Dalam organisasi sektor publik, melalui anggaran dapat dilihat komitmen pengelola dalam melaksanakan program-program yang telah
dijanjikan.
e. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi Melalui dokumen anggaran yang komprehensif sebuah bagian atau unit
kerja atau departemen yang merupakan suborganisasi dapat mengetahui yang harus dilakukan dan juga apa yang akan dilakukan oleh
bagianunit kerja lainnya.
f. Anggaran sebagai alat penilai kinerja Anggaran adalah suatu ukuran yang bisa menjadi patokan apakah suatu
bagianunit kerja telah memenuhi target baik berupa terlaksananya aktifitas maupun terpenuhinya efisiensi biaya.
2.1.2. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
2.1.2.1. Pengertian Partisipasi Penyusunan Anggaran
Menurut Robbins 2002:179 “partisipasi merupakan suatu konsep dimana bawahan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan
sampai tingkat tertentu bersama atasannya”. Partisipasi anggaran merupakan proses dimana individu-individu terlibat langsung di
dalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan target anggaran yang kinerjanya akan dievaluasi dan kemungkinan akan dihargai atas
dasar pencapaian target anggaran mereka Brownell dalam Sinaga, 2009.
Anthony dan Govindarajan 2005:93 menyatakan bahwa partisipasi anggaran memiliki dua keunggulan yaitu :
a. tujuan anggaran akan dapat lebih mudah diterima apabila anggaran tersebut berada dibawah pengawasan manajer.
b. penganggaran partisipasi menghasilkan pertukaran informasi yang efektif antara pembuat anggaran dan pelaksana anggaran yang dekat
dengan produk dan pasar.
Disamping keunggulan yang melekat pada partisipasi, tentu saja terdapat keterbatasan. Menurut Hansen dan Mowen 2000:362 ada 3
masalah yang menjadi kelemahan dalam partisipasi penganggaran antara lain :
a. pembuatan standar yang terlalu tinggi atau rendah. b. slack anggaran, adalah perbedaan antara jumlah sumber daya yang
sebenarnya diperlukan untuk menyelesaikan tugas secara efisien dengan jumlah yang diajukan oleh manajer yang bersangkutan untuk
mengerjakan tugas yang sama.
c. partisipasi semu, yang mempunyai arti bahwa perusahaan menggunakan partisipasi penganggaran padahal sebenarnya tidak.
Dalam hal ini bawahan terpaksa menyatakan persetujuan terhadap keputusan yang akan diterapkan karena perusahaan membutuhkan
persetujuan mereka.
2.1.2.2. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Pemerintah
Partisipasi dalam penyusunan anggaran akan menimbulkan inisiatif bagi mereka untuk menyumbangkan ide dan informasi serta
meningkatkan kebersamaan, sehingga kerjasama diantara anggota dalam mencapai tujuan juga akan meningkat. Para bawahan yang merasa
aspirasinya dihargai dan mempunyai pengaruh pada anggaran yang disusun akan lebih mempunyai tanggung jawab dan konsekuensi moral
untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan yang ditargetkan dalam anggaran Soepomo, 1998. Hal ini menunjukkan bahwa individu yang
dilibatkan dalam penyusunan anggaran akan lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dibandingkan dengan individu yang tidak
dilibatkan dalam penyusunan anggaran.
2.1.3. Komitmen Organisasi