hasil dari kegiatan agroforestri baik berupa hasil hutan kayu maupun non kayu dengan mudah dapat dipasarkan. Dalam pelaksanaan kegiatan agroforestri perlu
dilakukan secara efisiensi, dengan harapan output yang dihasilkan akan lebih maksimal, dan mendatangkan keuntungan yang lebih besar kepada para petani,
sekaligus dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi para petani agroforestri di Sanggau Kalimantan Barat. Untuk itu kegiatan pengembangan
kapasitas para petani sangat dibutuhkan, baik melalui kegiatan pembinaan, pemberdayaan, penyuluhan dan pelatihan, dimana dengan kegiatan ini kapasitas
petani akan meningkat, sekaligus dapat meningkatkan motivasi petani untuk melanjutkan program agroforestri yang sudah digagas oleh projek SFDP-PPHK.
1 .
3. Luas Lahan
Luas lahan garapan adalah luas lahan yang digunakan oleh responden dalam usahatani agroforestri dan kepemilikan lahan oleh responden berkaitan
dengan model agroforestri yang dikelola. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar dari responden menerapkan model agroforestri yang ada Pola Tembawang,
Karet, Bawas dan Lalang, hal ini dikarenakan masih tersedia luasan lahan yang dimiliki petani untuk menunjang kehidupan sehari-hari dan dalam rangka
penganekaragaman sumber pendapatan dan keberlanjutan sumber pendapatan petani. Berdasarkan sumbernya, kepemilikan lahan ini biasanya diperoleh dari
warisan turun temurun atau dengan membeli pada orang lain, dan sudah menjadi budaya dimasyarakat Suku Dayak pada saat mereka membentuk keluarga baru
mereka akan membuka wilayah baru membuka dan menebas hutan primer dan dijadikan ladang untuk sumber penghidupannya kelak.
Berdasarkan hasil penelitian yaitu melalui wawancara dengan para respondenpetani pelaku kegiatan agroforestri, baik pada pola tembawang, pola
kebun karet, pola bawas dan pola lalang diperoleh rekapitulasi distribusi responden berdasarkan kepemilihan lahan disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Rekapitulasi Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Lahan
Pola Agroforestri Kepemilikan
Lahan Ha Tembawang
Karet Bawas
Lalang Total
N N
N N
N Rendah 5
Sedang 5 - 8 Tinggi 8
3 18
9 10
60 30
3 27
10 90
3 15
12 10
50 40
4 17
9 13
57 30
13 77
30 11
64 25
Kisaran 3 - 13 Rata-rata 7,25
Data pada Tabel 9 memperlihatkan bahwa dari keempat pola agroforestri yang yang dilaksanakan di Desa Idas Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat jika
dilihat dari aspek kepemilikan lahan ternyata 65 dari total responden 120 orang memiliki luas lahan antara 5 sampai 8 hektar atau termasuk kategori sedang,
diikuti oleh kategori tinggi yaitu 25, sedangkan respondenpetani yang kepemilikan lahannya dibawah 5 hektar adalah 11. Untuk itu secara umum
kemilikan lahan para petani adalah berkisar antara 3 sampai 13 hekatar, dengan rata-rata luas kepemilikan lahan adalah 7,25 hekatar. Lahan-lahan yang dimiliki
oleh para petani ini tidak semuanya digunakan untuk lahan agroforestri, tetapi sudah termasuk lahan yang digunakan untuk kegiatan pertanian lainnya.
1.4. Pengalaman berusaha tani