menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2004:6.
I.5.1 Komunikasi
Istilah komunikasi semula hanya merupakan suatu fenomena sosial. Tetapi kemudian berubah menjadi ilmu yang secara akademik berdisiplin mandiri, yang
dewasa ini dianggap amat penting sehubungan dengan dampak sosial yang menjadi kendalan bagi permasalahan umat manusia akibat perkembangan
teknologi. Menurut Effendy 2005:3 istilah komunikasi dalam bahasa Latinnya
disebut dengan communis yang berarti sama atau sama maknanya atau pengertian bersama dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap, perilaku, penerima dan
melaksanakan apa yang diinginkan komunikator. Menurut Effendy 2005:3 komunikasi adalah proses penyampaian suatu
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik secara langsung melalui lisan atau
tidak langsung melalui media. Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui
bagaimana efek komunikasi terhadap seseorang, yaitu kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang
kita kehendaki.
I.5.2. Komunikasi Massa
Dalam setiap peristiwa komunikasi, meliputi lima unsur di dalamnya, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek Effendy, 2006:10. Dalam buku
Ardianto 2004:7, Rakhmat merangkum definisi-definisi komunikasi massa,
Universitas Sumatera Utara
komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak tersebar, heterogen, anonim, melalui media cetak maupun
elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
media cetak dan elektronik. Ada beberapa bentuk komunikasi massa antara lain: televisi, radio, majalah, Koran, buku, dan film Nuruddin, 2003:2
Menurut McQuail 1994:33, komunikasi massa juga dapat dikenali dari karakter yang dimiliki, yaitu:
1. Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang melainkan organisasi formal,
dan pengiriman seringkali merupakan komunikator atau orang yang professional.
2. Pesannya tidak unik dan beraneka ragam serta dapat diperkirakan. Pesan
tersebut seringkali diproses, distandarisasi, dan selalu diperbanyak sehingga merupakan suatu produk yang mengandung nilai kegunaan.
3. Hubungan antara pengirim dan penerima pesan biasanya bersifat satu arah dan
jarang bersifat interaktif, impersonal, dan pengirim biasanya tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang terjadi pada para individu dan pesan
yang diperjualbelikan dengan uang atau ditukar dengan perhatian tertentu.
I.5.3. Media Massa
Media massa adalah media komunikasi yang mampu menimbulkan keserampakan, dalam arti khalayak dalam jumlah yang relatif sangat banyak serta
memperhatikan pesan yang dikomunikasikan melalui media tersebut, misalnya surat kabar, radio, televisi siaran dan film treatikal yang ditayangkan digedung
bioskop Kuswandi, 1996: 15 Media massa memiliki lima fungsi yakni, menyiarkan informasi yang
dibutuhkan masyarakat, mendidik dengan menyajikan informasi-informasi yang dapat menambah pengetahuan, menghubur dengan menyajikan tayangan yang
dapat menghibur khalayak, dan membujuk atau mempersuasi khalayak untuk melakukan suatu tindakan serta sebagai media advertisingiklan. Kuswandi,
1996: 17.
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu, Robert K. Avery, 1980 Wahyudi, 1986: 45 berpendapat bahwa individu dalam menerima pesab-pesan dari media massa apakah itu
berbentuk berita, pendidikan, hiburan ataupun iklan akan memberikan reaksi terhadap pesan-pesan itu, berupa:
a. Selective Attention, masing-masing individu hanya akan memilih program
atau berita yang menarik minatnya. b.
Selective Perception, individu akan menafsirkan sendiri pesan-pesan yang diterimanya melalui media massa.
c. Selective Retention, individu hanya akan mengingat hal-hal yang ingin dia
ingat.
I.5.4 Televisi