4.3. Normalized  Diferrence  Vegetation
Index NDVI Pengolahan
data NDVI
dilakukan dengan  menggunakan  software  ERDAS
IMAGINE  9.1.  data  citra  yang  digunakan dalam pengolahan data adalah data citra yang
sama  yang  dipakai  dalam  pengolahan klasifikasi lahan Cagar Biosfer Cibodas yakni
data  citra  pathrow  12265  tahun  1991,  2001, 2006,  dan  2010.  Hasil  dari  pengolahan  data
NDVI  memberikan  kisaran  nilai  NDVI  pada data  citra  yang  telah  diolah  berdasarkan
persentase luas dari Cagar Biosfer Cibodas.
Kisaran  nilai  NDVI  pada  penelitian  ini memiliki  nilai  antara  0
–  0.99.  Kisaran  ini menunjukkan  kondisi  dari  vegetasi  yang
berada  pada  Cagar  Biosfer  Cibodas.  Kondisi vegetasi yang baik akan memiliki kisaran nilai
NDVI yang
tinggi. Berdasarkan
hasil pengolahan  data  NDVI  pada  penelitian  ini,
kisaran  nilai  NDVI  antara  0 –  0.1  sebagian
besar merupakan awan, bayangan awan, lahan terbangun,  juga  sebagian  badan  air.  Kisaran
nilai  NDVI  antara  0.1 –  0.2  menggambarkan
kondisi  vegetasi  disekitar  lahan  terbangun. Kisaran  nilai  NDVI  antara  0.2
–  0.3 menggambarkan  kondisi  vegetasi  pada  lahan
pertanian  seperti  sawah    dan  kisaran  nilai NDVI  antara  0.3
–  0.4  menggambarkan kondisi  vegetasi  pada  pertanian  lahan  kering
seperti ladang.   Kisaran NDVI antara 0.4 – 1
menggambarkan kondisi
vegetasi yang
memiliki  kerapatan  yang  cukup  tinggi  hingga menggambarkan kondisi vegetasi hutan.
4.3.1. Perubahan  nilai  NDVI  Cagar
Biosfer  Cibodas  Tahun  1991  - 2010
Pengolahan data NDVI di Cagar Biosfer Cibodas  selama  tahun  1991,  2001,  2006,  dan
2010  memberikan  kisaran  nilai  NDVI  antara – 0.99. Selain kisaran nilai NDVI tersebut,
didapati  juga  nilai  NDVI  yang  kurang  dari nol.  Kisaran  nilai  NDVI  dibuat  untuk
mendapatkan  luasan  setiap  kisaran  nilai NDVI.  Luas  setiap  kisaran  nilai  NDVI
disajikan dalam Tabel 4.
Pada  tahun  1991,  2001,  dan  2006 persentase  luas  terbesar  berada  pada  kisaran
0.5 –  0.6  dengan  persentase  luas  berturut  –
turut sebesar  34, 21, dan 30. Pada tahun 2010  nilai  NDVI  terbesar  berada  di  kisaran
nilai 0.4 – 0.5 dengan persentase sebesar 26.
Kisaran  nilai  NDVI    0.1 – 0.2 memiliki
flukstuasi persentase  luas antara 3.4 sampai 7.9.  Persentase  luas  terbesar  terjadi  pada
tahun  2010.  Kisaran  dari  nilai  NDVI  ini mengindikasikan
kondisi vegetasi
yang rendah.  Daerah  semacam  ini  bisa  berupa
kondisi vegetasi
di daerah
terbangun. Berdasarkan  hasil  klasifikasi  lahan,  pada
tahun  2010  luas  lahan  terbangun  merupakan luas  terbesar  terutama  di  zona  transisi.
Kondisi  seperti  ini  akan  menurunkan  kualitas vegetasi  pada  tahun  2010,  sehingga  nilai
NDVI pada tahun ini menurun.
Kisaran  nilai  NDVI  0.2 –  0.3  memiliki
flukstuasi  persentase  luas    antara  6.7 sampai  dengan  12.6.  Persentase  luas
terbesar  terjadi  pada  tahun  2010  dan  yang terendah pada tahun 2006. Kisaran nilai NDVI
0.2
–  0.3  mengindikasikan    kondisi  vegetasi yang  rendah  pada  lahan  pertanian  seperti
sawah. Kisaran  nilai  NDVI  0.3
–  0.4  memiliki flukstuasi  persentase  luas  antara  11.5
sampai  20.  Persentase  terbesar  terjadi  pada tahun  2010  dan  yang  terendah  terjadi  pada
tahun  2006.  Kisaran  nilai  NDVI  sebesar  ini mengindikasikan
kondisi vegetasi
pada tanaman  pertanian  lahan  kering    seperti
ladang.    Luas  ladang  pada  tahun  2010 berdasarkan  hasil  pengolahan  tutupan  lahan
Cagar Biosfer
Cibodas paling
tinggi dibandingkan  dengan  tahun  kajian  lain,
sehingga  persentase  luas  pada  kisaran  nilai tersebut  pada  tahun  ini  pun  menjadi  yang
terbesar. Dan kemudian pada tahun 2006 luas ladang  berkurang  karena  adanya  usaha
rehabilitasi  lahan  olah  Balai  Besar  Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pada tahun
2004.
Kisaran  nilai  NDVI  0.4 –  0.5  memiliki
flukstuasi  persentase  luas  antara  17.7 sampai  26.1.  Persentase  tertinggi  berada
pada  tahun  2010  dan  yang  terendah  terjadi pada  tahun  2001.  Peningkatan  luas  ladang
pada  tahun  2010  membuat  persentase  luas untuk  kisaran  nilai  NDVI  ini  menjadi  lebih
rendah  dibandingkan  dengan  tahun  kajian lain.
Kisaran  nilai  NDVI  kelima  yakni  0.5 –
0.6  memiliki  flukstuasi  persentase  luas antara  16.8  hingga  34.4.  Persentase  luas
terbesar  terjadi  pada  tahun  1991  dan  yang terendah  terjadi  pada  tahun  2010.  Selain  di
tahun  1991,  persentase  luas  pada  tahun  2006 juga  tinggi,  hal  ini  dipengaruhi  oleh  adanya
peningkatan
luas semakbelukar
berupa tanamantumbuhan
muda yang
mengindikasikan  kondisi  vegetasi  di  tahun 2006  cukup  baik  dan  usaha  rehabilitasi  lahan
yang dilakukan sejak 2004 berhasil dilakukan.
Tabel  4 Nilai NDVI Berdasarkan Luas Cagar Biosfer Cibodas Tahun 1991 - 2010 Tahun
NDVI – 0.1
0.1 – 0.2
0.2 – 0.3
0.3 – 0.4
0.4 – 0.5
0.5 – 0.6
0.6 - 1 1991 ha
498.4 2,642.7
6,012.6 10,845.3
17,414.2 26,690.4
13,222.1 0.6
3.4 7.7
14.0 22.4
34.4 17.0
2001 ha 4,377.9
5,509.6 7,086.0
9,773.0 13,764.0
16,472.8 10,433.9
5.6 7.1
9.1 12.6
17.7 21.2
13.4 2006 ha
881.2 3130.1
5,173.7 8,926.6
14,457.9 23,584.7
21,344.8 1.1
4.0 6.7
11.5 18.6
30.4 27.5
2010 ha 3,861.6
6,112.8 9,753.6
15,504.1 20,196.5
13,009.8 1,660.8
5.0 7.9
12.6 20.0
26.0 16.8
2.1
Gambar  16  Distribusi nilai NDVI  Cagar Biosfer Cibodas dalam persen luas dengan threshold  0.4 Kisaran  nilai  NDVI  terakhir  yakni  0.6
– 0.9  memiliki  persentase  luas  antara  2.4
hingga  27.5.  Persentase  terbesar  berada pada  tahun  2006  dan  yang  terendah  pada
tahun  2010.  Secara  garis  besar  kondisi vegetasi  pada  kisaran  nilai  NDVI  ini  sama
dengan  kondisi  vegetasi  pada  kisaran    nilai NDVI  0.4
–  0.5  dan  0.5  –  0.6.  Rendahnya nilai  NDVI  pada  tahun  2010  lebih  banyak
disebabkan  oleh  konversi  lahan  vegetasi menjadi lahan non vegetasi.
4.3.2. Perubahan  NDVI  Berdasarkan