Perubahan nilai fAPAR Cagar

Gambar 19 Distribusi nilai NDVI zona transisi Cagar Biosfer Cibodas dalam persen luas dengan threshold 0.4 Persentase luas tertinggi pada tahun 1991, 2001, dan 2006 berada pada kisaran nilai NDVI antara 0.5 – 0.6 dengan persentase luas berturut-turut sebesar 27.5, 16.8, dan 28.1. Pada tahun 2010, persentase luas terbesar berada pada kisaran nilai NDVI antara 0.3 – 0.4 dengan persentase luas sebesar 20.4. Pada gambar 19 diperlihatkan grafik NDVI berdasarkan pada persentase luas pada zona transisi. Pada zona ini perubahan luasan yang ditandai dengan perubahan grafik distribusi persentase luas terjadi. Berdasarkan nilai threshold, grafik pada zona transisi untuk kisaran nilai NDVI antara 0 – 0.4 mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan peningkatan yang terjadi pada zona penyangga. Peningkatan luas untuk kisaran nilai NDVI antara 0 – 0.4 pada zona transisi bahkan melebihi persentase luas untuk kisaran NDVI 0.4 – 1 pada tahun 2010. Pada tahun 2001 persentase luas yang dimiliki kisaran nilai NDVI 0 – 0.4 sama dengan persentase luas pada kisaran nilai NDVI 0.4 – 1. Pada tahun kajian lain yakni tahun 1991 dan 2006, peningkatan persentase luas untuk kisaran nilai NDVI 0 – 0.4 juga terjadi, namun tidak setinggi pada tahun 2001 dan 2010. Perubahan luasan untuk setiap kisaran nilai NDVI di zona transisi ini menandakan bahwa pada zona ini terjadi perubahan kondisi vegetasi yang cukup besar jika dibandingkan dengan kondisi vegetasi pada zona inti. Berdasarkan hasil klasifikasi lahan yang telah dilakukan, luas vegetasi hutan di zona transisi buka lagi yang dominan seperti yang terjadi pada dua zona lainnya. Selain karena faktor luas vegetasi hutan yang berkurang, faktor dari luasan lahan terbangun yang berada di zona transisi yang lebih besar dibandingkan dengan luas tutupan lahan yang sama di zona cagar biosfer lain membuat luas untuk kisaran nilai NDVI 0.4 – 1 menjadi lebih kecil.

4.4. Fraction of Photosynthetically Active

Radiation fAPAR fAPAR merupakan salah satu komponen penting dalam pendugaan NPP. Nilai fAPAR menggambarkan aktivitas fotosintesis yang dilakukan oleh kanopi vegetasi. Nilai fAPAR didapatkan dari hasil turunan nilai NDVI. Hubungan antara fPAR dan NDVI didapatkan dari persamaan Ochi dan Shibasaki 1999. Persamaan ini dimasukkan ke dalam pengolahan fAPAR menggunakan software ERDAS IMAGINE 9.1 sebagai formula fAPAR dengan input data NDVI. Hasil pendugaan nilai fAPAR pada penelitian ini juga berupa kisaran nilai fAPAR berdasarkan luasan Cagar Biosfer Cibodas.

4.4.1. Perubahan nilai fAPAR Cagar

Biosfer Cibodas Tahun 1991 - 2010 Pendugaan nilai fAPAR hasil dari pengolahan data pada penelitian ini ditunjukkan oleh Tabel 8. Pada tabel tersebut diperlihatkan persentase luas dari kisaran nilai fAPAR yang mengikuti kisaran nilai NDVI. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan kisaran nilai fAPAR antara 0 – 0.99. Keberadaan nilai fAPAR yang kurang dari nol menunjukkan bahwa pada luasan tersebut tidak terjadi proses fotosintesis oleh kanopi vegetasi. Persentase luas terbesar pada tahun 1991, 2001, dan 2006 terjadi pada kisaran nilai fAPAR 0.5 – 0.6 dengan persentase berturut – turut sebesar 29.4, 18.7, dan 30.8. Pada tahun 2010 nilai fAPAR terbesar berada di kisaran nilai 0.3 – 0.4 dengan persentase sebesar 23.1. Kisaran nilai fAPAR antara 0.1 – 0.2 memiliki persentase luas antara 5.6 hingga 10.4. Kisaran nilai fAPAR ini mengindikasikan proses fotosintesis kanopi yang terjadi pada daerah bervegetasi jarang seperti di daerah terbangun. Persentase luas tertinggi untuk kisaran nilai fAPAR ini terjadi pada tahun 2010 dengan persentase luas berturut-turut sebesar 10.4 Pola yang terbentuk dari persentase luas untuk kisaran 0.1 – 0.2 ini mengikuti pola NDVI untuk kisaran nilai yang sama. Hal ini berarti kondisi vegetasi di suatu daerah akan mempengaruhi proses fotosintesis kanopi vegetasi itu sendiri. Kisaran nilai fAPAR antara 0.2 – 0.3 memiliki persentase luas antara 8.2 hingga 15.9. Persentase tertinggi terjadi pada tahun 2010 dan persentase terendah terjadi pada tahun 2006. Seperti halnya NDVI, kisaran nilai fAPAR sebesar ini biasanya mengindikasikan proses fotosintesis kanopi yang terjadi pada vegetasi tanaman pertanian. Kisaran nilai fAPAR 0.3 – 0.4 memiliki persentase luas antara 13.8 sampai 22.3. Persentase tertinggi terjadi pada tahun 2010 dan yang terendah terjadi pada tahun 2001. Kisaran nilai fAPAR ini menunjukkan proses fotosintesis kanopi untuk tanaman pertanian lahan kering seperti ladang. Kisaran nilai fAPAR antara 0.4 – 0.5 memiliki persentase luas antara 18.3 sampai 26.7. Persentase tertinggi berada pada tahun 1991, sedangkan persentase terendah berada pada tahun 2001. Kisaran nilai fAPAR ini menggambarkan proses fotosintesis pada kanopi tanamantumbuhan yang cukup rapat Tabel 8 Nilai fAPAR berdasarkan luas Cagar Biosfer Cibodas tahun 1991 - 2010 Tahun fAPAR – 0.1 0.1 – 0.2 0.2 – 0.3 0.3 – 0.4 0.4 – 0.5 0.5 – 0.6 0.6 - 1 1991 ha 1,539.9 4,540.1 7,984.1 12,739.9 20,704.7 22,835.6 6,686.1 2.0 5.8 10.3 16.4 26.7 29.4 8.6 2001 ha 4,700.9 6,425.4 7,765.0 10,752.1 14,231.4 14,505.7 6,121.1 6.1 8.3 10.0 13.8 18.3 18.7 7.9 2006 ha 2,115.7 4,334.7 6,376.3 10,822.7 16,686.2 23,894.5 12,748.5 2.7 5.6 8.2 13.9 21.5 30.8 16.4 2010 ha 7,426.0 8,055.6 12,347.2 17,292.0 17,900.5 6,090.2 152.0 9.6 10.4 15.9 22.3 23.1 7.8 0.2 Gambar 20 Distribusi nilai fAPAR Cagar Biosfer Cibodas dalam persen luas dengan threshold 0.4 Kisaran nilai fAPAR 0.5 – 0.6 memiliki persentase luas antara 7.8 sampai 30.8. persentase luas terbesar terjadi pada tahun 2006 dan yang terendah terjadi pada tahun 2010. Penurunan persentase luas tinggi ke rendah pada kisaran nilai fAPAR ini mengindikasikan terjadinya perubahan lahan hutan menjadi lahan non hutan. Kisaran nilai fAPAR terakhir yakni 0.6 – 1. Kisaran nilai fAPAR 0.6 – 1 memiliki persentase luas antara 0.2 yang terjadi pada tahun 2010 hingga 16.4 yang terjadi pada tahun 2006. Persentase luas yang tinggi pada tahun 2006 mengindikasikan terjadinya pertumbuhan tanaman muda karena proses rehabilitasi.

4.4.2. Perubahan