3.2.7.3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan Jarque-Bera test J-B test
untuk melihat apakah data terdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan hasil residual dan chi-square probability distribution, hipotesis yang akan diuji
adalah: H
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H
1
: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Kriteria pengujian adalah:
1. Bila nilai JB hitung nilai X
2
tabel, maka H yang menyatakan residual, ut
adalah berdistribusi normal ditolak. 2.
Bila nilai JB hitung nilai X
2
tabel, maka H yang menyatakan residual, ut
adalah berdistribusi normal diterima.
3.3. Definisi Operasional
Untuk memahami secara jelas variabel-variabel yang dituliskan dalam Tabel 3.1, maka definisi operasional variabel-variabel tersebut adalah:
1. Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian GDPP
Variabel ini diperoleh dari Gross Domestic Product GDP riil di sektor pertanian dengan menggunakan tingkat harga konstan tahun dasar 2000 yang
dinyatakan dalam US. GDP pertanian merupakan penjumlahan total terhadap barang-barang dan jasa akhir pada sektor pertanian yang mencakup
pertanian dalam arti sempit yaitu pertanian rakyat, kehutanan, perkebunan, perikanan, dan peternakan.
2. Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Industri GDPI
Variabel ini diperoleh dari Gross Domestic Product GDP riil di sektor industri dengan menggunakan tingkat harga konstan tahun dasar 2000 yang
dinyatakan dalam US. GDP industri merupakan penjumlahan total terhadap barang-barang dan jasa akhir pada sektor industri yang mencakup
manufaktur, pertambangan, konstruksi, listrik, air, dan gas. 3.
Emisi Karbondioksida CO
2
Variabel ini diperoleh dari emisi karbondioksida CO
2
yang dinyatakan dalam kilotonne. Karbondioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena
ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat. Karbondioksida dihasilkan oleh semua makhluk hidup pada proses respirasi dan digunakan oleh
tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbondioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbondioksida juga
dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbondioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya
seperti pada mata air panas. 4.
Emisi Metana CH
4
Variabel ini diperoleh dari emisi metana CH
4
yang dinyatakan dalam kilotonne. Metana merupakan komponen utama gas alam yang termasuk gas
rumah kaca. Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan
selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat
pembuangan sampah landfill, bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan.
5. Emisi Nitrogen Oksida N
2
O Variabel ini diperoleh dari emisi nitrogen oksida N
2
O yang dinyatakan dalam kilotonne. Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat.
Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrogen oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari
karbondioksida. Nitrogen Oksida N
2
O dapat dihasilkan melalui penggunaan pupuk pada pertanian dan dari industri nilon dan asam nitrat serta
pembakaran bahan bakar pada mesin pembakaran internal.
IV. GAMBARAN UMUM 4.1.
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode 1980-2008
Berdasarkan Gambar 4.1, periode 1980 hingga 2008 perkembangan GDP pertanian negara-negara berkembang dalam sampel cenderung mengalami
peningkatan terutama Cina dan India. Pada tahun 1980 GDP pertanian Cina sebesar 68,23 miliar US dan pada tahun 2008 GDP pertanian Cina sebesar 251,2
miliar US sehingga telah terjadi peningkatan pertumbuhan sektor pertanian sebesar 368,16 persen. Pada tahun 1980 GDP pertanian India sebesar 53,78 miliar
US dan pada tahun 2008 GDP pertanian India sebesar 123,3 miliar US sehingga telah terjadi peningkatan pertumbuhan sektor pertanian sebesar 229,28 persen.
5E+10 1E+11
1.5E+11 2E+11
2.5E+11 3E+11
GDP Riil
Pertanian US
Tahun
Indonesia Thailand
Cina India
Brasil Argentina
Meksiko Mesir
Afrika Selatan
Turki Sumber: World Development Indicator, diolah
Gambar 4.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang, 1980-2008
Sedangkan untuk Indonesia dan Thailand pada tahun 1998 mengalami penurunan GDP pertanian akibat krisis moneter yang dialami kedua negara. Pada
tahun 1997 GDP pertanian Indonesia sebesar 25,07 miliar US dan pada tahun