 142.07
X granatum 0.02
6.67 0.50 33.33 6.94E-06 8.10
48.10 B gymnorrhiza
0.18 60.00 0.50 33.33 1.41E-05 16.50 109.83
Ac aureum 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
Semai R mucronata
0.22 84.62 0.50 50.00
134.62 X granatum
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 B gymnorrhiza
0.04 15.38 0.50 50.00
65.38 Ac aureum
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00
dari jenis mangrove R mucronata dan X granatum yaitu 0,22 indm
2
dengan RDi 84,62. Nilai Fi tertinggi untuk jenis tegakan semai berasal dari jenis mangrove
R mucronata dan X granatum yaitu 0,50 dengan RFi 50. Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa pada transek empat ditemukan 7 jenis
mangrove yaitu, L littorea, N fruticans, R mucronata, X granatum, A aureum, S alba, dan Avicennia alba. Untuk jenis tegakan pohon, Di tertinggi pada jenis S
alba 0,05 indm
2
dengan RDi 38,89, Fi tertinggi pada jenis S alba 0,33 dengan RFi 40,dan Ci tertinggi pada jenis S alba 1,85
ൈ 10
-3
m
2
dengan RCi 56,86. Untuk jenis tegakan anakan, Di tertinggi pada jenis N fruticans 0,26 indm
2
dengan RDi 39,80, Fi tertinggi pada jenis R mucronata yaitu 0,50 dengan RFi 37,50, dan Ci tertinggi pada jenis S alba 4,07
ൈ 10
-4
m
2
dengan RCi 67,53. Untuk jenis tegakan semai, Di tertinggi pada jenis R mucronata 0,31 indm
2
dengan RDi 58,02 dan Fi tertinggi pada jenis R mucronata 0,50 dengan RFi 37,50.
Nilai INP tertinggi untuk pohon berasal dari jenis S alba yaitu 135,75 diikuti nilai INP dari jenis R mucronata yaitu 76,84, A alba 48,40, dan L
littorea 39,01. Nilai INP tertinggi untuk anakan berasal dari jenis S alba yaitu 99,68 diikuti N fruticans yaitu 76,91, R mucronata 62,02, dan L littorea
61,40. Nilai INP tertinggi untuk semai berasal dari jenis R mucronata yaitu 95,52 diikuti dengan INP dari jenis L littorea yaitu 45,83, N fruticans
31,17, dan 13,73 untuk X granatum dan A aureum.
Tabel 11. Hasil pengamatan lapang vegetasi mangrove pada transek 4
Indeks Nilai Penting suatu spesies memberikan gambaran mengenai pentingnya pengaruh atau peranan suatu spesies mangrove dalam suatu
komunitas. Semakin besar INP maka pengaruh atau peranan suatu spesies mangrove dalam suatu komunitas akan semakin besar. Berdasarkan tabel 7 dapat
dilihat bahwa pada Transek 1 spesies Sonneratia alba memiliki INP tertinggi pada kategori pohon yang berarti spesies ini memiliki peranan penting dalam
komunitas dan lingkungan sekitarnya. Hal ini juga berlaku pada spesies Rhizophora apiculata pada kategori anakan dan semai. Pada transek 2 yang
mendominasi dan memiliki peranan penting adalah Bruguiera gymnorrhiza pada kategori pohon dan anakan sedangkan pada kategori semai didominasi oleh
spesies Acrosticum aureum. Pada transek 3 yang memiliki peranan penting adalah mangrove dari jenis Rhizophora mucronata pada kategori pohon, anakan,dan
semai. Pada transek 4 yang memiliki peranan penting berdasarkan data INP adalah spesies Sonneratia alba pada kategori pohon dan anakan sedangkan untuk
Transek Jenis Tegakan Spesies
Di Rdi
Fi Rfi
Ci Rci
INP 4
Pohon L littorea
0.02 16.67 0.17 20.00 7.63E-05 2.35
39.01 N fruticans
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 R mucronata
0.03 27.78 0.17 20.00 9.44E-04 29.06
76.84 X granatum
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 Ac aureum
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 S alba
0.05 38.89 0.33 40.00 1.85E-03 56.86 135.75
A alba 0.02
16.67 0.17 20.00 3.81E-04 11.73 48.40
Anakan L littorea
0.22 33.67 0.17 12.50 9.18E-05 15.22
61.40 N fruticans
0.26 39.80 0.33 25.00 7.31E-05 12.11
76.91 R mucronata
0.13 19.39 0.50 37.50 3.10E-05 5.13
62.02 X granatum
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 Ac aureum
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 S alba
0.05 7.14
0.33 25.00 4.07E-04 67.53 99.68
A alba 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
Semai L littorea
0.18 33.33 0.17 12.50
45.83 N fruticans
0.03 6.17
0.33 25.00 31.17
R mucronata 0.31
58.02 0.50 37.50 95.52
X granatum 0.01
1.23 0.17 12.50
13.73 Ac aureum
0.01 1.23
0.17 12.50 13.73
S alba 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
A alba 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
kategori semai didominasi oleh spesies Rhizophora mucronata. Nilai INP mangrove yang besar bergantung pada nilai kelebatan jenis, frekuensi jenis, dan
luas penutupan jenis mangrove. Semakin besar nilai dari tiga parameter ini, maka nilai INP akan semakin besar.
Pada pengamatan dilapangan diperoleh data mengenai tingkat kerusakan mangrovedi wilayah Manggar. Pada transek 1 dampak yang ditimbukan oleh
manusia bernilai 0 yang berarti tidak ada dampak kerusakan pada wilayah mangrove pada transek 1. Pada transek 2 dampak yang ditimbulkan juga 0 yang
berarti tidak ada kerusakan yang terjadi pada wilayah tersebut. Pada transek 3 dampak kerusakan bernilai 1 yang berarti dampak ringan. Pada transek 4, plot 3,
4, 5, dan 6 memiliki dampak kerusakan bernilai 0. Pada plot 1 bernilai 1 berarti dampak ringan dan plot 2 bernilai 3 yang berarti dampak sedang. Dari semua
transek dapat diketahui bahwa tingkat kerusakan lebih tinggi di wilayah mangrove pada transek 4. Hal ini disebabkan karena wilayah mangrove berada di
pinggir jalan sehingga sangat rentan terhadap kerusakan. Dari hasil survei, pada wilayah mangrove ini ditemukan tempat pembuangan sampah, pembukaan lahan
mangrove,dan pembukaan lahan pemukiman di wilayah mangrove. Hal ini berbeda dengan mangrove pada transek 1, 2, dan 3 yang letaknya relatif jauh dari
pemukiman.
4.2 Kondisi Mangrove Belitung Timur Berdasarkan Pengolahan Citra 4.2.1 RGB Komposit Maksimum