UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
D. UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
1. Pengertian Korupsi
Kata Korupsi dala Ka us Besar Bahasa I do esia, erarti pe yelewengan atau penggelapan (Uang negara atau perusahaan) dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Oleh sebab itu, perbuatan korupsi
sesu gguh ya selalu e ga du g u sur pe yele e ga atau dishonest (ketidakjujur). Sedangkan sesuai Undang- Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan Nepotis e, dise utka ah a korupsi adalah ti dak pida a se agai a a di aksud dala kete tua peratura perundang-undangan yang
mengatur tentang tindak pidana korupsi.
2. Sebab-sebab Terjadi KKN Faktor Manusia
Mentalitas aparat yang buruk Kemampuan kerja aparat yang kurang memadai Pendapatan aparat yang rendah Kemiskinan keluarga
Faktor Lingkungan Kehidupan politik yang berlandaskan pada sistem jaringan dan loyalitas politik dengan imbalan Ada kecenderungan penguasa menuntut upeti dari rakyat Kekuasaan yang memberikan kesempatan untuk mengembangkan praktik KKN
3. Akibat terjadinya KKN
Ekonomi
Anggaran Negara membengkak Uang Negara ada yang hilang Kepercayaan investor baik dalam negeri maupun luar negeri kepada pemerintah semakin berkurang Pertumbuhan ekonomi terganggu Investasi yang dilakukan oleh pemerintah tidak efektif Kondisi ekonomi makro tidak stabil
Sosial Politik
Keridakmampuan berbagai kebijakan menjawab permasalahan Munculnya kebijakan yang justru akan membebani masyarakat Kewibawaan pemerintah semakin berkurang Kebutuhan masyarakat semakin terabaikan Norma-norma dalam masyarakat semakin hilang Mekanosme pemerintahan semakin rusak Kekerasan politik semakin merajalela Sulit melakukan rekrutmen pejabat yang bersih
Budaya
Profesionalisme kurang dihargai Kreativitas semakin berkurang Pola hidup konsumtif dan suka menempuh jalan pintas Rusaknya moral masyarakat Maraknya kekerasan yang terorganisir
4. Fenomena Korupsi di Indonesia Fenomena umum yang biasanya terjadi di Negara berkembang termasuk Indonesia ialah, proses modernisasi belum ditunjang oleh kemampuan sumber daya manusia pada lembaga-lembaga politik yang ada. Sementara di sisi lain,
institusi-institusi politik yang ada juga masih lemah. Lemahnya lembaga-lembaga politik tersebut banyak disebabkan oleh udah ya ok u le aga terse ut dipe garuhi oleh kekuata -kekuatan kelompok bisnis/ekonomi, Sosial,
keagamaan, kedaerahan, kesukuan, dan profesi serta kekuatan-kekuatan asing tertentu. Pada kehidupan masyarakat yang mengalami proses perubahan, selalu muncul kelompok-kelompok sosial baru yang ingin berpartisipasi dalam bidang politik, namun sesungguhnya banyak diantara mereka yang tidak mampu. Di lembaga-lembaga politik, mereka (politikus instan) sering hanya ingin memuaskan ambisi dan kepentingan kepri adia ya de ga dalih kepe ti ga rakyat . Oleh se a itu, tidak jara g dia tara ereka seri g terje ak pada ambisi pribadi dan kepentingan kelompok tertentu. Sebagai akibatnya, terjadilah runtunan peristiwa sebagai berikut:
a. Partai-partai politik sering inkonsisten, artinya apa yang diperjuangkan dan menjadi misinya sering berubah- u ah pe diria da ideology da udah di eli sesuai de ga kepentingan politik saat itu. b. Mu ul ya ok u pe i pi ya g le ih e gedepa ka kepe ti ga pri adi dari pada kepe ti ga pri adi dari pada kepentingan umum, sehingga kesejahteraan umum mudah dikorbankan.
c. Sebagian oknum pemimpin politik, partisipan dan kelompoknya, berlomba-lo a u tuk e apai o jek politik dala e tuk keu tu ga aterial de ga e ga aika ke utuha rakyat a yak sehi gga terjadi keha paa oti asi perjua ga . d. Terjadilah erosi loyalitas kepada Bangsa dan Negara, karena lebih menonjolkan dorongan pemupukan harta kekayaan dan kekuasaan. e. Di masyarakat, mereka sebagai kelompok Orang-orang Kaya Baru (OKB , nouveauxriches)