dan atau komponen lain ke udara dan atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ketingkat tertentu
yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya.
Pencemaran udara juga diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan komposisi udara dari
keadaan normalnya Wardhana, 2004. Beberapa komponen pencemar udara, maka yang paling banyak berpengaruh
dalam pencemaran udara adalah komponen-komponen berikut ini : 1. Karbon monoksida CO
2. Nitrogen Oksida NO
x
3. Belerang Oksida SO
x
4. Hidrokarbon HC 5. Partikel Fardiaz, 1992
2.1.2 Pengertian Debu
Debu adalah zat padat yang dihasilkan oleh manusia atau alam dan merupakan hasil dari proses pemecahan suatu bahan. Debu adalah zat padat yang
berukuran 0,1 – 25 mikron. Debu termasuk kedalam golongan partikulat. Yang dimaksud dengan partikulat adalah zat padatcair yang halus, dan tersuspensi diudara,
misalnya embun, debu, asap, fumes dan fog. Partikulat ini dapat terdiri atas zat organik dan anorganik Slamet,2000
Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut sebagai partikel yang melayang di udara Suspended Particulate MatterSPM dengan ukuran 1 mikron
Universitas Sumatera Utara
sampai 500 mikron. Suspended partikulat adalah partikel halus di udara yang terbentuk pada pembakaran bahan bakar minyak. Terutama partikulat halus yang
disebut PM
10.
Particulat Matter 10 PM
10
adalah partikel debu yang berukuran
≤ 10 mikron. Debu sering dijadikan salah satu indikator pencemaran yang digunakan
untuk menunjukan tingkat bahaya baik terhadap lingkungan maupun terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Partikel debu akan berada di udara dalam waktu
yang relatif lama dalam keadaan melayang-layang di udara kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan. Selain dapat membahayakan terhadap
kesehatan juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan dapat mengadakan berbagai reaksi kimia sehingga komposisi debu di udara menjadi partikel yang sangat
rumit karena merupakan campuran dari berbagai bahan dengan ukuran dan bentuk yang relatif berbeda-beda Pudjiastuti,2002.
Suspended partikulat adalah partikel halus di udara yang terbentuk pada pembakaran bahan bakar minyak. Terutama partikulat halus yang disebut PM
10
sangat berbahaya bagi kesehatan Soemarwoto, 2004 . Suspended partikulat adalah debu
yang tetap berada di udara dan tidak mudah mengendap serta melayang di udara. Paparan dari Total Suspended Particulate ini juga banyak yang mengandung
partikel timah hitam dalam hal ini dikenal sebagai Pb yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan banyak berhubungan dengan tempat kerja Anonimous, 2009. Secara
fisik debu atau particulate dikategorikan sebagai pencemar yaitu dust udara aerosol. Debu terdiri dari 2 golongan, yaitu padat soll dan cair liquid. Debu yang terdiri
dari partikel-partikel padat dapat dibedakan menjadi 3 macam:
Universitas Sumatera Utara
1. Dust
Dust terdiri dari berbagai ukuran mulai dari yang submikroskopik sampai yang besar. Debu yang berbahaya adalah ukuran yang bisa terhirup ke dalam sistem pernafasan,
umumnya lebih kecil dari 100 mikron dan bersifat dapat terhirup ke dalam paru-paru.
2. Fumes
Fumes adalah partikel padat yang terbentuk dari proses evaporasi atau kondensasi, pemanasan berbagai logam, misalnya menghasilkan uap logam yang kemudian
berkondensasi menjadi partikel-partikel metal fumes misalnya, logam Cadmium dan Timbal Plumbum
3. Smoke
Smoke atau asap adalah produk dari pembakaran bahan organik yang tidak sempurna dan berukuran sekitar 0,5 mikron. Sedangkan partikel cair disebut dengan mist atau
fog awan yang dihasilkan melalui proses kondensasi atau aromizing, contoh sederhana hair spray atau obat nyamuk semprot.
Sedangkan berdasarkan komposisi kimia debu, ada tiga golongan berdasarkan sifatnya, Yaitu:
1. Inert dust
Golongan debu ini tidak menyebabkan kerusakan atau reaksi fibrosis pada paru- paru. Efeknya sangat sedikit sekali pada penghirupan normal. Reaksi jaringan
pada paru-paru terhadap jenis debu ini adalah : a. Susunan saluran nafas tetap utuh
b. Tidak terbentuk jaringan parut fibrosis di paru-paru
Universitas Sumatera Utara
c. Reaksi jaringan potensial dapat pulih kembali dan tak menyebabkan gangguan paru paru.
2. Profilferative dust Golongan debu ini di dalam paru-paru akan membentuk jaringan parut fibrosis .
Fibrosis ini akan membuat pengerasan pada jaringan alveoli sehingga mengganggu fungsi paru. Contoh debu ini yaitu debu silika, kapur, asbes dan sebagainya.
3. Debu asam atau basa kuat Golongan debu yang tidak ditahan dalam paru namun dapat menimbulkan efek iritasi.
Efek yang ditimbulkan bisa efek keracunan secara umum misalnya debu arsen dan efek alergi, khususnya golongan debu organik Depkes, 1993
2.2 Sifat- Sifat Partikel