Peran Serta dalam Sistem Politik di Indonesia

6. Peran Serta dalam Sistem Politik di Indonesia

Manusia memiliki naluri untuk hidup berkawan dan hidup bersama dengan sesamanyaatau bertentangan satu sama lain. Dengan demikian timbullah kelompok-kelompok masyarakat yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan tertentu. Misalnya untuk mengejar kepentingan dibidang politik akan terbentuk masyarakat politik. Masyarakat politik adalah

masyarakat yang sadar berpolitik atau masyarakat yang keikutsertaan hidup bernegara menjadi penting dalam kehidupannya sebagai warga negara. Tugas negara bersifat menyeluruh dan kompleks, sehingga tanpa dukungan positif dari seluruh warga negara atau masyarakat, tugas-tugas negara akan banyak yang terbengkelai.

Masyarakat politik yang berdiri dari elit politik dan massa politik serta menjadi peserta rutin dalam kompetisi politik harus dibangun sebagai komponen masyarakat yang mempunyai etika politik dalam demokrasi yang baik. Mereka harus disadarkan bahwa demokrasi bukan hanya kompetisi bebas dengan menggunakan partai-partai untuk merebut jabatan pemerintahan, tetapi demokrasi juga harus menghormati harkat dan martabat hidup manusia dan membangun masyarakat politik, ekonomi, dan sosial yang baik.

Ciri-ciri masyarakat politik adalah: 1). Dengan sadar dan sukarela menggunakan hak pilihnya dalam pemilu, terutama hak pilih aktif. 2). Bersifat kritis terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dengan bersikap:

a) Menerima sebagai apa adanya. b) Menolak dengan alasan tertentu, atau c) Adanya yang suka diam tanpa memberikan reaksi apa-apa.

3). Memiliki komitmen kuat terhadap partai politik yang menjadi pilihannya. 4). Dalam penyelesaian suatu masalah lebih suka dilakukan melalui dialog atau musyawarah.

Adapun bentuk-bentuk aktifitas yang dapat dilakukan oleh warga negara sebagai masyarakat politik antara lain: 1). Perilaku politik, 2). Budaya politik, 3). Kelompok kepentingan, dan 4). Kelompok penekan Banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam berpolitik antara lain menjadi anggota partai politik, menggunakan hak pilihnya dalam pemilu, maupun aktif dalam kegiatan organisasi-organisasi kemasyarakatan. Perilaku politik warga negara pada umumnya terhadap dua hal yaitu: 1). Perasaan puas atau tidak puas dengan kenyataan yang ada 2). Perilaku yang mengnginkan atau menolak perubahan Orang yang sudah puas dengan kenyataan yang ada umumnya memiliki sikap perilaku politik yang positif terhadap pemerintah. Sedangkan orang yang tidak puas dengan kenyataan yang ada memiliki sikap politik yang negatif terhadap apa saja yang dilakukan oleh pemerintah. Berdasarkan dua penggolongan sikap perilaku yang ada tersebut, maka sikap perilaku politiknya antara lain :

1) Radikal

Adalah sikap perilaku warga negara tidak puas terhadap keadaan yang ada serta menginginkan perubahan yang cepat dan mendasar. Orang yang bersifat radial biasanya tidak mengenal kompromi yang tidak mengindahkan orang lain serta cenderung maunya menang sendiri.

2) Moderat

Adalah sikap perilaku politik masyarakat yang telah cukup puas dengan keadaan dan bersedia maju, tetapi tidak menerima sepenuhnya perubahan apalagi perubahan yang serba cepat seperti kelompok radial.

3) Status Quo

Adalah sikap perilaku politik dari warga negara yang sudah puas dengan keadaan yang ada/berlaku dan keadaan tersebut berusaha tetap dipertahankan.

4) Konservatif

Adalah sikap perilaku politik masyarakat yang sudah puas dengan keadaan yang sudah ada dan cenderung bertahan dari perubahan (perubahan tahap demi tahap).

5) Liberal

Adalah sikap perilaku politik masyarakat yang berpikir bebas dan ingin maju terus dengan perubahan progresif dan cepat. Perubahan yang diinginkan berdasarkan hukum atau kekuatan legal untuk mencapai tujuan.

6) Reaksioner

Adalah sikap perilaku politik masyarakat yang bersifat menentang kemajuan atau perubahan, bersifat berlawanan dengan kebijakan pemerintah yang sah.Biasanya dilakukan dengan konfrontasi, protes keras, pemogokan masal, tindak kekerasan terhadap harta benda dan fasilitas umm, tindak kekerasan terhadap manusia dan sebagainya.

Bagi bangsa Indonesia yang memiliki pandangan hidup pancasila semestinya kita dalam berpolitik sesuai dengan budaya dan nilai-nilai pancasila antara lain:

1. Menghargai perbedaan dan kemajemukan serta keanekaragaman 2. Kritis, inovatif dan konstruktif 3. Kemandirian dan kompetitif 4. Komitmen yang kuat dan tanggung jawab atas pilihannya 5. Santun dan anti kekerasan serta mampu mengendalikan diri

6. Lapang dada dan mau kompromi demi kepentingan dan keutuhan bangsa dan negara 7. Terbuka dan toleransi 8. Saling menghargai dan bekerja sama 9. Mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan masalah

Beberapa contoh peran serta warga negara dalam sistem politik di Indonesia:

a. Dalam menyalurkan aspirasi sesuai dengan peraturan yang ada

b. Ikut mengsukseskan pemilu

c. Selalu menjaga kondisi yang tetap kondusif

d. Mau menerima hasil pemilu dengan lapang dada,dan lain-lain.