manusia atau kejadian-kejadian tertentu. Sikap merupakan suatu keadaan yang memungkinkan timbulnya suatu perbuatan atau tingkah laku.
Adapun yang dimaksud dengan perubahan sikap adalah perubahan internal pada diri seseorang yang diorganisir dalam bentuk prinsip, sebagai hasil
evaluasi yang dilakukannya terhadap suatu objek baik yang terdapat di dalam maupun di luar dirinya. Dalam banyak hal, terutama yang berkaitan dengan
dengan kepercayaan atau ideologi, orang bisa berubah sikap karena melihat bahwa apa yang tadinya dipercaya tidak benar. Karena itu ia berubah sikap untuk
mengganti dengan kepercayaan yang lain Cangara, 2006: 148.
II.6.2. Komponen Sikap
Komponen-komponen sikap menurut Mann dalam Syaifuddin, 1969: 24 antara lain adalah sebagai berikut :
a. Komponen kognitif
Yaitu pengetahuan, persepsi, kepercayaan, dan kerangka berfikir yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif ini
dapat disamakan dengan pandangan opini, terutama bila menyangkut masalah atau problem yang kontroversial.
b. Komponen afektif
Merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi seperti perhatian, rasa senang, dan rasa puas. Aspek
emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-
pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang.
Universitas Sumatera Utara
c. Komponen konatifperilaku
Yaitu berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau untuk bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.
II.6.3. Ciri-ciri Sikap
Ciri-ciri sikap menurut Soetarno 1989: 42 adalah sebagai berikut : 1
Sikap tidak dibawa seseorang sejak dia lahir, melainkan dibentuk sepanjang perkembangannya.
2 Sikap dapat berubah-ubah, oleh karena itu sikap dapat dipelajari.
3 Sikap tidak dapat berdiri sendiri, melainkan selalu berkaitan dengan
suatu objek. 4
Objek suatu sikap dapat tunggal atau jamak. Contoh: Hitler membenci seluruh orang Yahudi objek jamak, seorang anak membenci ayahnya
objek tunggal. 5
Sikap mengandung motivasi dan perasaan. Pengetahuan mengenai suatu objek tanpa disertai dengan motivasi belum berarti sikap. Orang
yang tahu bahwa kebersihan rumah sangat bermanfaat bagi kesehatan belum berarti bahwa dia memiliki sikap tertentu terhadap kebersihan.
Kalau orang tersebut tergerak untuk hidup dalam rumah yang bersih, baru dia memiliki sikap.
II.6.4. Fungsi Sikap
Fungsi sikap menurut Katz dalam Dayaksini, 2003: 97 antara lain adalah :
1 Utilitarium Function, yaitu sikap memungkinkan seseorang untuk
memperoleh atau memaksimalkan ganjaran reward atau persetujuan
Universitas Sumatera Utara
dan meminimalkan hukuman. Dengan kata lain, sikap dapat berfungsi sebagai penyesuaian sosial, misalnya seseorang dapat memperbaiki
ekspresi dari sikapnya terhadap suatu objek tertentu untuk mendapatkan persetujuan atau dukungan.
2 Knowlegde Function, yaitu sikap membantu dalam memahami
lingkungan sebagai skema untuk melengkapi ringkasan evaluasi tentang objek dan kelompok objek, atau segala sesuatu yang dijumpai
di dunia ini. 3
Value-expressive Function, yaitu sikap melindungi diri, menutupi kesalahan, dans ebagainya dalam rangka mempertahankan diri. Sikap
ini mencerminkan kepribadian individu penyelesaian secara tuntas, sehingga individu berusaha mempertahankan dirinya secara tidak
wajar karena iya merasa takut kehilangan statusnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode yang berusaha untuk meneliti sejauhmana variasi pada
suatu variabel berhubungan dengan variasi-variasi pada variabel lain. Rakhmat, 2004:27.
Dengan metode korelasional, kita bukan hanya menghimpun data dan menyusun secara sistematis, tetapi juga meneliti hubungan diantara variabel-
variabel. III.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik FISIP USU di Jl. A. Sofyan No. 1 Medan.
III.3 Populasi III.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test, atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian Nawawi, 1995 :141. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya
adalah mahasiswa FISIP USU Program Reguler S-1 Angkatan 2008. Jumlah seluruh mahasiswa yang pernah menonton tayangan Koper dan Ransel di Trans
TV.
Tabel Populasi Mahasiswa FISIP-USU
46
Universitas Sumatera Utara
Departemen Jumlah
Ilmu Komunikasi 136 orang
Ilmu Administrasi Negara 92orang
Ilmu Kesejahteraan Sosial 62 orang
Ilmu Politik 92 orang
Sosiologi 74 orang
Antropologi 50 orang
Total Populasi 506 orang
Sumber : BAA USU TA : 20092010 III.3. 2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi Nawawi, 1995 :144. Berdasarkan data yang diperoleh Berdasarkan data yang
diperoleh, maka peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dengan tingkat kepercayaan 90, yaitu :
n = 1
2
+ d
N N
Keterangan : n = sample
N = populasi d = presisi
Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sample dapat dilihat sebagai berikut:
n= 1
1 ,
506 506
2
+ =
498 ,
83 06
, 6
506 = = 83
III.4. Teknik Penarikan Sampel
Universitas Sumatera Utara
III.4.1. Proporsional Stratified Sampling
Yaitu teknik penarikan sampel yang bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen dikelompokkan berdasarkan karakteristik
tertentu sehingga setiap kelompok strata mempunyai anggota sampel yang relatif homogen. Sampel ini memungkinkan untuk memberi peluang kepada populasi
yang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel Rakhmat, 2004: 79
Tabel Penarikan Sampel Departemen
Populasi Penarikan Sampel
Sampel
Ilmu Komunikasi 136
308 ,
22 506
83 136
= x
23 Ilmu Administrasi
Negara 92
090 ,
15 506
83 92
= x
15 Ilmu Kesejahteraan
Sosial 62
169 ,
10 506
83 62
= x
10 Ilmu Politik
92
090 ,
15 506
83 92
= x
15 Sosiologi
74 138
, 12
506 83
74 =
x 12
Antropologi 50
201 ,
8 506
83 50
= x
8
Jumlah 506
83
III.4.2. Purposive Sampling
Pengambilan sampling dengan teknik yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu
yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian Kriyantono, 2006:154. Adapun kriteria sampel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
• Mahasiswa FISIP-USU program Reguler S-1 stambuk 2008.
• Minimal 3 kali menonton Koper dan Ransel.
III.5. Teknik Pengumpulan Data III.5.1. Penelitian Kepustakaan Library Research
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literartur dan sumber bacaan yang relevan
dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, majalah, internet, literatur, serta
tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
III.5.2. Penelitian Lapangan Field Research
Kegiatan ini merupakan kegiatan dimana peneliti mengumpulkan data dari lapangan yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian.
• Kuesioner yaitu alat pengumpul data berbentuk sejumlah pertanyaan
secara tertulis yang harus dijawab oleh responden Nawawi, 1995:117. Kuesioner dalam penelitian ini berisi tentang pertanyaan
yang mengarah pada apakah tayangan Koper dan Ransel ini mempengaruhi sikap setiap responden.
• Pengamatan peneliti terhadap tayangan tersebut minimal 1 bulan.
III.6. Teknik Analisis Data
Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 1995:263. Data yang
diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisis yaitu:
III.6.1. Analisis Tabel Tunggal
Universitas Sumatera Utara
Suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel
tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari dua kolom yaitu kolom sejumlah frekuensi dan kolom persentase untuk setiap kategori
Singarimbun, 1995:266.
III.6.2. Analisis Tabel Silang
Teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya sehingga dapat diketahui
apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun, 1995:273. Selanjutnya untuk memperoleh nilai yang jelas dari variabel yang dimaksud,
amaka perlu terlebih dahulu ditabulasikan dalam bentuk tabel atau penentuan skor.
III.7. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat
hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan dalam penelitian digunakan metode Person Product Moment Correlation yaitu metode analisis korelasi yang
berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel tertentu tergantung dengan variabel lain Singarimbun,
1995:148. Untuk hipotesis yang mempunyai dua buah variabel yang masing-masing
berskala interval rasio, menghitung koefisien korelasinya digunakan rumus Person Product Moment Correlation Rakhmat, 1985:198, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
[ ]
[ ]
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− =
xy y
n x
x n
y x
xy n
r
xy
Keterangan :
xy
r
=
Koefisien Korelasi Product Moment n = Jumlah Sampel
x = Variabel Bebas y = Variabel Terikat
Notasi r menunjukkan bilangan antara -1,00 hingga +1,00, jika tidak ada hubungan sama sekali diantara variabel x dan y, maka nilai r = 0. Jika tanda r
positif maka variabel-variabel dikatakan berkorelasi secara positif, secara jika r negatif, maka variabel dikatakan berkorelasi negatif.
Makna hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut : r
tabel
r
temuan
, maka terdapat hubungan Ha diterima r
tabel
r
temuan
, maka tidak ada hubungan Ho ditolak Selanjutnya untuk melihat derajat hubungan Kriyantono, 2006:170
sebagai berikut: Kurang dari 0,20
= hubungan rendah sekali; lemas sekali 0,20-0,39
= hubungan rendah tetapi pasti 0,40-0,70
= hubungan yang cukup berarti 0,71-0,90
= hubungan yang tinggi, kuat lebih dari 0,90
= hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali Untuk menguji tingkat signifikansi korelasi, jika N 10, digunakan
rumus t
test
pada tingkat signifikansi 0,05 sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
t
test
= Rs
2
1 2
r n
− −
Keterangan : t
test
= hasil test signifikan r
= angka indeks product moment n
= jumlah sampel Kriteria, jika :
Jika t
hitung
t
tabel
, maka hubungannya signifikan Ho ditolak dan Ha diterima Jika t
hitung
t
tabel
, maka hubungannya tidak signifikan Ho diterima dan Ha ditolak
Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel X terhadap Y Rakhmat, 2004:30 yaitu dengan rumus:
k
p=
r
xy
² x 100 Keterangan :
k
p
= determinan r
xy
= harga – harga variabel x dan y
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Deskripsi Lokasi Penelitian IV.1.1. Gambaran Umum Universitas Sumatera Utara
Sejarah Universitas Sumatera Utara USU dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan
ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya
Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut: Abdul Hakim
Ketua; Dr. T. Mansoer Wakil Ketua; Dr. Soemarsono SekretarisBendahara; Ir. R. S. Danunagoro, Drh. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong
Lubis, Dr. Maas, J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum Anggota. Sebenarnya hasrat untuk mendirikan perguruan tinggi di Medan telah mulai sejak
sebelum Perang Dunia-II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah Belanda pada waktu itu. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan
termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd.
Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan
kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini. Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia
persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang
Universitas Sumatera Utara