METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bunken Kendari yang dipusatkan di Kota Lama Kendari yang merupakan wilayah pusat administrasi Jepang. Pengumpulan data hasil penelitian ini, selain melakukan penelitian di Kota Lama Kendari juga mencari referensi yang berhubungan dengan Pendudukan Jepang di Bunken Kendari, seperti di Perpustakaan FKIP UHO, Perpustakaan UHO, milik pribadi, dan internet. Waktu penelitian ini secara keseluruhan dilaksanankan selama lima bulan, mulai bulan Januari sampai Juni 2014.
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah yang bersifat deskriptif yakni memberikan gambaran dengan jelas tentang sejarah kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat di bunken Kendari pada masa pendudukan Jepang di Kendari.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dipilih karena lebih sensitif dan adaptif terhadap peran dan berbagai pengaruh yang timbul. Dimana pendekatan kualitatif berawal pada data dan bermuara pada kesimpulan. Penelitian kualitatif yang digunakan berbentuk studi kasus, yakni mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dipilih karena lebih sensitif dan adaptif terhadap peran dan berbagai pengaruh yang timbul. Dimana pendekatan kualitatif berawal pada data dan bermuara pada kesimpulan. Penelitian kualitatif yang digunakan berbentuk studi kasus, yakni mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang
C. Sumber Data Penelitian
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Sumber tertulis, yakni data yang diperoleh dalam bentuk buku, laporan hasil penelitian dan sumber-sumber tertulis lainnya. Dimana sumber-sumber tersebut diperoleh melalui perpustakaan Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, Perpustakaan FKIP UHO dan Perpustakaan UHO.
b. Sumber lisan, yakni data yang diperoleh melalui keterangan lisan atau wawancara dengan 5 orang informan yang dianggap banyak mengetahui tentang masa pendudukan Jepang atau yang masih hidup dimasa pendudukan Jepang di Bunken kendari. Terdiri atas tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan informan kunci yang masih hidup sejak pendudukan Jepang di Kendari.
c. Sumber visual (benda-benda), yaitu data yang diperoleh melalui hasil-hasil pengamatan langsung terhadap tinggalan bangunan dan kehidupan sosial masyarakatnya.
D. Metode Penelitian
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan, sejarah sebagai disiplin ilmu menunjukkan fungsinya yang sejajar dengan disiplin ilmu yang lain bagi kehidupan umat manusia kini dan masa yang akan datang.
Kecendrungan yang demikian akan semakin nyata bila mana penulisan sejarah bukan hanya sebatas kisah biasa melainkan didalamnya terkandung pemahaman kritis dan mendalam terhadap pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa peristiwa-peristiwa masa lampau terjadi.
Kegiatan penelitian ini menggunakan metode sejarah, menurut Syamsuddin (2007:85-239), yaitu :
1. Heuristik
Teknik pengumpulan sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Studi kepustakaan, yakni pengumpulan sumber dengan mengkaji penelitian- penelitian terdahulu seperti skripsi, buku-buku yang relevan serta sumber- sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Langkah ini dilakukan dengan mendatangi perpustakaan dan ruang baca serta mengambil sumber- sumber dari internet yang memiliki hubungan dengan fokus penelitian.
b. Pengamatan, yakni mencari dan mengumpulkan sumber yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung terhadap fenomena yang diteliti. Langkah ini dilakukan oleh penulis dengan mendatangi dan meninjau langsung lokasi penelitian dan mencatat yang ditemukan di lokasi penelitian.
c. Wawancara, yakni pengumpulan sumber dengan cara tanya jawab secara mendalam kepada sejumlah informan yang telah ditetapkan berdasarkan tingkat pengetahuan atau kedekatan terhadap permasalah yang diteliti sehingga mendapat informasi yang dibutuhkan. Langkah ini dilakukan oleh peneliti dengan cara mencari informasi lewat tanya jawab dan diskusi lepas c. Wawancara, yakni pengumpulan sumber dengan cara tanya jawab secara mendalam kepada sejumlah informan yang telah ditetapkan berdasarkan tingkat pengetahuan atau kedekatan terhadap permasalah yang diteliti sehingga mendapat informasi yang dibutuhkan. Langkah ini dilakukan oleh peneliti dengan cara mencari informasi lewat tanya jawab dan diskusi lepas
2. Kritik Sumber
Untuk mengetahui otentisitas dan kredibilitas dari suatu sumber yang telah dikumpulkan, maka peneliti melakukan kritik terhadap sumber-sumber tersebut agar diperoleh data yang benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dilakukan kritik sebagai berikut:
a. Kritik eksteren, yaitu kritik yang dilakukan untuk mengetahui keaslian sumber yang ditemukan jika ditinjau dari segi luarnya. Kritik ini digunakan dengan cara melakukan verifikasi sumber-sumber yang telah dikumpulkan seperti melihat kembali keotentikan sumber.
b. Kritik interen, yakni kritik yang dilakukan untuk mengetahui kebenaran isi sumber yang diperoleh. Kritik ini digunakan dengan cara membandingkan antara hasil pengamatan, studi kepustakaan serta mencari sumber pendukung lain (koroborasi) seperti wawancara, sehingga diperoleh data yang akurat yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
3. Historiografi
Penyusunan atau penulisan sejarah merupakan tahapan akhir dalam suatu penelitian sejarah. Menurut Helius Sjamsuddin tahapan historiografi terdiri atas:
a. Interpretasi Sumber yang telah diperoleh dari kritik dihubungkan, sehingga diperoleh fakta sejarah yang dapat dipercaya kebenarannya. Penafsiran data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan penafsiran morfologi, yakni dengan menghubungkan antara data yang diperoleh melalui tinjauan lapangan (kondisi geografis lokasi penelitian) dengan data yang diperoleh lewat wawancara. Interpretasi dalam penelitian ini sangat penting untuk memperoleh kesimpulan akhir yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
b. Penjelasan Setelah penafsiran selesai dilakukan, maka langkah berikutnya adalah melakukan penjelasan. Dalam langkah ini dilakukan penjelasan mengenai kehidupan sosial budaya dan sosial ekonomi masyarakat di bunken Kendari pada masa pendudukan Jepang pada tahun 1942-1945, yang merupakan permasalahan dalam penelitian ini.
c. Penyajian Setelah selesai melakukan penjelasan, maka langkah selanjutnya adalah penyajian. Langkah ini merupakan kegiatan terakhir dalam penelitian sejarah. Pada tahap ini peneliti menyajikan hasil penelitian sesuai dengan urutan pembahasan masalah dalam penelitian, dan dilakukan dalam bentuk penulisan sejarah (historiografi).