Radiasi Photosynthetically Active PENDAHULUAN
                                                                                Tabel 2 Nilai efisiensi penggunaan radiasi     matahari dari berbagai penelitian Nilai e
Sumber Keterangan
1.5 g MJ
-1
Hirakoba et al.  1977 dalam Lestariningsih  2006
Hirano et al.  1998; Ochi dan Murai 2000 dalam supeni  2006
Kusumaningrum  2003 dalam Lestariningsih  2006
e konstan untuk estimasi produktivitas pertanian
Nilai e global rata-rata e ekosistem hutan di Sumatera
Barat, Riau, Jambi
1.8 g MJ
-1
Coops et al.  1998 ; June 2004 dalam Supeni  2006
Nilai e konstan yang digunakan dalam pemodelan Net Pro
0.5 g MJ
-1
ORNL DAAC dalam Supeni  2006 Lokasi semak di Oregon
0.9  g MJ
-1
ORNL DAAC dalam Supeni 2006 Lokasi hutan di Oregon
0.8 g MJ
-1
ORNL DAAC dalam Supeni 2006 Nilai e di atas tanah di Oregon
bagian barat, USA didominasi oleh  hutan berdaun jarum
1.3 g MJ-1 ORNL DAAC dalam Supeni  2006
Nilai e total di Oregon bagian barat yang didominasi oleh hutan
berdaun jarum 0.99 g MJ
-1
0.77 g MJ
-1
1.10 g MJ
-1
Ibrom et al.   2008 e  rata
– rata 16 bulan pengamatan;
e minimum saat musim kering; e maksimum saat musim hujan; di
hutan hujan Tropis  Indonesia
Tabel  2  memperlihatkan  nilai  efisiensi penggunaan  radiasi  matahari  dari  berbagai
penelitian.  Nilai  efisensi  penggunaan  radiasi matahari
dalam tabel
2 didapatkan
berdasarkan metode akumulasi biomassa yang merupakan  nisbah  antara  akumulasi  bahan
kering di atas tanah W, g  m
-2
dan intersepsi radiasi  Q
int
,  MJ  m
-2
dari  proporsi  radiasi yang  ditransmisikan  ke  permukaan  tanah
Monteith      1977  dalam  Rusmayadi  et  al. 2008.
NPP  dari  penutupan  vegetasi  pada dasarnya sebanding dengan radiasi PAR  yang
diserap  oleh  kanopi  fAPAR,  Monteith, 1972;1977 dalam Ibrom et al.  2007 . Faktor
pembandingnya  disebut  dengan  efisiensi penggunaan  PAR  untuk  NPP  e
NPP
.  e
NPP
merupakan  turunan  yang  dibentuk  dari  model fotosintesis  dari  skala  daun  C3.  Untuk
menduga e
NPP
digunakan parameter
fotosintesis  umum  dengan  nilai  LAI  untuk masing
–  masing  wilayah  kajian.  LAI diturunkan  dari  indeks  vegetasi  NDVI  hasil
penginderaan  jauh  menggunakan  persamaan linear  yang dibuat oleh Ibrahim 2001 dalam
Ibrom et al. 2007 :
LAI = 12.74 x NDVI + 1.34
                