Profil BAZNAS GAMBARAN UMUM BAZNAS

39

BAB III GAMBARAN UMUM BAZNAS

A. Profil BAZNAS

1 Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS merupakan badan resmi dan satu- satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infak dan sedekah ZIS pada tingkat nasional. Lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat semakin mengukuhkan peran BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Dalam Undang-Undang tersebut, BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama. Dengan demikian, BAZNAS bersama Pemerintah bertanggung jawab untuk mengawal pengelolaan zakat yang berdasarkan syariat Islam, amanah, kemanfaat- an, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas. 1. Tugas dan fungsi BAZNAS BAZNAS menjalankan empat fungsi, yaitu: a. Perencanaan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat b. Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat c. Pengendalian pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat; dan 1 Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS , “Profil Badan Amil Zakat Nasional”, di akses pada tanggal 21 September 2013, dari http:www.baznas.or.idberita-artikelprofil d. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat 2. Kewenangan BAZNAS Untuk terlaksananya tugas dan fungsi, maka BAZNAS memiliki kewenangan: a. Menghimpun, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat b. Memberikan rekomendasi dalam pembentukan BAZNAS Provinsi, BAZNAS KabupatenKota dan LAZ c. Meminta laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS Provinsi dan LAZ. 3. Visi dan Misi BAZNAS Sebagai lembaga yang memiliki sertifikasi ISO 9001:2008, BAZNAS telah menetapkan Visi dan Misi sebagai berikut: Visi: “Menjadi Badan Zakat Nasional yag Amanah, Transparan dan Profesional,” Misi : a. Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat melalui amil zakat b. Meningkatkan penghimpunan dan pendayagunaan zakat nasional sesuai dengan ketentuan syariah dan prinsip manajamen modern c. Menumbuh kembangkan pengelola amil zakat yang amanah, transparan, professional dan terintegrasi d. Mewujudkan pusat data zakat nasional e. Memaksimalkan peran zakat dalam menanggulangi kemiskinan di Indonesia melalui sinergi dan koordinasi dengan lembaga terkait 4. Struktur Pengurus BAZNAS Gambar 1 Pengurus BAZNAS periode 2008-2011 yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden No.27 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Susunan Keanggotaan BAZNAS, yang seharusnya berakhir pada tanggal 7 November 2011, telah diperpanjang masa kepengurusannya dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2012 tanggal 24 Januari tentang Perpanjangan Sementara Masa Bakti Keanggotaan BAZNAS periode 2008-2011. Perpanjangan diberikan sampai dengan terbentuknya keanggotaan BAZNAS sesuai UU Nomor 2011. Dengan demikian, pengurus BAZNAS tetap berjumlah 33 orang yang terdiri atas Badan pelaksana 19 orang, Dewan Pertimbangan 7 orang , dan Komisi Pengawas 7 orang. Tabel 1 Susunan Kepengurusan BAZNAS No Nama Jabatan 1 Prof. Dr.KH.Didin Hafidhuddin, M.Sc Ketua Umum 2 Laksda Purn H. Husein Ibrahim, MBA Ketua Bidang Program 3 dr. H. Naharus Surur. M. Ked. Ketua Bidang Jaringan 4 drh. Emmy Hamidiyah, M.Si Sekretaris Umum 5 M. Fuad Nasar. S.sos Wakil Sekretaris 6 Hj. Isye S. Latief Bendahara Umum 7 Teten Kustiawan, SE, Ak Wakil Bendahara 8 Dr. Siti Chalimah Fajriyah, SE., Akt., MM Divisi Pengumpulan 9 Bakhtiar Rakhman, SE Divisi Pengumpulan 10 Drs. H. Mohammad Siddik Kertapati, MA Divisi Pengumpulan 11 Drs. H. Abd Rahman Anwar Divisi Pendistribusian 12 Abdullah Hasyim, MA, MBA Divisi Pendistribusian 13 Drs. Syahrullah Iskandar, MA Divisi Pendistribusian 14 Taufik Hidayat, M. Ec Divisi Pendayagunaan 15 L.I.A Muzaffar Daud Divisi Pendayagunaan 16 Drs. Mas‟ud Halimi, MA Divisi Pendayagunaan 17 Dr. Setiawan Budi Utomo, Lc Divisi Pengembangan 18 Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf Divisi Pengembangan 19 Dra. Hj. Elvi Hudriyah, MA Divisi Pengembangan 20 H. Muchtar Zarkasyi, SH Ketua Dewan Pertimbangan 21 Prof. Dr. Nasrun Haroen, MA Sekretaris Dewan Pertimbangan 22 Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA Anggota Dewan Pertimbangan 23 Drs. H. Djamal Doa Alm Anggota Dewan Pertimbangan 24 Prof. Dr. Hj. Huzaemah T Yanggo, MA Anggota Dewan Pertimbangan 25 Drs. H. Mubarok Anggota Dewan Pertimbangan 26 Drs. H. Amidhan Anggota Dewan Pertimbangan 27 Drs. H. Achmad Subianto, MBA Ketua Komisi Pengawas 28 Drs. H. Tulus Sekretaris Komisi Pengawas 29 Drs. H. Mundzir Suparta, MA Anggota Komisi Pengawas 30 Drs. H. Basri Barmanda, M.BA Anggota Komisi Pengawas 31 Prof. Dr. H. Artani Hasbi Anggota Komisi Pengawas 32 Drs. KH. Masrur Ainin Najih Anggota Komisi Pengawas 33 H. Iskandar Zulkarnain, SE Anggota Komisi Pengawas Berikut adalah tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh pengurus BAZNAS menurut Keputusan Presiden No.8 tahun 2001 : a. Bagian kedua Badan Pelaksana 1 Pada pasal 6 Badan Pelaksana mempunyai tugas menyelenggarakan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat sesuai dengan ketentuan agama dan tugas lain berkenaan dengan pengelolaan zakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2 Pasal 7 dalam melaksanakan tugasnya, Badan Pelaksana memperhati- kan pertimbangan yang disampaikan oleh Dewan Pertimbangan. 3 Pasal 8 hasil pelaksanaan tugas Badan Pelaksana setiap 1 satu tahun dilaporkan kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat, termasuk laporan hasil pengawasan dan Komisi Pengawas. 4 Pasal 9 dalam menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 13. Badan Pelaksana dapat meminta pertimbangan dan berkoordinasi dengan Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawas. b. Bagian ketiga Dewan Pertimbangan Pasal 10 Dewan Pertimbangan mempunyai tugas memberikan pertimbangan berkenaan dengan pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayaguna- an zakat kepada Badan Pelaksana. c. Bagian Keempat Komisi Pengawas Pasal 11 Komisi Pengawas mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan atas pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat oleh Badan Pelaksana. Sedangkan Keputusan Menteri Agama No. 373 tahun 2003 tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat : a. Bagian kedua tugas, wewenang dan tanggung jawab pasal 9 1 Badan Pelaksana Amil Zakat Nasional bertugas: a Menyelenggarakan tugas administrative dan teknis pengumpulan, pendistribusian dan pendaygunaan zakat. b Mengumpulkan dan mengolah data yang diperlukan untuk penyusunan rencana pengelolaan zakat c Menyelenggarakan tugas penelitian, pengembangan, komunikasi, informasi dan edukasi pengeloaan zakat d Membentuk dan mengukuhkan Unit Pengumpul Zakat sesuai wilayah operasional 2 Dewan pertimbangan Badan Amil Zakat Nasional bertugas memberikan pertimbangan kepada Badan Pelaksana baik diminta maupun tidak dalam pelaksanaan tugas organisasi 3 Komisi Pengawas Badan Amil Zakat Nasional bertugas : a Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelakanaan tugas Badan Pelaksana dalam pengelolaan zakat b Menunjuk akuntan publik untuk melakukan audit pengelolaan keuangan zakat b. Bagian Ketiga Tata Kerja 1 Pasal 16 setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Badan Amil Zakat bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan, memberi bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan masing- masing 2 Pasal 17 setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Badan Amil Zakat wajib mengikuti dan mematuhi ketentuan serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya 3 Pasal 18 setiap divisi bidang seksi urusan Badan Amil Zakat menyampaikan laporan kepada ketua Badan Amil Zakat melalui sekretaris, dan sekretaris menampung laporan-laporan tersebut serta menyusun laporan berkala Badan Amil Zakat 4 Pasal 19 setiap laporan yang diterima oleh pimpinan Badan Amil Zakat wajib diolah dan digunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan arahan kepada bawahan 5 Pasal 20 dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi Badan Amil Zakat dibantu oleh kepala satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala.

B. Program Pemberdayaan BAZNAS